Danau Ranau: Pesona dan Cerita

Danau Ranau adalah salah satu objek wisata alam yang menarik perhatian banyak pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Danau ini terletak di perbatasan antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di antara Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Danau ini memiliki luas sekitar 125,9 kilometer persegi dan kedalaman sekitar 229 meter1. Danau ini merupakan danau terbesar kedua di Sumatra, setelah Danau Toba2.

Asal Usul dan Keunikan Danau Ranau

Danau Ranau merupakan danau tektonik atau danau vulkanik, yang terbentuk dari gempa besar dan letusan gunung berapi yang membuat cekungan besar3. Aliran utama danau berasal dari Sungai Warkuk dan aliran keluar menuju Sungai Selabung, yang merupakan salah satu anak Sungai Komering4.

Keunikan danau ini adalah keberadaan Gunung Seminung yang tepat berada di sisi danau. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.881 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung berapi aktif5. Di puncak gunung ini terdapat kawah yang berisi air panas.

Di tengah danau terdapat pula sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Marisa. Pulau ini memiliki luas sekitar 4 hektare dan dihuni oleh sekitar 40 kepala keluarga. Di pulau ini terdapat sebuah masjid yang sering digunakan oleh penduduk setempat maupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut. Di pulau ini juga terdapat air terjun, penginapan, dan tempat bermain anak-anak.

Daya Tarik dan Fasilitas Wisata Danau Ranau

Danau Ranau menawarkan pesona alam yang indah dan sejuk, dengan pemandangan gunung, hutan, dan air yang biru. Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas wisata di danau ini, seperti berenang, berperahu, memancing, berkemah, atau sekadar bersantai di pinggir danau.

Di sekitar danau juga terdapat beberapa tempat wisata lain yang menarik, seperti Wisata Air Panas Seminung, Wisata Lombok Resort, Wisata Icon Ranau, Wisata Pantai Pelangi, Wisata Pantai Bidadari, dan lain-lain. Di tempat-tempat ini pengunjung dapat menikmati fasilitas seperti kolam renang, waterboom, flying fox, outbound, jogging track, taman bunga, gazebo, restoran, hotel, resort, villa, homestay, dan lain-lain.

Untuk menikmati keindahan Danau Ranau, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya saja pengunjung harus membayar biaya untuk menikmati wahana atau fasilitas yang ada di sekitar danau. Biaya yang harus dikeluarkan bervariasi tergantung pada jenis wahana atau fasilitas yang dipilih.

Sejarah dan Legenda Danau Ranau

Danau Ranau memiliki sejarah dan legenda yang menarik untuk diketahui. Salah satu sejarahnya adalah peristiwa pertempuran antara Kerajaan Lampung dengan Belanda pada tahun 1896. Saat itu Belanda ingin menguasai daerah Lampung Barat termasuk Danau Ranau. Namun rakyat Lampung bersama dengan Kerajaan Palembang melawan penjajahan Belanda dengan gagah berani. Pertempuran sengit terjadi di sekitar Danau Ranau hingga banyak korban jiwa berjatuhan. Akhirnya Belanda berhasil mengalahkan rakyat Lampung dengan bantuan dari Kerajaan Siam (Thailand) yang menjadi sekutunya.

Salah satu legenda yang berkembang di masyarakat sekitar Danau Ranau adalah legenda tentang Si Pahit Lidah. Konon, Si Pahit Lidah adalah seorang putri cantik yang tinggal di Pulau Marisa. Ia memiliki lidah yang pahit sehingga tidak bisa merasakan manisnya makanan. Ia juga tidak bisa berbicara dengan baik dan hanya bisa mengeluarkan suara “pahit, pahit”. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pemuda tampan yang bernama Raden Seminung. Pemuda itu jatuh cinta pada Si Pahit Lidah dan ingin menikahinya. Namun ayah Si Pahit Lidah tidak setuju karena ia menganggap pemuda itu tidak pantas untuk putrinya. Ia pun menantang pemuda itu untuk membuktikan cintanya dengan cara membangun sebuah jembatan dari Pulau Marisa ke daratan dalam waktu satu malam. Jika berhasil, ia akan memberikan restu. Jika gagal, ia akan membunuh pemuda itu.

