Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati adalah kemampuan untuk bergerak. Namun, tidak semua makhluk hidup bergerak dengan cara yang sama. Ada makhluk hidup yang bergerak secara aktif, seperti manusia dan hewan, dan ada yang bergerak secara pasif, seperti tumbuhan. Lalu, mengapa ada perbedaan cara bergerak antara makhluk hidup tersebut? Apa yang menyebabkan dan mempengaruhi gerak makhluk hidup? Artikel ini akan menjelaskan hal-hal tersebut dengan lengkap dan rinci.

Gerak Aktif dan Gerak Pasif

Gerak aktif adalah gerak yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan menggunakan alat gerak aktif, yaitu otot. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi dan relaksasi, sehingga dapat menggerakkan tulang atau bagian tubuh lainnya. Contoh makhluk hidup yang bergerak aktif adalah manusia, hewan darat, hewan air, dan hewan udara. Mereka memiliki otot yang menempel pada tulang atau rangka, dan bekerja sama dengan sendi untuk membentuk sistem gerak. Sistem gerak ini memungkinkan makhluk hidup untuk berpindah tempat, mencari makanan, menghindari predator, bereproduksi, dan beradaptasi dengan lingkungan.

Gerak pasif adalah gerak yang dilakukan oleh makhluk hidup tanpa menggunakan alat gerak aktif, melainkan dengan bantuan faktor eksternal, seperti angin, air, atau gravitasi. Contoh makhluk hidup yang bergerak pasif adalah tumbuhan, jamur, dan bakteri. Mereka tidak memiliki otot atau tulang, tetapi memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka untuk bergerak secara pasif. Misalnya, tumbuhan memiliki akar, batang, daun, bunga, dan buah yang dapat bergerak karena adanya rangsangan cahaya, air, atau hormon. Jamur dan bakteri memiliki spora atau flagela yang dapat bergerak karena adanya angin atau arus air.

Faktor Penyebab dan Pengaruh Gerak Makhluk Hidup

Gerak makhluk hidup dipicu oleh adanya rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Rangsangan adalah perubahan kondisi lingkungan yang dapat dirasakan oleh makhluk hidup. Rangsangan dapat berupa fisik, kimia, atau biologi. Contoh rangsangan fisik adalah cahaya, suhu, tekanan, dan getaran. Contoh rangsangan kimia adalah zat-zat yang dapat berikatan dengan reseptor pada sel, seperti oksigen, karbondioksida, gula, dan hormon. Contoh rangsangan biologi adalah organisme lain yang dapat berinteraksi dengan makhluk hidup, seperti makanan, predator, atau pasangan.

Gerak makhluk hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

• Jenis dan struktur alat gerak. Alat gerak yang berbeda akan menghasilkan gerak yang berbeda pula. Misalnya, manusia dan hewan darat bergerak dengan menggunakan kaki, burung dan serangga bergerak dengan menggunakan sayap, ikan dan cetacea bergerak dengan menggunakan sirip, dan ular bergerak dengan menggunakan otot perut.
• Lingkungan tempat hidup. Lingkungan tempat hidup akan menentukan cara bergerak yang paling efektif dan efisien. Misalnya, hewan darat bergerak dengan cara menapak, hewan air bergerak dengan cara mengayuh, dan hewan udara bergerak dengan cara melayang.
• Kebutuhan dan tujuan hidup. Kebutuhan dan tujuan hidup akan menentukan frekuensi, intensitas, dan arah gerak. Misalnya, hewan herbivora bergerak lebih sering untuk mencari makanan, hewan karnivora bergerak lebih cepat untuk mengejar mangsa, dan hewan omnivora bergerak lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan sumber makanan yang bervariasi.

Kesimpulan

Gerak makhluk hidup adalah salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati. Gerak makhluk hidup dapat dibedakan menjadi gerak aktif dan gerak pasif, tergantung pada adanya alat gerak aktif atau tidak. Gerak makhluk hidup dipicu oleh adanya rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Gerak makhluk hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis dan struktur alat gerak, lingkungan tempat hidup, dan kebutuhan dan tujuan hidup. Gerak makhluk hidup memiliki fungsi yang penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan makhluk hidup itu sendiri.