Distribusi Pendapatan: Konsep, Jenis, Tujuan, Faktor, Indikator, dan Strategi

Distribusi pendapatan adalah salah satu topik yang penting dan menarik untuk dibahas dalam ilmu ekonomi. Distribusi pendapatan berkaitan dengan bagaimana pendapatan atau kekayaan ekonomi dibagi di antara warga negara atau penduduk suatu wilayah. Distribusi pendapatan juga mencerminkan tingkat kesenjangan dan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara tuntas tentang distribusi pendapatan, mulai dari pengertian, jenis, tujuan, faktor, indikator, hingga strategi pemerataannya. Mari kita simak bersama!

Pengertian Distribusi Pendapatan

Secara sederhana, distribusi pendapatan dapat diartikan sebagai penyebaran pendapatan pada suatu wilayah geografis1. Misalnya, kita dapat melihat distribusi pendapatan antara pulau Jawa dan Papua, atau antara kota Jakarta dan Surabaya. Distribusi pendapatan juga dapat diartikan sebagai penyaluran pendapatan melalui penyelesaian pekerjaan dalam pengadaan barang, jasa, dan bidang niaga2. Misalnya, kita dapat melihat distribusi pendapatan antara pekerja sektor pertanian dan industri, atau antara pekerja formal dan informal.

Distribusi pendapatan juga dapat diartikan sebagai suatu proses pembagian pada faktor produksi yang mengikuti pendapatan3. Misalnya, kita dapat melihat distribusi pendapatan antara pemilik tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan. Distribusi pendapatan juga dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang digunakan untuk melihat penyebaran pendapatan atau pemerataan hasil pembangunan di suatu daerah atau negara2. Misalnya, kita dapat melihat distribusi pendapatan antara kelompok miskin dan kaya, atau antara laki-laki dan perempuan.

Jenis Distribusi Pendapatan

Para ahli ekonomi membagi distribusi pendapatan menjadi tiga jenis berdasarkan tujuan analisis maupun kuantitatif2. Ketiga jenis tersebut adalah:

  • Distribusi Pendapatan Perorangan: Jenis ini memberikan gambaran tentang distribusi pendapatan yang diterima oleh individu maupun perorangan termasuk rumah tangga. Indikator ini menjelaskan hubungan antar individu dengan total pendapatan yang diterima.
  • Distribusi Fungsional: Jenis ini menjelaskan tentang pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi. Teori distribusi pendapatan fungsional ini pada dasarnya terfokus pada persentase penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha (faktor produksi) yang terpisah.
  • Distribusi Regional: Jenis ini meninjau aspek keadilan dan pemerataan berdasarkan distribusi antar daerah. Misalnya, di Indonesia, distribusi regional ini terjadi antar kabupaten, antar provinsi, dan antar pulau. Beberapa faktor seperti sumber daya alam, ketersediaan infrastruktur dan kualitas sumber daya dinilai berperan besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah tersebut.

Tujuan Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan memiliki tujuan utama untuk menciptakan pemerataan hasil pembangunan ekonomi di suatu daerah atau negara. Pemerataan hasil pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat secara umum. Pemerataan hasil pembangunan ekonomi juga dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada di masyarakat.

Selain itu, distribusi pendapatan juga memiliki tujuan lain yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi makro, seperti:

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Distribusi pendapatan yang merata dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga dapat meningkatkan permintaan agregat dan produksi agregat. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara.
  • Meningkatkan stabilitas ekonomi: Distribusi pendapatan yang merata dapat mengurangi fluktuasi ekonomi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Hal ini akan berdampak positif pada stabilitas harga, nilai tukar, dan neraca pembayaran suatu daerah atau negara.
  • Meningkatkan efisiensi ekonomi: Distribusi pendapatan yang merata dapat meningkatkan alokasi sumber daya yang optimal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Hal ini akan berdampak positif pada efisiensi ekonomi suatu daerah atau negara.

Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan antara lain adalah:

  • Faktor produksi: Faktor produksi meliputi tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan. Faktor produksi ini mempengaruhi distribusi pendapatan melalui imbalan yang diterima oleh masing-masing pemiliknya. Imbalan tersebut berupa sewa, bunga, upah, dan laba. Imbalan ini ditentukan oleh produktivitas marjinal dan harga pasar dari faktor produksi tersebut.
  • Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah meliputi kebijakan fiskal, moneter, perdagangan, dan sebagainya. Kebijakan pemerintah ini mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengaruhnya terhadap pendapatan nasional, inflasi, nilai tukar, dan sebagainya. Kebijakan pemerintah juga mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengeluaran publik, pajak, subsidi, bantuan sosial, dan sebagainya.
  • Struktur pasar: Struktur pasar meliputi persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, dan sebagainya. Struktur pasar ini mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengaruhnya terhadap harga dan kuantitas barang dan jasa yang dijual. Struktur pasar juga mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengaruhnya terhadap keuntungan dan kerugian produsen dan konsumen.
  • Faktor sosial budaya: Faktor sosial budaya meliputi agama, etnis, gender, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Faktor sosial budaya ini mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengaruhnya terhadap preferensi, perilaku, sikap, nilai-nilai, norma-norma, dan sebagainya. Faktor sosial budaya juga mempengaruhi distribusi pendapatan melalui pengaruhnya terhadap kesempatan, aksesibilitas, mobilitas, diskriminasi, dan sebagainya.

Indikator Pengukur Distribusi Pendapatan

Untuk mengukur tingkat kesenjangan atau pemerataan distribusi pendapatan di suatu daerah atau negara, para ahli ekonomi menggunakan beberapa indikator statistik. Beberapa indikator yang umum digunakan antara lain adalah:

  • Indikator Lorez: Indikator ini menggunakan kurva Lorez untuk menggambarkan perbandingan antara persentase kumulatif populasi dengan persentase kumulatif pendapatan yang diterima oleh populasi tersebut. Kurva Lorez akan semakin melengkung jika distribusi pendapatan semakin tidak merata. Kurva Lorez akan menjadi garis lurus jika distribusi pendapatan sama rata.
  • Indeks Rasio Gini: Indeks ini menggunakan koefisien Gini untuk menghitung tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di suatu daerah atau negara. Koefisien Gini adalah rasio antara luas daerah di antara kurva Lorez dengan garis kemungkinan sama (garis 45 derajat) dengan luas daerah di bawah garis kemungkinan sama. Koefisien Gini berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 0 berarti distribusi pendapatan semakin merata. Semakin mendekati 1 berarti distribusi pendapatan semakin tidak merata.
  • Indeks Rasio Kaya-Miskin: Indeks ini menggunakan rasio antara pendapatan rata-rata kelompok kaya dengan pendapatan rata-rata kelompok miskin di suatu daerah atau negara. Kelompok kaya dan miskin dapat ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari populasi, misalnya 10% terkaya dan 10% terbawah. Indeks ini menunjukkan tingkat ketimpangan antara dua kelompok tersebut. Semakin besar indeks ini berarti distribusi pendapatan semakin tidak merata.
  • Indeks Rasio Palma: Indeks ini menggunakan rasio antara pendapatan total kelompok 10% terkaya dengan pendapatan total kelompok 40% terbawah di suatu daerah atau negara. Indeks ini menunjukkan tingkat ketimpangan antara dua kelompok tersebut. Semakin besar indeks ini berarti distribusi pendapatan semakin tidak merata.

Strategi Pemerataan Distribusi Pendapatan

Untuk mencapai tujuan distribusi pendapatan yang adil dan merata, pemerintah dan masyarakat perlu melakukan beberapa strategi, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah:

  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia: Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan akses dan mutu pendidikan, kesehatan, dan keahlian masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.
  • Meningkatkan investasi dan infrastruktur: Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan alokasi anggaran dan insentif untuk investasi dan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor dan daerah. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Meningkatkan diversifikasi ekonomi: Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan kegiatan ekonomi di berbagai sektor dan subsektor yang memiliki potensi dan nilai tambah tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan kerja dan penghasilan masyarakat, serta mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.
  • Meningkatkan redistribusi pendapatan: Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan peran pemerintah dalam mengatur dan mengawasi distribusi pendapatan melalui kebijakan fiskal, moneter, perdagangan, dan sebagainya. Hal ini dapat meningkatkan penerimaan negara dan pengeluaran publik yang berorientasi pada kesejahteraan sosial, seperti pajak progresif, subsidi, bantuan sosial, dan sebagainya.

Sumber:
(1) Distribusi Pendapatan: Pengertian, Penyebab, Indikator & Strateginya. https://kledo.com/blog/distribusi-pendapatan/.
(2) Pengertian Distribusi Pendapatan dan Faktor yang Mempengaruhinya. https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-distribusi-pendapatan/.
(3) ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN AIRMADIDI …. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/download/12043/11632.
(4) Apa yang Dimaksud Dengan Distribusi Pendapatan? – Harmony Accounting. https://www.harmony.co.id/blog/apa-yang-dimaksud-dengan-distribusi-pendapatan/.