Menu Tutup

Hakikat Nilai dalam Filsafat Pendidikan Islam

Setidaknya ada dua istilah yang sering digunakan untuk menyatakan nilai dalam bahasa Arab, yaitu “fadilah” dan “qimah”, yang lazim dipakai dalam kaitannya dengan nilai-nilai moral adalah: “fadilah” sedangkan ungkapan “qimah” lebih dipakai untuk menyatakan nilai dalam konteks ekonomi dan hal-hal yang berkenaan dengan benda materi.

Berbicara tentang nilai dalam Pendidikan Islam, berarti bebicara tentang hakikat pendidikan, proses, dan tujuan Pendidikan Islam itu sendiri. Hakikat Pendidikan Islam hampir sama dengan tujuan pendidikan Islam yaitu segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya atau Insan kamil sesuai dengan norma Islam. Begitu juga apa yang dikatakan Zakiah Daradjat adalah untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi Insan Kamil dengan pola taqwa. Berikutnya dalam proses pendidikan Islam, mestilah berlandaskan dengan nilai-nilai Islam, yaitu yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW.

Pendidikan sebagai suatu kegiatan mulia dalam Islam selalu mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebajikan bagi kemanusiaan, karena memang aktifitasnya selalu hendak menjadikan manusia sebagai makhluk yang bernilai moral, baik dalam fungsinya sebagai mu’abbid, khalifah fil ardh maupun ‘immarah fil ardh. Dalam konteks pendidikan Islam, nilai-nilai moral keagamaan menjadi bagian yang integral dalam setiap gerak usaha kependidikan yang secara struktural-formal tidak hanya tercantum dalam tujuan institusional pendidikan saja, tetapi hendaknya juga terjalin erat dalam setiap denyut nadi aktifitasnya.

Oleh karena tugas pendidikan adalah bagaimana agar nilai-nilai kebaikan dan kebajikan itu dapat teraplikasi dalam keseluruhan realitas aktifitasnya di dunia, maka tugas utama para pendidik adalah bagaimana subjek didiknya memiliki kestabilan mental yang dapat memampukan dirinya untuk merealisasikan ide bawaan yang bercirikan moralitas ini dapat terealisasi sedemikian rupa sehingga benar-benar menjadi watak dan tabiatnya di dunia.

Moral atau akhlak adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral berkenaan dengan kegiatan-kegiatan manusia yang dipandang sebagai baik/buruk, benar/salah, tepat/tidak tepat, atau menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan orang lain.

Nilai, dalam kontek Islam terbagi menjadi dua macam dan itu sesuai dengan pendapat Raghib Al-Ishafani, yaitu nilai mutlaq dan nilai muqayyad. Nilai mutlaq adalah nilai-nilai yang wajib dan entitasnya telah disepakati dan jelas. Sedangkan nilai muqayyad bersifat fleksibel dan lahir dari dinamika masyarakat. Pada hakikatnya, nilai tidak timbul dengan sendirinya, karena ia menunjuk pada sikap penerimaan atau penolakan seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu realitas hubungan subjek-objek yang prosesnya tidak dapat dilepaskan dari pengetahuan dan wawasan subjek penentu nilai. Oleh karena itu, nilai akan selalu berkembang dan berubah seiring dengan kecendrungan dan sikap mental individu-individu dalam suatu masyarakat. Hal ini terkait erat dengan upaya kependidikan sebagai wadah perubahan dan perbaikan perilaku yang secara niscaya akan menentukan sikap hidup seseorang dan masyarakat.

Pada dasarnya nilai tidak berada dalam dunia pengalaman, akan tetapi ia berada dalam pikiran. Secara praktis nilai menjadi standar perilaku yang menjadikan orang berusaha untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang telah diyakininya. Sebagai standar perilaku, nilai-nilai moral pun membantu subjeknya menentukan pengertian sederhana terhadap suatu jenis perilaku. Dalam pengertian yang lebih kompleks nilai akan membantu subjek moral untuk mengidentifikasi apakah sesuatu perilaku itu perlu atau tidak, apakah ia baik atau buruk serta mendorongnya untuk membuat analisis dari suatu perilaku moral tertentu yang menuju pada penyimpulan-penyimpulan sebagai landasan suatu kecendrungan yang akan menjadi sikap yang akan menetukan corak suatu kepribadian.

REFERENSI:

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang, RaSAIL Media Group, Cetakan IV, 2009)

Dr. Amril M. MA, Etika Islam;Telaah Pemilkiran Filsafat Moral Raghib Al-Ishafani, Cet.1 (Pekanbaru:Pustaka Pelajar, 2002)

Baca Juga: