Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan1. Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang mengarah pada terciptanya keutuhan bangsa melalui penciptaan konsensus di antara keragaman yang ada2. Melalui integrasi nasional, setiap fenomena kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan sumbangan maksimal bagi eksistensi dan kemajuan bangsa2.

Integrasi nasional dilakukan dengan pembentukan identitas nasional di antaranya lambang negara, lagu kebangsaan, perundang-undangan, dan lain sebagainya1. Ide pokok integrasi nasional adalah memaksimalkan persamaan, meminimalkan perbedaan dalam pendayagunaan potensi, pemenuhan aspirasi, dan penanggulangan setiap masalah kebangsaan2. Dengan demikian, integrasi nasional merupakan suatu proses yang perlu terus dibina dan ditingkatkan, terutama karena sifatnya yang dinamis sejalan dengan kondisi kehidupan politik nasional yang selalu berkembang2.

Latar Belakang Integrasi Nasional

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan demikian sangat wajar apabila memiliki banyak suku, agama, ras, dan antar golongan3. Keragaman tersebut hidup saling menghormati dan menghargai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika3. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila3. Semboyan negara ini menggambarkan kondisi Indonesia yang memiliki banyak keragaman budaya, namun tetap menjadi satu bangsa3.

Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”3. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular sekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk3. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha3.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan nasionalisme masyarakat Indonesia. Tujuan dari kebangkitan nasionalis yang dipimpin Bhinneka Tunggal Ika adalah untuk menanamkan loyalitas dan dedikasi pada masyarakat dan bangsa1. Dengan demikian, integrasi nasional menjadi penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu menuju masyarakat yang adil dan makmur1.

Faktor-faktor Penyebab Integrasi Nasional

Faktor-faktor penyebab suatu wilayah kekuasaan menganut paham integrasi nasional di antaranya adalah1:

  • Tercipta kesepakatan atas nilai dan norma sosial. Nilai dan norma sosial merupakan pedoman perilaku bagi anggota masyarakat. Nilai dan norma sosial harus sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dan norma sosial juga harus menghormati hak asasi manusia dan demokrasi.
  • Saling membutuhkan. Anggota masyarakat harus merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan satu sama lain. Kebersamaan dan gotong royong harus menjadi budaya hidup masyarakat. Masyarakat harus bersikap saling membantu, bekerja sama, toleran, damai, dan peduli terhadap sesama. Masyarakat juga harus bersedia berkorban demi kepentingan bersama.
  • Dibuatnya aturan yang baku. Aturan yang baku adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat. Aturan yang baku harus berdasarkan konstitusi negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Aturan yang baku harus mengakomodasi aspirasi seluruh masyarakat dan menjamin keadilan bagi semua. Aturan yang baku juga harus mampu menyelenggarakan politik desentralisasi dalam pemerintahan.

Tantangan dan Hambatan Integrasi Nasional

Meskipun integrasi nasional memiliki banyak manfaat, namun tidak mudah untuk mewujudkannya. Ada beberapa tantangan dan hambatan yang menghadang integrasi nasional, di antaranya adalah2:

  • Konflik sosial. Konflik sosial adalah pertentangan antara kelompok sosial yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan, pandangan, atau identitas. Konflik sosial dapat berujung pada kekerasan, disintegrasi, atau pemisahan. Konflik sosial dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti ketimpangan ekonomi, diskriminasi, fanatisme, separatisme, atau terorisme.
  • Globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi dunia dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, budaya, dan teknologi. Globalisasi dapat memberikan peluang dan tantangan bagi integrasi nasional. Peluangnya adalah dapat memperluas kerjasama, pertukaran, dan pembangunan dengan negara-negara lain. Tantangannya adalah dapat mengancam identitas nasional, kedaulatan negara, atau kesejahteraan rakyat.
  • Perubahan iklim. Perubahan iklim adalah perubahan kondisi cuaca secara signifikan dan berkelanjutan akibat pemanasan global. Perubahan iklim dapat berdampak negatif bagi integrasi nasional. Dampaknya adalah dapat menimbulkan bencana alam, kerusakan lingkungan, krisis pangan, kesehatan, atau energi. Perubahan iklim juga dapat memicu konflik sumber daya, migrasi paksa, atau ketidakstabilan politik.

Upaya Meningkatkan Integrasi Nasional

Untuk mengatasi tantangan dan hambatan integrasi nasional, diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan integrasi nasional. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah2:

  • Membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara. Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara dan bangsa3. Bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menjaga persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945, menghormati simbol-simbol negara, mengikuti pendidikan kewarganegaraan, mengabdi kepada masyarakat, atau membela kedaulatan negara.
  • Membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara. Kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara dapat dibangun dengan berbagai cara seperti memberikan pendidikan karakter, memberikan contoh teladan, memberikan motivasi dan apresiasi, memberikan fasilitas dan perlindungan, atau memberikan sanksi dan hukuman.
  • Meningkatkan kerjasama antar daerah dan antar negara. Kerjasama antar daerah dan antar negara dapat meningkatkan integrasi nasional dengan berbagai cara seperti mempererat hubungan sosial budaya, memperluas jaringan ekonomi politik, memperkaya pengalaman pembangunan, memecahkan masalah bersama, atau menyelesaikan konflik damai.

Sumber:
(1) Bhinneka Tunggal Ika – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
(2) Integrasi nasional – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
(3) Kesatuan dalam keberagaman – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
(4) INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA – Academia.edu.
(5) BAB 5 Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika – Academia.edu.
(6) (PDF) PENTINGNYA PEMAHAMAN INTEGRASI NASIONAL INDONESIA DALAM BINGKAI …. https://www.academia.edu/
(7) Integrasi nasional dalam bhineka tunggal ika – Academia.edu.