Menu Tutup

Sungai Barito: Sungai Terbesar dan Terpanjang di Kalimantan Selatan

Sungai Barito – Wikipedia

Sungai Barito adalah salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Indonesia. Sungai ini berhulu di Pegunungan Muller di provinsi Kalimantan Tengah, dan bermuara di Laut Jawa di provinsi Kalimantan Selatan. Panjang sungai ini mencapai 909 km, dengan lebar rata-rata 800 m dan kedalaman rata-rata 8 m1. Sungai Barito memiliki daerah aliran sungai (DAS) seluas 62.585 km2, yang meliputi 10 kabupaten di Kalimantan Selatan dan sebagian wilayah Kalimantan Tengah1. Sungai Barito juga memiliki banyak anak sungai, di antaranya Sungai Banjar, Sungai Negara, Sungai Murung, Sungai Anjir, dan Sungai Alalak1.

Sungai Barito memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat Kalimantan, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya. Sungai ini menjadi jalur transportasi utama, sumber penghidupan, tempat tinggal, dan sarana wisata. Berbagai keunikan dan pesona Sungai Barito dapat kita temukan di sepanjang alirannya, mulai dari pasar apung, pulau kaget, hingga keanekaragaman hayati.

Pasar Apung Muara Kuin: Pasar Tertua dan Terunik di Indonesia

Salah satu daya tarik Sungai Barito yang paling terkenal adalah Pasar Apung Muara Kuin. Pasar ini merupakan pasar tertua dan terunik di Indonesia, yang sudah ada sejak lebih dari 400 tahun yang lalu2. Pasar Apung Muara Kuin terletak di pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Kuin, di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar ini buka setiap hari, mulai dari pukul 05.00 hingga 07.00 WITA.

Pasar Apung Muara Kuin memiliki proses jual-beli yang khas, yaitu menggunakan perahu atau klotok sebagai sarana berdagang. Para penjual dan pembeli akan berinteraksi di atas air, dengan menawarkan dan memilih barang dagangan yang diinginkan. Barang dagangan yang dijual di pasar apung ini sangat beragam, mulai dari buah-buahan, sayuran, kue tradisional, hasil kebun, sembako, lauk-pauk, hingga keperluan rumah tangga2. Pasar Apung Muara Kuin menjadi salah satu ikon budaya Kalimantan Selatan yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Baca Juga:  Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Nilai, Manfaat, dan Upaya Pelestarian

Pulau Kaget: Habitat Asli Bekantan di Sungai Barito

Selain pasar apung, Sungai Barito juga memiliki pulau-pulau kecil yang menawan, salah satunya adalah Pulau Kaget. Pulau ini merupakan sebuah delta yang terbentuk dari endapan lumpur Sungai Barito, yang terletak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau ini memiliki luas sekitar 70 hektar, dengan vegetasi berupa hutan bakau yang lebat3.

Pulau Kaget menjadi habitat asli bagi bekantan, yaitu primata endemik Kalimantan yang memiliki ciri khas hidung panjang dan berwarna merah. Bekantan termasuk hewan yang dilindungi oleh undang-undang, karena populasinya semakin terancam punah akibat perburuan dan perusakan habitat. Di Pulau Kaget, kita dapat melihat bekantan hidup secara alami dan berinteraksi dengan sesama jenisnya. Selain bekantan, Pulau Kaget juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia lainnya3. Pulau Kaget menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pengalaman menyaksikan keanekaragaman hayati Sungai Barito.

Keanekaragaman Hayati Sungai Barito: Sumberdaya Alam yang Harus Dilestarikan

Sungai Barito memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik di darat maupun di air. Sungai ini menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, udang, kepiting, biota air lainnya, yang menjadi sumber pangan dan penghasilan bagi masyarakat sekitar. Beberapa jenis ikan yang hidup di Sungai Barito antara lain ikan patin, ikan baung, ikan jelawat, ikan gabus, ikan sepat, ikan betok, ikan nila, ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame4. Selain itu, Sungai Barito juga menjadi tempat bermukimnya buaya muara, yang merupakan salah satu predator puncak di ekosistem sungai.

Baca Juga:  Mahatma Gandhi: Bapak Bangsa India yang Menginspirasi Dunia

Di darat, Sungai Barito juga menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan-hutan di sekitarnya. Beberapa jenis flora yang tumbuh di daerah aliran Sungai Barito antara lain jati, meranti, ulin, ramin, nyatoh, keruing, dan damar4. Sedangkan beberapa jenis fauna yang hidup di daerah aliran Sungai Barito antara lain orangutan, bekantan, beruang madu, kancil, rusa, babi hutan, monyet, lutung, elang, rangkong, dan burung enggang4.

Keanekaragaman hayati Sungai Barito merupakan sumberdaya alam yang sangat berharga, yang harus dilestarikan dan dimanfaatkan secara bijak. Sungai Barito juga menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, sebagai bagian dari identitas masyarakat Kalimantan. Sungai Barito menjadi bukti bahwa alam dan manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis, saling memberi manfaat dan kesejahteraan.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: