Menu Tutup

Phrasal Verbs: Pasangan Kata yang Sering Bikin Bingung (dan Solusinya!)

Bagi banyak pembelajar bahasa Inggris, “phrasal verbs” sering kali menjadi momok yang menakutkan. Pasangan kata sederhana seperti “look up” atau “give in” ini, pada pandangan pertama terlihat tidak berbahaya. Namun, ketika digabungkan, mereka secara ajaib dapat mengubah makna dasar kata kerja aslinya, menciptakan nuansa yang seringkali sulit ditebak. Kebingungan ini tidak hanya dialami oleh pembelajar tingkat menengah, tetapi juga oleh mereka yang sudah mahir. Artikel ini akan menyelami mengapa phrasal verbs begitu membingungkan, dan yang lebih penting, bagaimana kita bisa menaklukkannya.

Mengapa Phrasal Verbs Begitu Membingungkan?

Sumber utama kebingungan phrasal verbs terletak pada sifat idiomatik mereka. Tidak seperti kata kerja biasa yang maknanya cenderung langsung, phrasal verbs seringkali tidak dapat diuraikan berdasarkan makna individual dari kata kerja dan preposisi/adverbia yang membentuknya. Mari kita lihat beberapa alasannya:

  1. Makna yang Berubah Drastis: Kata kerja “look” berarti melihat. Namun, “look up” bisa berarti mencari informasi (misalnya di kamus), “look after” berarti merawat, dan “look down on” berarti meremehkan. Perubahan makna yang ekstrem ini adalah sumber kebingungan utama.

  2. Satu Phrasal Verb, Banyak Makna: Ironisnya, satu phrasal verb bisa memiliki beberapa makna yang berbeda, tergantung pada konteksnya. Ambil contoh “get over.” Ini bisa berarti pulih dari penyakit (“She’s getting over the flu”), mengatasi masalah (“He finally got over his fear of public speaking”), atau bahkan melupakan seseorang (“It took her a long time to get over him”).

  3. Kata Kerja + Preposisi vs. Kata Kerja + Adverbia: Seringkali sulit membedakan apakah kata kedua dalam phrasal verb adalah preposisi atau adverbia. Perbedaan ini penting karena memengaruhi penempatan objek. Misalnya, “put on” (mengenakan) adalah kata kerja + adverbia, sehingga kita bisa mengatakan “put your shoes on” atau “put on your shoes.” Namun, “look at” (melihat ke) adalah kata kerja + preposisi, dan kita hanya bisa mengatakan “look at the picture,” bukan “look the picture at.”

  4. Inseparable vs. Separable: Beberapa phrasal verbs dapat dipisahkan oleh objeknya (separable), sementara yang lain tidak (inseparable). “Turn off” (mematikan) adalah separable: “turn off the light” atau “turn the light off.” Tetapi “run into” (bertemu secara kebetulan) adalah inseparable: “I ran into John,” bukan “I ran John into.” Ini menambah lapisan kompleksitas yang signifikan.

  5. Banyaknya Jumlah Phrasal Verbs: Ada ribuan phrasal verbs dalam bahasa Inggris. Mencoba menghafal semuanya sekaligus adalah tugas yang mustahil dan tidak efektif.

Solusi untuk Menaklukkan Phrasal Verbs

Meskipun terdengar menakutkan, phrasal verbs bukanlah rintangan yang tidak bisa diatasi. Dengan pendekatan yang strategis dan konsisten, Anda dapat menguasai mereka.

  1. Belajar dalam Konteks, Bukan Daftar Kata: Ini adalah kunci utama. Daripada mencoba menghafal daftar panjang phrasal verbs beserta definisinya, pelajari mereka dalam kalimat atau percakapan yang relevan. Ketika Anda melihat atau mendengar “break down” dalam konteks mobil yang rusak, maknanya akan jauh lebih melekat daripada hanya membaca definisinya di kamus.

    Contoh:

    “My car broke down on the way to work.” (Mobil saya mogok dalam perjalanan ke kantor.)

