Menu Tutup

Metode Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur Makhluk Hidup

Pengertian Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur

Klasifikasi adalah proses pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya. Tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah pengenalan, penamaan, dan studi tentang makhluk hidup. Klasifikasi juga dapat menunjukkan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang berbeda.

Binomial nomenklatur adalah aturan penamaan baku bagi semua makhluk hidup yang terdiri dari dua kata, yaitu nama genus (marga) dan nama spesies (jenis). Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pertama kali diterapkan oleh Carolus Linnaeus, yang disebut sebagai “Bapak Taksonomi”. Nama ilmiah yang diberikan dengan binomial nomenklatur bersifat universal dan dapat digunakan oleh para ahli biologi di seluruh dunia.

Sejarah Perkembangan Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur

Sejak zaman Aristoteles, manusia telah mencoba mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang tampak. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok besar, yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan dibagi lagi menjadi vertebrata (bertulang belakang) dan invertebrata (tidak bertulang belakang), sedangkan tumbuhan dibagi menjadi herba (tumbuhan rendah) dan arbores (tumbuhan tinggi).

Namun, sistem klasifikasi Aristoteles masih memiliki banyak kekurangan, seperti tidak memperhatikan ciri-ciri internal, tidak konsisten dalam penggunaan kriteria, dan tidak mencerminkan hubungan kekerabatan. Oleh karena itu, sistem klasifikasi terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan oleh para ahli biologi selanjutnya.

Baca Juga:  Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)

Salah satu ahli biologi yang berjasa dalam perkembangan klasifikasi adalah Carolus Linnaeus. Ia mengembangkan sistem klasifikasi yang berdasarkan pada ciri-ciri morfologi (bentuk tubuh) makhluk hidup. Ia juga menciptakan sistem penamaan binomial nomenklatur yang menggunakan dua kata Latin untuk menamai setiap spesies. Ia mempublikasikan sistem klasifikasi dan penamaannya dalam buku Systema Naturae pada tahun 1735.

Sistem klasifikasi Linnaeus terdiri dari tujuh tingkatan taksonomi, yaitu kingdom (kerajaan), phylum (divisi untuk tumbuhan), class (kelas), order (ordo), family (famili), genus (marga), dan species (jenis). Contoh pengelompokan manusia dalam sistem klasifikasi Linnaeus adalah sebagai berikut:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Class: Mammalia
  • Order: Primates
  • Family: Hominidae
  • Genus: Homo
  • Species: Homo sapiens

Nama ilmiah manusia adalah Homo sapiens, yang berarti “manusia yang berpikir”.

Sistem klasifikasi Linnaeus banyak digunakan dan diakui sebagai dasar bagi klasifikasi modern. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, seperti tidak mempertimbangkan ciri-ciri fisiologi, biokimia, genetika, dan evolusi makhluk hidup. Oleh karena itu, sistem ini juga mengalami revisi dan modifikasi oleh para ahli biologi selanjutnya.

Salah satu sistem klasifikasi modern yang populer adalah sistem klasifikasi filogenetik. Sistem ini berusaha mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan hubungan kekerabatan evolusi yang ditunjukkan oleh kesamaan ciri-ciri bawaan (inherited). Sistem ini menggunakan pohon filogenetik untuk menampilkan hubungan antara makhluk hidup. Sistem ini juga menambahkan tingkatan taksonomi di bawah spesies, yaitu subspecies (subspesies) dan varietas.

Contoh pengelompokan manusia dalam sistem klasifikasi filogenetik adalah sebagai berikut:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Class: Mammalia
  • Order: Primates
  • Family: Hominidae
  • Genus: Homo
  • Species: Homo sapiens
  • Subspecies: Homo sapiens sapiens
Baca Juga:  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Nama ilmiah manusia modern adalah Homo sapiens sapiens, yang berarti “manusia yang berpikir yang berpikir”.

Aturan Penulisan Binomial Nomenklatur

Dalam menulis nama ilmiah makhluk hidup dengan binomial nomenklatur, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, yaitu:

  • Nama genus ditulis dengan huruf kapital di awal, sedangkan nama spesies ditulis dengan huruf kecil semua.
  • Nama ilmiah harus dicetak miring (italic) atau digaris bawahi jika ditulis dengan tangan.
  • Nama ilmiah harus disertai dengan nama penulis (deskriptor) yang pertama kali memberikan nama tersebut, biasanya disingkat dengan huruf kapital atau inisial. Contoh: Homo sapiens Linnaeus atau H. sapiens L.
  • Jika nama ilmiah mengalami perubahan atau revisi oleh penulis lain, maka nama penulis pertama harus dicetak dengan tanda kurung, diikuti oleh nama penulis yang merevisi. Contoh: Canis familiaris (Linnaeus) Smith atau C. familiaris (L.) S.
  • Jika nama ilmiah memiliki subspecies atau varietas, maka nama tersebut harus ditambahkan setelah nama spesies, dengan huruf kecil dan dicetak miring. Contoh: Brassica oleracea var. capitata L. atau B. oleracea var. capitata L.

Manfaat Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur

Klasifikasi dan binomial nomenklatur memiliki manfaat yang besar bagi ilmu biologi dan kehidupan manusia, antara lain:

  • Memudahkan pengenalan, penamaan, dan studi tentang makhluk hidup yang beraneka ragam dan banyak jumlahnya.
  • Menunjukkan hubungan kekerabatan dan asal usul makhluk hidup yang dapat membantu memahami proses evolusi dan diversitas kehidupan.
  • Membantu dalam pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati yang bermanfaat bagi manusia, seperti tanaman obat, hewan ternak, dan mikroorganisme industri.
  • Meningkatkan rasa cinta dan hormat terhadap makhluk hidup lain yang merupakan bagian dari ekosistem dan lingkungan hidup manusia.
Baca Juga:  Cacing Pipih: Karakteristik, Klasifikasi, dan Peranan Filum Platyhelminthes

Kesimpulan

Klasifikasi dan binomial nomenklatur adalah dua hal yang berkaitan erat dalam ilmu biologi. Klasifikasi adalah proses pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya. Binomial nomenklatur adalah aturan penamaan baku bagi semua makhluk hidup yang terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama spesies. Kedua hal ini memiliki sejarah perkembangan yang panjang dan terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan oleh para ahli biologi. Klasifikasi dan binomial nomenklatur juga memiliki manfaat yang besar bagi ilmu biologi dan kehidupan manusia.

Sumber:
(1) Tata nama biologi – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_biologi.
(2) Carolus Linnaeus – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeus.
(3) (PDF) Klasifikasi dan Nomenklatur | Naufal Ahmad Muzakki – Academia.edu. https://www.academia.edu/29549048/Klasifikasi_dan_Nomenklatur.
(4) Perbedaan Antara Klasifikasi dan Nomenklatur Binomial | Bandingkan …. https://id.strephonsays.com/classification-and-binomial-nomenclature-1874.
(5) (DOC) Makalah Tata nama Tumbuhan | Lysa (Mukhlisa) – Academia.edu. https://www.academia.edu/19073722/Makalah_Tata_nama_Tumbuhan.
(6) Pengembangan Aplikasi Sistem Pembelajaran Klasifikasi (Taksonomi) dan …. http://repository.lppm.unila.ac.id/16220/1/1143-2683-3-PB.pdf.
(7) Pengetahuan Mahasiswa Biologi mengenai Binomial Nomenclature Makhluk …. https://jom.untidar.ac.id/index.php/nectar/article/download/982/541.
(8) Metode Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur – Zenius Education. https://www.zenius.net/materi-belajar/biologi-lp11104/klasifikasi-makhluk-hidup-k13r-k12-kumer-fase-e-lp15107/metode-klasifikasi-dan-binomial-nomenklatur%20%3E%20latihan-soal-metode-klasifikasi-dan-binomial-nomenklatur-lp15127-ap17408/.
(9) (DOC) Makalah Taksonomi | Falia Nanda Alifah – Academia.edu. https://www.academia.edu/6314918/Makalah_Taksonomi.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: