Budi Utomo adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Soetomo dan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo. Bergerak di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik. Budi Utomo menjadi awal pergerakan nasional, yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia1
Latar Belakang Berdirinya Budi Utomo
Latar belakang berdirinya Budi Utomo tidak lepas dari kondisi sosial dan politik di Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Saat itu, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda, yang mengakibatkan kemiskinan, ketidakadilan, dan ketertinggalan bagi rakyat pribumi. Di sisi lain, terjadi perkembangan intelektual dan kesadaran nasional di kalangan pelajar dan kaum terpelajar pribumi, yang mendapat pendidikan Barat di sekolah-sekolah seperti STOVIA, Kweekschool, dan Rechtshogeschool2
Salah satu sekolah yang berperan penting dalam melahirkan tokoh-tokoh pergerakan nasional adalah STOVIA, yang merupakan sekolah kedokteran untuk pribumi. Sekolah ini didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1851, sebagai upaya untuk mengatasi wabah penyakit yang melanda Pulau Jawa. STOVIA memberikan beasiswa kepada pelajar pribumi yang berprestasi, sehingga menarik minat banyak pemuda untuk belajar di sana. Di STOVIA, para pelajar tidak hanya mempelajari ilmu kedokteran, tetapi juga ilmu-ilmu lain seperti sejarah, geografi, bahasa, filsafat, dan agama. Di sana juga terjadi pertukaran pikiran dan gagasan antara pelajar dari berbagai daerah dan latar belakang etnis, yang membangkitkan rasa persaudaraan dan nasionalisme3
Proses Pembentukan Budi Utomo
Proses pembentukan Budi Utomo dimulai dengan kunjungan Wahidin Sudirohusodo ke STOVIA pada tahun 1907. Wahidin adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan yang memiliki gagasan untuk membentuk sebuah organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa melalui pendidikan. Ia menyerukan ide untuk mendirikan sebuah dana studi (studiefonds) yang dapat membantu biaya sekolah bagi pelajar pribumi yang berbakat tetapi tidak mampu. Gagasan ini menarik perhatian para pelajar STOVIA, khususnya Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Soeradji Tirtonegoro1
Pada tanggal 20 Mei 1908, Soetomo bersama dengan Soeradji mengadakan pertemuan dengan para pelajar STOVIA lainnya, untuk membicarakan gagasan organisasi yang disampaikan oleh Wahidin. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang anatomi milik STOVIA, saat tidak ada jam pelajaran. Dalam pertemuan itu, terbentuklah sebuah organisasi yang diberi nama “Perkumpulan Boedi Oetomo”, yang berarti “Kesadaran yang Sangat Baik”. Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu budhi (kesadaran) dan uttama (sangat baik)1
Tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pendiri Boedi Oetomo terdiri dari sembilan orang, yaitu Soetomo, Soelaeman Affandi Kartadjoemena, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, Angka Prodjosoedirdjo, Mohammad Saleh, Raden Mas Goembrek, Mohammad Soewarno, dan Soeradji Tirtonegoro. Pada awalnya, organisasi ini hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di Pulau Jawa, tetapi kemudian berkembang menjadi organisasi yang bersifat nasional dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat1
Tujuan dan Perkembangan Budi Utomo
Tujuan utama Budi Utomo adalah untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. Organisasi ini tidak bergerak di bidang politik, karena meyakini bahwa kerjasama dengan pemerintah kolonial masih diperlukan untuk memajukan bangsa. Budi Utomo juga menghormati keberagaman agama, suku, dan adat istiadat yang ada di Indonesia, serta mengusahakan persatuan dan kesatuan nasional2
Untuk mencapai tujuannya, Budi Utomo melakukan berbagai kegiatan, seperti mendirikan sekolah-sekolah, asrama-asrama, perpustakaan-perpustakaan, rumah sakit-rumah sakit, koperasi-koperasi, penerbitan-penerbitan, dan lain-lain. Budi Utomo juga mengadakan rapat-rapat, diskusi-diskusi, ceramah-ceramah, dan pertunjukan-pertunjukan seni dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan semangat nasionalisme anggotanya. Selain itu, Budi Utomo juga menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi lain yang sejalan dengan visinya, baik di dalam maupun di luar negeri3
Perkembangan Budi Utomo cukup pesat pada awal-awal berdirinya. Anggota-anggotanya terus bertambah dari berbagai daerah dan golongan. Tokoh-tokoh penting pergerakan Indonesia, seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, Tirto Adhi Soerjo, Pangeran Ario Notodirodjo dan Raden Adipati Tirtokoesoemo menjadi bagian dari organisasi ini. Budi Utomo juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh Belanda yang simpatik terhadap aspirasi bangsa Indonesia, seperti Van Deventer dan Snouck Hurgronje3
Namun seiring berjalannya waktu, Budi Utomo mulai mengalami kemunduran dan krisis internal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Adanya perbedaan pandangan dan kepentingan antara pengurus pusat dan cabang-cabang Budi Utomo di daerah.
- Adanya perbedaan generasi dan orientasi antara pendiri-pendiri Budi Utomo yang lebih tua dan konservatif dengan anggota-anggota muda yang lebih radikal dan progresif.
- Adanya persaingan dan konflik dengan organisasi-organisasi lain yang lebih militan dan politis dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, seperti Sarekat Islam, Indische Partij, dan Partai Komunis Indonesia.
- Adanya tekanan dan intimidasi dari pemerintah kolonial Belanda yang khawatir dengan gerakan nasionalisme Indonesia3
Akhir dari Budi Utomo
Akhir dari Budi Utomo terjadi pada tahun 1935, ketika organisasi ini melebur ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra) yang dipimpin oleh Soetomo. Parindra adalah partai politik yang berhaluan moderat dan kooperatif dengan pemerintah kolonial Belanda. Parindra juga merupakan salah satu anggota Volksraad (Dewan Rakyat) yang dibentuk oleh Belanda sebagai wadah perwakilan rakyat Indonesia. Dengan bergabungnya Budi Utomo ke Parindra, maka berakhirlah riwayat organisasi pemuda pertama yang mencerdaskan bangsa ini2
Sumber:
(1) Budi Utomo – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo.
(2) Budi Utomo: Tokoh Pendiri, Latar Belakang, dan Tujuan Organisasi – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5728904/budi-utomo-tokoh-pendiri-latar-belakang-dan-tujuan-organisasi.
(3) Budi Utomo: Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/02/204221979/budi-utomo-pembentukan-perkembangan-tujuan-dan-akhir.