Raden Seminung menerima tantangan itu dan mulai bekerja keras untuk membangun jembatan. Ia dibantu oleh seekor ular naga emas yang merupakan sahabatnya. Namun ketika jembatan hampir selesai, ayah Si Pahit Lidah curang dengan cara memotong tali jembatan sehingga jembatan runtuh. Raden Seminung pun terjatuh ke dalam danau dan tenggelam. Ular naga emas yang marah kemudian menyerang ayah Si Pahit Lidah dan membunuhnya. Si Pahit Lidah yang menyaksikan kejadian itu sangat sedih dan menangis. Air matanya yang jatuh ke dalam danau membuat lidahnya menjadi manis dan ia bisa berbicara dengan baik. Ia pun berteriak memanggil nama Raden Seminung, tapi tidak ada jawaban. Ia kemudian melompat ke dalam danau untuk mencari kekasihnya, tapi tidak berhasil. Ia pun meninggal di dalam danau dengan penuh kesedihan.

Aktivitas Wisata di Danau Ranau

Selain menikmati pemandangan alam yang indah, Anda juga bisa melakukan berbagai aktivitas wisata di Danau Ranau, seperti:

  • Berenang: Anda bisa berenang di danau yang bersih dan sejuk, atau di kolam renang yang tersedia di beberapa tempat wisata di sekitar danau.
  • Berperahu: Anda bisa menyewa perahu untuk mengelilingi danau dan melihat pemandangan dari atas air. Anda juga bisa mengunjungi Pulau Marisa, pulau kecil di tengah danau yang memiliki masjid, air terjun, dan penginapan.
  • Memancing: Anda bisa memancing ikan di danau yang kaya akan ikan, seperti nila, mujair, dan baung. Anda juga bisa membeli ikan segar dari para nelayan setempat.
  • Berkemah: Anda bisa berkemah di pinggir danau atau di hutan yang ada di sekitar danau. Anda bisa menikmati suasana alam yang tenang dan asri, serta melihat bintang-bintang di malam hari.
  • Bersantai: Anda bisa bersantai di pinggir danau atau di gazebo yang tersedia di beberapa tempat wisata. Anda bisa menikmati udara segar dan angin sepoi-sepoi, serta mendengarkan suara alam.

Budaya Masyarakat Danau Ranau

Masyarakat sekitar Danau Ranau memiliki budaya yang unik dan beragam. Mereka berasal dari berbagai suku, seperti Lampung, Ogan, Komering, Jawa, Sunda, dan lain-lain. Mereka hidup rukun dan saling menghormati. Mereka juga memiliki kebiasaan dan tradisi yang khas, seperti upacara adat, kesenian, kuliner, dan lain-lain. Beberapa contoh budaya masyarakat Danau Ranau adalah:

  • Upacara Adat: Salah satu upacara adat yang ada di Danau Ranau adalah upacara Ngelawang. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat suku Lampung untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan kepada Tuhan. Upacara ini dilakukan dengan cara mengarak seekor kerbau yang dihias dengan kain warna-warni dan diiringi oleh musik tradisional. Kerbau tersebut kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat.
  • Kesenian: Salah satu kesenian yang ada di Danau Ranau adalah kesenian Tari Gending Sriwijaya. Kesenian ini merupakan tarian klasik yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di Sumatera. Tarian ini menampilkan gerak-gerak anggun dan elegan dari para penari wanita yang mengenakan busana tradisional berwarna emas. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara resmi atau perayaan.
  • Kuliner: Salah satu kuliner yang ada di Danau Ranau adalah kuliner Pindang Patin. Kuliner ini merupakan masakan ikan patin yang direbus dengan bumbu-bumbu khas, seperti asam jawa, kunyit, jahe, cabai, dan lain-lain. Masakan ini memiliki rasa yang asam, pedas, dan gurih. Masakan ini biasanya disajikan dengan nasi putih dan sambal terasi.

Sumber:
(1) Danau Ranau – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Ranau.
(2) Danau Ranau, Bukan Sekedar Pesona Danau Saja – NativeIndonesia.com. https://www.nativeindonesia.com/danau-ranau/.
(3) Mengenal Danau Ranau, Lokasi, Daya Tarik, dan Manfaat – KOMPAS.com. https://medan.kompas.com/read/2022/01/11/200346478/mengenal-danau-ranau-lokasi-daya-tarik-dan-manfaat.
(4) Pesona Danau Ranau di Lampung Barat, Cerita Si Pahit Lidah hingga Ular …. https://lampung.tribunnews.com/2021/09/26/pesona-danau-ranau-di-lampung-barat-cerita-si-pahit-lidah-hingga-ular-naga-emas.
(5) undefined. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Ranau&oldid=23618242.