    “The negotiations broke down after hours of discussion.” (Negosiasi gagal setelah berjam-jam diskusi.)

  2. Kelompokkan Berdasarkan Preposisi/Adverbia (Opsional tapi Membantu): Meskipun tidak selalu efektif, terkadang mengelompokkan phrasal verbs berdasarkan preposisi atau adverbia dapat membantu melihat pola. Misalnya, banyak phrasal verbs dengan “up” memiliki arti “meningkat,” “selesai,” atau “muncul”: “give up” (menyerah), “grow up” (tumbuh dewasa), “wake up” (bangun). Namun, ingatlah bahwa ini bukan aturan baku dan selalu ada pengecualian.

  3. Visualisasi dan Gambar: Otak kita cenderung mengingat informasi visual lebih baik. Cobalah untuk membayangkan situasi atau membuat gambar mental untuk setiap phrasal verb. Misalnya, untuk “give in” (menyerah), bayangkan seseorang yang akhirnya menyerah setelah perdebatan sengit.

  4. Gunakan Kamus Phrasal Verb yang Baik: Kamus khusus phrasal verbs (atau kamus umum yang memiliki bagian yang jelas untuk phrasal verbs) sangat berharga. Carilah kamus yang memberikan banyak contoh kalimat, dan yang menjelaskan apakah phrasal verb tersebut separable/inseparable. Kamus seperti Oxford Phrasal Verbs Dictionary atau Longman Dictionary of Phrasal Verbs sangat direkomendasikan.

  5. Perhatikan Penempatan Objek (Separable/Inseparable): Setiap kali Anda mempelajari phrasal verb baru, segera cari tahu apakah itu separable atau inseparable. Jika separable, berlatihlah menggunakannya dengan objek di antara kata kerja dan partikel, dan juga setelah partikel. Jika inseparable, biasakan untuk tidak memisahkannya.

    Contoh:

    Separable: “She picked up the phone.” / “She picked the phone up.”

    Inseparable: “I came across an old photo.” (Bukan: “I came an old photo across.”)

  6. Membuat Flashcards: Tulis phrasal verb di satu sisi flashcard dan definisinya beserta contoh kalimat di sisi lainnya. Gunakan gambar kecil atau simbol untuk membantu mengingat. Revisi flashcards secara teratur.

  7. Eksposur Konstan: Semakin banyak Anda terpapar bahasa Inggris asli, semakin akrab Anda dengan phrasal verbs. Baca buku, tonton film/serial TV (dengan subtitle bahasa Inggris awalnya, lalu tanpa), dengarkan podcast, dan berinteraksi dengan penutur asli. Perhatikan bagaimana phrasal verbs digunakan dalam konteks alami.

  8. Praktik Berbicara dan Menulis: Jangan takut untuk menggunakan phrasal verbs dalam percakapan atau tulisan Anda. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Semakin sering Anda menggunakannya, semakin nyaman dan akurat Anda akan menjadi. Mintalah penutur asli atau guru Anda untuk mengoreksi penggunaan Anda.

  9. Fokus pada Phrasal Verbs yang Paling Umum: Daripada mencoba menguasai semuanya sekaligus, mulailah dengan mempelajari phrasal verbs yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Daftar seperti “top 100 phrasal verbs” bisa menjadi titik awal yang baik.

Kesimpulan

Phrasal verbs memang merupakan salah satu aspek yang paling menantang dalam belajar bahasa Inggris. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang mengapa mereka membingungkan dan, yang terpenting, dengan strategi belajar yang efektif dan konsisten, Anda dapat mengubah tantangan ini menjadi kekuatan. Ingatlah untuk selalu belajar dalam konteks, mempraktikkannya secara aktif, dan terus-menerus mengekspos diri Anda pada bahasa Inggris asli. Dengan kesabaran dan dedikasi, phrasal verbs yang dulunya “bikin bingung” akan segera menjadi bagian alami dari kosakata Anda. Selamat belajar!


Posted in Ragam

Artikel Lainnya