Menu Tutup

Teori Out of Africa dan Out of Taiwan

Teori Out of Africa

Teori Out of Africa adalah teori yang menyatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika dan menyebar dari benua ini ke benua lain, berdasarkan bukti DNA. Teori ini dikemukakan oleh ahli paleoantropologi terkemuka di dunia, Stringer dan Brauer1. Teori ini juga didukung oleh penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan laki-laki yang dilakukan oleh Max Ingman, ahli genetika dari Amerika Serikat2.

Menurut teori ini, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika mereka menyebar ke luar Afrika sekitar 50.000-70.000 tahun silam, tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang ditempuh ada dua, yaitu mengarah ke lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai, lalu ke utara melewati Arab Levant dan yang kedua melewati Laut Merah2.

Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki zaman glasial terakhir dan permukaan laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Dengan keadaan tersebut, mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya menggunakan perahu primitif. Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah dan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri panyai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke barat daya Australia2.

Adapun bukti bahwa keberadaan manusia Afrika ini telah sampai ke Australia yaitu dengan ditemukannya fosil laki-laki di Lake Munggo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi ke Australia adalah dengan jejak genetika2.

Baca Juga:  Biografi George Washington, Bapak Pendiri dan Presiden Pertama Amerika Serikat

Teori Out of Taiwan

Teori Out of Taiwan adalah teori yang menyatakan bahwa leluhur nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, yang menyebar melalui migrasi rumpung bangsa Austronesia. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak, ahli arkeologi Indonesia3. Teori ini juga didasarkan pada pendekatan linguistik dan genetika.

Menurut pendekatan linguistik, dari keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Adapun akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan3.

Menurut pendekatan genetika, riset yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pada genetika dengan wilayah di Cina. Hal ini menunjukkan bahwa leluhur bangsa Indonesia tidak berasal dari dataran Cina, melainkan dari Taiwan3.

Diperkirakan bahwa para pendatang yang berbicara dengan tutur Austronesia ini telah menjelajahi Madagaskar di bagian barat, Pulau Paskah di bagian timur, Taiwan dan Mikronesia di utara, hingga sampai ke selatan di Selandia Baru4. Mereka datang dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 SM. Kemudian sekitar tahun 3.500-2.000 SM, mereka melakukan migrasi ke Indonesia melalui Sulawesi dan menyebar ke berbagai pelosok nusantara4.

Dari Sulawesi, alur persebaran terpecah menjadi dua alur. Alur barat, yaitu ke Kalimantan terus ke Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan alur timur bermula dari Sulawesi ke Indonesia bagian timur4.

Perbandingan Teori Out of Africa dan Out of Taiwan

Teori Out of Africa dan Out of Taiwan memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan antara kedua teori ini adalah:

  • Keduanya berdasarkan pada bukti DNA, baik DNA mitokondria maupun kromosom.
  • Keduanya menggambarkan proses migrasi manusia dari satu wilayah ke wilayah lain dengan menggunakan perahu primitif.
  • Keduanya menyebutkan bahwa manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari satu tempat asal, yaitu Afrika atau Taiwan.
Baca Juga:  Berapa Lama Air Hujan Turun ke Sumur?

Perbedaan antara kedua teori ini adalah:

  • Teori Out of Africa lebih luas cakupannya, karena mencakup seluruh manusia modern di dunia, sedangkan teori Out of Taiwan lebih spesifik, karena hanya mencakup leluhur bangsa Indonesia.
  • Teori Out of Africa lebih tua rentang waktunya, karena berlangsung sejak 100-200 ribu tahun lalu, sedangkan teori Out of Taiwan lebih baru, karena berlangsung sejak 4.500-3.000 SM.
  • Teori Out of Africa memiliki jalur migrasi yang lebih bervariasi, karena melintasi benua Afrika, Asia, Eropa, Australia, dan Amerika, sedangkan teori Out of Taiwan memiliki jalur migrasi yang lebih terbatas, karena hanya melintasi kepulauan di Asia Tenggara dan Pasifik.

Kesimpulan

Teori Out of Africa dan Out of Taiwan adalah dua teori yang mencoba menjelaskan asal-usul manusia modern di dunia dan di Indonesia. Kedua teori ini memiliki bukti-bukti ilmiah yang mendukungnya, namun juga memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menguji validitas dan reliabilitas kedua teori ini.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: