Menu Tutup

Penyebab Terjadinya Perang Antara Kerajaan Pajang dan Mataram di Jawa

Pada akhir abad ke-16, Pulau Jawa menjadi saksi konflik antara dua kerajaan besar: Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram. Perang antara keduanya dipicu oleh serangkaian peristiwa politik dan personal yang kompleks.

Latar Belakang Kerajaan Pajang dan Mataram

Kerajaan Pajang didirikan oleh Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada tahun 1568 setelah runtuhnya Kesultanan Demak. Pajang berpusat di daerah yang kini dikenal sebagai Surakarta, Jawa Tengah. Sementara itu, Kerajaan Mataram mulai berkembang di bawah kepemimpinan Sutawijaya, putra angkat Ki Ageng Pamanahan, yang diberikan wilayah Mataram sebagai hadiah atas jasanya membantu Hadiwijaya mengalahkan Arya Penangsang.

Penyebab Utama Konflik

Hukuman terhadap Tumenggung Mayang

Pada tahun 1582, Sultan Hadiwijaya menjatuhkan hukuman buang ke Semarang kepada Tumenggung Mayang, yang merupakan adik ipar Sutawijaya. Sutawijaya tidak menerima keputusan ini dan memutuskan untuk membela adik iparnya. Tindakan ini memicu ketegangan antara Pajang dan Mataram, yang akhirnya berujung pada perang terbuka.

Ambisi Sutawijaya

Selain membela keluarga, Sutawijaya memiliki ambisi untuk memperluas kekuasaannya. Mataram di bawah kepemimpinannya semakin kuat dan berpengaruh, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi Pajang. Ramalan Sunan Prapen yang menyatakan bahwa Mataram akan menjadi kerajaan besar melebihi Pajang juga menambah ketegangan antara kedua kerajaan.

Jalannya Perang

Meskipun pasukan Pajang lebih besar, Mataram berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Kemenangan ini menegaskan posisi Mataram sebagai kekuatan baru di Jawa dan melemahkan dominasi Pajang.

Dampak Setelah Perang

Setelah kekalahan Pajang, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepeninggalnya, terjadi perebutan kekuasaan antara putranya, Pangeran Benawa, dan menantunya, Arya Pangiri. Arya Pangiri berhasil naik takhta pada tahun 1583, namun pemerintahannya tidak stabil dan diwarnai konflik internal. Pada tahun 1586, Pangeran Benawa dengan bantuan Sutawijaya berhasil merebut kembali Pajang, namun memilih menyerahkan kekuasaan kepada Mataram, menandai berakhirnya dominasi Pajang dan awal kejayaan Mataram.

Kesimpulan

Perang antara Kerajaan Pajang dan Mataram disebabkan oleh kombinasi faktor personal dan politik, termasuk hukuman terhadap Tumenggung Mayang dan ambisi Sutawijaya untuk memperluas kekuasaan. Kemenangan Mataram dalam konflik ini menandai pergeseran kekuasaan di Jawa dan awal dominasi Mataram di wilayah tersebut.

Posted in Sejarah

Artikel Lainnya