Menu Tutup

Strategi Perbankan Digital untuk Meningkatkan Kinerja dan Daya Saing

Perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan yang menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri1. Perbankan digital memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perbankan, baik dalam hal efisiensi, kualitas pelayanan, penetrasi pasar, maupun inovasi produk dan layanan. Namun, perbankan digital juga menghadapi tantangan dan risiko yang perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu, perbankan digital memerlukan strategi yang tepat untuk dapat memberikan manfaat optimal bagi bank, nasabah, dan perekonomian nasional.

Penguatan Struktur dan Keunggulan Kompetitif

Salah satu strategi perbankan digital adalah memperkuat struktur dan keunggulan kompetitif bank. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan modal inti bank, melakukan konsolidasi atau merger antar bank, memperluas jaringan dan aksesibilitas bank, serta meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen risiko bank.

Modal inti bank merupakan faktor penting untuk menopang pertumbuhan aset dan kredit, serta menyerap kerugian yang mungkin timbul akibat risiko operasional, kredit, pasar, maupun likuiditas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan POJK Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum, yang mengatur klaster bank berdasarkan modal inti (KBMI), yang menggantikan klaster bank berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) sebelumnya2. Dengan adanya KBMI ini, diharapkan bank dapat meningkatkan modal inti mereka sesuai dengan target yang ditetapkan oleh OJK, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka dalam menyediakan layanan perbankan digital.

Konsolidasi atau merger antar bank juga dapat menjadi strategi untuk memperkuat struktur dan keunggulan kompetitif bank. Dengan melakukan konsolidasi atau merger, bank dapat meningkatkan skala usaha, efisiensi operasional, diversifikasi produk dan layanan, serta sinergi bisnis. Selain itu, konsolidasi atau merger juga dapat meningkatkan kemampuan bank untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital dan menghadapi persaingan dari fintech atau pemain lain di pasar keuangan.

Perluasan jaringan dan aksesibilitas bank juga merupakan strategi penting untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perbankan digital. Bank dapat memperluas jaringan mereka dengan membuka cabang atau kantor kas di lokasi strategis, serta memanfaatkan sarana elektronik atau digital seperti ATM, EDC, internet banking, mobile banking, maupun agen laku pandai. Dengan demikian, bank dapat menjangkau nasabah yang lebih luas, baik di perkotaan maupun di pedesaan, serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

Baca Juga:  Jose Rizal: Pahlawan Nasional Filipina yang Menginspirasi Revolusi

Kualitas tata kelola dan manajemen risiko bank juga sangat berpengaruh terhadap kinerja dan daya saing perbankan digital. Bank harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance), seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran. Selain itu, bank juga harus memiliki sistem manajemen risiko yang efektif dan komprehensif, yang mencakup identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian, dan mitigasi risiko. Risiko-risiko yang harus dikelola oleh bank antara lain risiko operasional (termasuk risiko siber), risiko kredit (termasuk risiko gagal bayar), risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar), risiko likuiditas (termasuk risiko penarikan dana), serta risiko reputasi (termasuk risiko kepercayaan).

Akselerasi Transformasi Digital

Strategi lain yang dapat dilakukan oleh perbankan digital adalah melakukan akselerasi transformasi digital. Transformasi digital adalah proses perubahan yang dilakukan oleh bank untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan inovasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital. Transformasi digital meliputi aspek-aspek seperti strategi bisnis, proses bisnis, produk dan layanan, teknologi informasi, sumber daya manusia, serta budaya organisasi.

Strategi bisnis bank harus selaras dengan visi, misi, dan tujuan bank, serta mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi bisnis bank. Bank harus menetapkan sasaran dan indikator kinerja yang jelas dan terukur, serta mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung transformasi digital. Bank juga harus melakukan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh bank dalam melakukan transformasi digital.

Proses bisnis bank harus dioptimalkan dengan menggunakan teknologi digital yang dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kecepatan pelayanan. Bank harus menerapkan prinsip-prinsip lean management (pengurangan pemborosan), agile management (peningkatan fleksibilitas), dan customer-centric management (peningkatan kepuasan nasabah). Bank juga harus melakukan digitalisasi data dan dokumen, serta integrasi sistem dan aplikasi yang digunakan oleh bank.

Produk dan layanan bank harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi nasabah, serta mengikuti perkembangan pasar dan regulasi. Bank harus melakukan inovasi produk dan layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah, seperti produk tabungan, kredit, investasi, asuransi, maupun produk non-perbankan lainnya. Bank juga harus menyediakan layanan perbankan digital yang mudah, cepat, aman, dan terjangkau bagi nasabah, seperti layanan pembukaan rekening secara online (digital branch), layanan pembayaran elektronik (e-payment), layanan pinjaman online (e-lending), layanan investasi online (e-investment), layanan asuransi online (e-insurance), maupun layanan lainnya.

Teknologi informasi bank harus mendukung transformasi digital dengan menyediakan infrastruktur teknologi informasi yang andal, aman, dan terintegrasi. Bank harus menggunakan teknologi-teknologi terkini yang dapat meningkatkan kinerja dan inovasi bisnis bank, seperti cloud computing (komputasi awan), big data analytics (analisis data besar), artificial intelligence (kecerdasan buatan), machine learning (pembelajaran mesin), blockchain (rantai blok), internet of things (internet benda), biometric authentication (otentikasi biometrik), maupun teknologi lainnya.

Sumber daya manusia bank harus memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan transformasi digital. Bank harus melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, sertifikasi, mentoring, coaching, maupun program lainnya. Bank juga harus melakukan rekrutmen sumber daya manusia yang berkualitas dan berbakat di bidang teknologi digital. Selain itu, bank juga harus memberikan insentif dan reward yang menarik bagi sumber daya manusia yang berprestasi dalam transformasi digital.

Baca Juga:  Cadangan Devisa: Komponen, Fungsi, Pengelolaan, dan Perkembangan di Indonesia

Budaya organisasi bank harus mendukung transformasi digital dengan menerapkan nilai-nilai organisasi yang positif dan progresif. Bank harus menciptakan budaya organisasi yang kolaboratif, inovatif, adaptif, responsif, maupun customer-oriented. Bank juga harus melakukan komunikasi internal dan eksternal yang efektif dan transparan untuk menyampaikan visi, misi, tujuan, strategi, serta perkembangan transformasi digital kepada seluruh stakeholder bank.

Penguatan Peran Perbankan dalam Perekonomian Nasional

Strategi lain yang dapat dilakukan oleh perbankan digital adalah memperkuat peran perbankan dalam perekonomian nasional. Perbankan memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui fungsi intermediasi keuangan (menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau investasi), fungsi penciptaan uang giral (menciptakan uang beredar melalui proses kredit), serta fungsi layanan jasa keuangan (menyediakan layanan perbankan digital dan non-digital bagi nasabah).

Perbankan digital dapat memperkuat peran perbankan dalam perekonomian nasional dengan cara-cara berikut:

  • Meningkatkan inklusi keuangan. Inklusi keuangan adalah kondisi di mana masyarakat memiliki akses dan kemampuan untuk menggunakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Perbankan digital dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang mudah, cepat, aman, dan terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang belum memiliki akses atau terbatas akses ke layanan perbankan konvensional. Dengan demikian, perbankan digital dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
  • Mendukung UMKM dan sektor riil. UMKM dan sektor riil merupakan sektor-sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional, baik dalam hal kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, maupun pengembangan kewirausahaan. Perbankan digital dapat mendukung UMKM dan sektor riil dengan menyediakan kredit atau investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka, serta memberikan bimbingan dan fasilitas lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas mereka. Dengan demikian, perbankan digital dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan daya saing nasional.
  • Mendorong inovasi dan kolaborasi. Inovasi dan kolaborasi merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas perbankan dalam menghadapi dinamika pasar dan regulasi. Perbankan digital dapat mendorong inovasi dan kolaborasi dengan menggunakan teknologi digital yang dapat memfasilitasi pengembangan produk dan layanan baru, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis. Selain itu, perbankan digital juga dapat mendorong kolaborasi antara bank dengan fintech atau pemain lain di pasar keuangan, baik dalam bentuk kerjasama, kemitraan, maupun kompetisi sehat.
Baca Juga:  Pengantar Perbankan: Konsep, Fungsi, Jenis, dan Peran Bank dalam Perekonomian

Kesimpulan

Perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan yang menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri. Perbankan digital memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perbankan, baik dalam hal efisiensi, kualitas pelayanan, penetrasi pasar, maupun inovasi produk dan layanan. Namun, perbankan digital juga menghadapi tantangan dan risiko yang perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik.

Strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan digital untuk meningkatkan kinerja dan daya saing antara lain adalah:

  • Penguatan struktur dan keunggulan kompetitif bank, melalui peningkatan modal inti bank, konsolidasi atau merger antar bank, perluasan jaringan dan aksesibilitas bank, serta peningkatan kualitas tata kelola dan manajemen risiko bank.
  • Akselerasi transformasi digital bank, melalui penyesuaian strategi bisnis bank, optimisasi proses bisnis bank, inovasi produk dan layanan bank, penyediaan infrastruktur teknologi informasi bank, pengembangan sumber daya manusia bank, serta penciptaan budaya organisasi bank yang mendukung transformasi digital.
  • Penguatan peran perbankan dalam perekonomian nasional, melalui peningkatan inklusi keuangan masyarakat, dukungan terhadap UMKM dan sektor riil, serta dorongan terhadap inovasi dan kolaborasi antara bank dengan fintech atau pemain lain di pasar keuangan.

Sumber: 

(1) Perbankan – Portal OJK. https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Panduan-Penyelenggaraan-Digital-Branch-oleh-Bank-Umum.aspx.

(2) Memperkuat Ketahanan dan Daya Saing Perbankan – Investor Daily. https://investor.id/opinion/261853/memperkuat-ketahanan-dan-daya-saing-perbankan.

(3) Bank Digital Milik Perbankan Besar Kian Kokoh di Semester I-2023. https://www.msn.com/id-id/berita/other/bank-digital-milik-perbankan-besar-kian-kokoh-di-semester-i-2023/ar-AA1exhJN.

(4) BNC Perluas Layanan Perbankan Digital, Kinerja Semester I 2023 Membaik. https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/07/31/bnc-perluas-layanan-perbankan-digital-kinerja-semester-i-2023-membaik.

(5) Transaksi Digital Bank Mandiri Melesat Nilainya Tembus Rp 1.500 Triliun. https://finance.detik.com/moneter/d-6850662/transaksi-digital-bank-mandiri-melesat-nilainya-tembus-rp-1500-triliun.

(6) Digital Bank: Pengertian, Layanan, Kelebihan & Kekurangannya. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/10/digital-bank-adalah.

(7) Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020 – 2025 – Portal OJK. https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/-Roadmap-Pengembangan-Perbankan-Indonesia-2020—2025.aspx.

(8) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2022 TENTANG …. https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/rancangan-regulasi/Documents/RPOJK%20-%20PENGEMBANGAN%20KUALITAS%20SUMBER%20DAYA%20MANUSIA%20BANK%20UMUM.pdf.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: