Menu Tutup

Jenis-Jenis Pelanggaran dalam Permainan Bola Tangan dan Hukumannya

Bola tangan atau handball adalah salah satu jenis olahraga beregu yang dimainkan dengan menggunakan bola kecil. Tujuan dari permainan ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya, sambil mencegah lawan melakukan hal yang sama.

Permainan ini memiliki beberapa aturan dan pelanggaran yang harus dipatuhi oleh para pemain, wasit, dan ofisial. Pelanggaran dalam permainan bola tangan dapat berupa pelanggaran ringan, pelanggaran berat, atau pelanggaran sangat berat. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing jenis pelanggaran tersebut.

Pelanggaran Ringan

Pelanggaran ringan adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain tanpa maksud untuk merugikan lawan atau menghentikan serangan lawan secara tidak sportif. Pelanggaran ringan biasanya terjadi karena kelalaian, ketidaktahuan, atau ketidakmampuan pemain dalam menguasai bola atau gerakan tubuhnya. Beberapa contoh pelanggaran ringan adalah:

  • Melangkah lebih dari tiga langkah sambil memegang bola.
  • Menahan bola lebih dari tiga detik tanpa melempar, memantul, atau menggiringnya.
  • Melempar bola keluar dari lapangan secara tidak sengaja.
  • Menyentuh bola dengan kaki atau tungkai bawah secara tidak sengaja.
  • Melakukan pergantian pemain secara tidak sah.

Pelanggaran ringan akan dihukum dengan lemparan samping bagi lawan di tempat terjadinya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi di daerah gawang sendiri, maka lemparan samping akan dilakukan di garis gawang dekat sudut lapangan.

Baca Juga:  Sifat-Sifat Politik Hukum: Normatif, Empiris, Kritis, dan Interdisipliner

Pelanggaran Berat

Pelanggaran berat adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dengan maksud untuk merugikan lawan atau menghentikan serangan lawan secara tidak sportif. Pelanggaran berat biasanya terjadi karena kesengajaan, kekerasan, atau ketidakadilan pemain dalam bertindak. Beberapa contoh pelanggaran berat adalah:

  • Melakukan tekel, dorong, tarik, pukul, tendang, atau sikut terhadap lawan.
  • Menahan atau menghalangi lawan tanpa berusaha mendapatkan bola.
  • Melempar bola dengan keras ke arah lawan atau wasit.
  • Melakukan protes, ejek, atau hina terhadap lawan, wasit, atau ofisial.
  • Melakukan simulasi atau pura-pura terkena pelanggaran.

Pelanggaran berat akan dihukum dengan lemparan bebas bagi lawan di tempat terjadinya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi di daerah gawang sendiri, maka lemparan bebas akan dilakukan di garis 9 meter. Selain itu, pemain yang melakukan pelanggaran berat juga dapat dikenai hukuman tambahan berupa peringatan (kartu kuning), penalti (kartu merah), atau diskualifikasi (kartu biru).

Pelanggaran Sangat Berat

Pelanggaran sangat berat adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dengan maksud untuk melukai lawan secara parah atau mengancam keselamatan lawan. Pelanggaran sangat berat biasanya terjadi karena niat jahat, dendam, atau emosi negatif pemain dalam bertindak. Beberapa contoh pelanggaran sangat berat adalah:

  • Melakukan tekel, dorong, tarik, pukul, tendang, atau sikut terhadap lawan dengan kekuatan penuh atau menggunakan benda asing.
  • Menyerang lawan dari belakang atau tanpa melihat bola.
  • Menyerang lawan di bagian kepala, leher, dada, atau kemaluan.
  • Menyerang wasit atau ofisial secara fisik atau verbal.
  • Melakukan tindakan yang tidak sportif lainnya yang dapat membahayakan lawan.
Baca Juga:  Tiga Bentuk Demokrasi yang Umum Dikenal di Dunia

Pelanggaran sangat berat akan dihukum dengan lemparan penalti bagi lawan di garis 7 meter. Selain itu, pemain yang melakukan pelanggaran sangat berat juga akan dikenai hukuman diskualifikasi (kartu biru) dan larangan bermain untuk jangka waktu tertentu. Pemain yang didiskualifikasi harus meninggalkan lapangan dan area permainan, dan tidak boleh digantikan oleh pemain lain.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: