Menu Tutup

Superordinasi dan Subordinasi: Bentuk-Bentuk Sosial dalam Masyarakat

Pendahuluan

Superordinasi dan subordinasi adalah dua konsep yang sering digunakan dalam sosiologi untuk menjelaskan hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Superordinasi berarti kedudukan yang lebih tinggi atau berkuasa, sedangkan subordinasi berarti kedudukan yang lebih rendah atau tunduk. Dalam hubungan superordinasi dan subordinasi, terdapat perbedaan status, otoritas, dan pengaruh antara pihak-pihak yang terlibat.

Salah satu sosiolog yang mengembangkan teori tentang bentuk-bentuk sosial, termasuk superordinasi dan subordinasi, adalah Georg Simmel. Simmel menganggap bahwa bentuk-bentuk sosial adalah pola-pola hubungan sosial yang bersifat abstrak dan universal, yang dapat ditemukan dalam berbagai konteks sosial. Simmel membedakan antara bentuk-bentuk sosial primer, yaitu hubungan antara dua individu (dyad) atau tiga individu (triad), dan bentuk-bentuk sosial sekunder, yaitu hubungan antara lebih dari tiga individu (group) atau antara individu dan prinsip umum (society).

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menguraikan tiga jenis subordinasi menurut Simmel, memberikan contoh-contoh nyata dari masing-masing jenis subordinasi, dan menganalisis dampak-dampak positif dan negatif dari superordinasi dan subordinasi bagi individu dan kelompok. Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena superordinasi dan subordinasi dalam masyarakat, serta memberikan inspirasi bagi pembaca untuk mengembangkan perspektif kritis dan kreatif tentang topik ini.

Subordinasi di Bawah Seorang Individu

Jenis subordinasi yang pertama adalah subordinasi di bawah seorang individu. Jenis ini terjadi ketika seorang individu memiliki kekuasaan atau otoritas atas individu lainnya, sehingga individu yang kedua harus tunduk atau patuh kepada individu yang pertama. Contoh dari jenis subordinasi ini adalah hubungan antara ayah dan anak, guru dan murid, atasan dan bawahan, atau pemimpin dan pengikut.

Baca Juga:  Apa yang dimaksud dengan fakta sosial?

Dampak positif dari jenis subordinasi ini adalah adanya keteraturan, ketertiban, dan kestabilan dalam hubungan antara individu-individu yang terlibat. Individu yang berada di posisi superordinat dapat memberikan arahan, bimbingan, perlindungan, atau motivasi kepada individu yang berada di posisi subordinat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat belajar, berkembang, atau berkontribusi kepada individu yang berada di posisi superordinat.

Dampak negatif dari jenis subordinasi ini adalah adanya ketidakseimbangan, ketidakadilan, atau ketidakpuasan dalam hubungan antara individu-individu yang terlibat. Individu yang berada di posisi superordinat dapat menyalahgunakan kekuasaan atau otoritasnya untuk mengeksploitasi, menindas, atau mendominasi individu yang berada di posisi subordinat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat merasa tertekan, teralienasi, atau direndahkan oleh individu yang berada di posisi superordinat.

Subordinasi di Bawah Lebih dari Satu Individu

Jenis subordinasi yang kedua adalah subordinasi di bawah lebih dari satu individu. Jenis ini terjadi ketika seorang individu menjadi bagian dari sebuah kelompok yang memiliki kekuasaan atau otoritas atas individu tersebut, sehingga individu tersebut harus tunduk atau patuh kepada kelompok tersebut. Contoh dari jenis subordinasi ini adalah hubungan antara anggota dan komite, karyawan dan manajemen, warga negara dan pemerintah, atau minoritas dan mayoritas.

Dampak positif dari jenis subordinasi ini adalah adanya kesatuan, solidaritas, dan kohesivitas dalam hubungan antara individu dan kelompok yang terlibat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat merasakan identitas, keanggotaan, atau keterlibatan dalam kelompok yang berada di posisi superordinat. Kelompok yang berada di posisi superordinat dapat memberikan dukungan, fasilitas, atau penghargaan kepada individu yang berada di posisi subordinat.

Baca Juga:  Organisasi: Memahami Hakikat, Jenis, Struktur, Fungsi Manajemen, Tantangan, dan Tips Sukses di Era Modern

Dampak negatif dari jenis subordinasi ini adalah adanya konformitas, penyeragaman, atau penyesuaian dalam hubungan antara individu dan kelompok yang terlibat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat kehilangan individualitas, otonomi, atau kreativitasnya karena harus mengikuti norma, aturan, atau kepentingan kelompok yang berada di posisi superordinat. Kelompok yang berada di posisi superordinat dapat mengabaikan, mengasingkan, atau mendiskriminasi individu yang berada di posisi subordinat.

Subordinasi Terhadap Prinsip Umum

Jenis subordinasi yang ketiga adalah subordinasi terhadap prinsip umum. Jenis ini terjadi ketika seorang individu tunduk atau patuh kepada suatu prinsip umum yang bersifat abstrak, impersonal, atau universal. Contoh dari jenis subordinasi ini adalah hubungan antara penganut dan agama, seniman dan seni, ilmuwan dan ilmu pengetahuan, atau patriot dan negara.

Dampak positif dari jenis subordinasi ini adalah adanya nilai-nilai, tujuan-tujuan, atau makna-makna dalam hubungan antara individu dan prinsip umum yang terlibat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat merasakan dedikasi, komitmen, atau pengabdian kepada prinsip umum yang berada di posisi superordinat. Prinsip umum yang berada di posisi superordinat dapat memberikan inspirasi, orientasi, atau legitimasi kepada individu yang berada di posisi subordinat.

Dampak negatif dari jenis subordinasi ini adalah adanya fanatisme, dogmatisme, atau fundamentalisme dalam hubungan antara individu dan prinsip umum yang terlibat. Individu yang berada di posisi subordinat dapat menjadi buta, taksub, atau radikal karena harus menghormati, mempertahankan, atau menyebarkan prinsip umum yang berada di posisi superordinat. Prinsip umum yang berada di posisi superordinat dapat menjadi rigid, absolut, atau intoleran terhadap individu yang berada di posisi subordinat.

Baca Juga:  Pengertian Masyarakat: Menurut Para Ahli dan Ciri-Cirinya

Penutup

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa superordinasi dan subordinasi adalah bentuk-bentuk sosial yang memiliki dampak-dampak positif dan negatif bagi individu dan kelompok dalam masyarakat. Superordinasi dan subordinasi dapat terjadi dalam tiga jenis hubungan, yaitu hubungan antara seorang individu dengan individu lainnya, hubungan antara seorang individu dengan lebih dari satu individu, dan hubungan antara seorang individu dengan prinsip umum.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: