Menu Tutup

Masjid atau Mesjid: Penulisan yang Benar dan Baku Menurut KBBI

Masjid adalah salah satu kata yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, terutama oleh umat Islam. Kata ini berasal dari bahasa Arab, yang berarti tempat sujud atau tempat beribadah. Namun, apakah penulisan kata ini sudah benar dan baku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Apakah masjid atau mesjid yang tepat? Mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

Penulisan yang Benar dan Baku

Penulisan yang benar dan baku adalah masjid, bukan mesjid. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masjid artinya adalah: rumah atau bangunan tempat bersembahyang orang Islam123. Contoh kalimatnya adalah:

  • Setiap Jumat dilakukan salat bersama di masjid.
  • Masjid agung adalah masjid besar dengan bangunan megah dan luas dan dapat menampung ratusan jemaah.
  • Masjid jami adalah masjid utama (untuk salat beramai-ramai pada hari Jumat dan sebagainya).

Penulisan kata masjid dengan huruf s sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Ejaan ini mengikuti kaidah fonetis, yaitu menulis kata sesuai dengan bunyinya. Huruf s diucapkan sebagai /s/, bukan /z/ seperti dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, tidak perlu menambahkan huruf e di depan huruf s untuk menyesuaikan dengan asal katanya.

Penyebab Kesalahan Penulisan

Penyebab kesalahan penulisan kata masjid menjadi mesjid mungkin berasal dari beberapa faktor, antara lain:

  • Kurangnya kesadaran akan kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD).
  • Pengaruh bahasa Arab yang menggunakan huruf e untuk melambangkan bunyi /z/.
  • Kebiasaan menulis atau membaca kata mesjid dalam media sosial, internet, atau media cetak yang tidak mengikuti kaidah ejaan yang baku.
  • Kurangnya ketersediaan atau akses terhadap sumber rujukan yang dapat dipercaya, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Cara Menghindari Kesalahan Penulisan

Cara menghindari kesalahan penulisan kata masjid menjadi mesjid adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kesadaran akan kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) dan mengaplikasikannya dalam menulis atau berbicara.
  • Memperhatikan bunyi huruf s dalam kata masjid, yaitu /s/, bukan /z/ seperti dalam bahasa Arab.
  • Membiasakan diri menulis atau membaca kata masjid dalam media sosial, internet, atau media cetak yang mengikuti kaidah ejaan yang baku.
  • Menggunakan sumber rujukan yang dapat dipercaya, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), untuk memeriksa penulisan kata yang diragukan.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan artikel ini adalah:

  • Penulisan yang benar dan baku adalah masjid, bukan mesjid.
  • Penulisan kata masjid dengan huruf s sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD), yaitu menulis kata sesuai dengan bunyinya.
  • Penyebab kesalahan penulisan kata masjid menjadi mesjid mungkin berasal dari kurangnya kesadaran akan kaidah ejaan, pengaruh bahasa Arab, kebiasaan menulis atau membaca kata mesjid dalam media tidak baku, atau kurangnya ketersediaan atau akses terhadap sumber rujukan yang dapat dipercaya.
  • Cara menghindari kesalahan penulisan kata masjid menjadi mesjid adalah dengan meningkatkan kesadaran akan kaidah ejaan, memperhatikan bunyi huruf s dalam kata masjid, membiasakan diri menulis atau membaca kata masjid dalam media baku, atau menggunakan sumber rujukan yang dapat dipercaya.

Sumber:
(1) Arti Kata Masjid di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://kbbi.lektur.id/masjid.
(2) Arti kata mesjid – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/mesjid.
(3) Arti kata masjid – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/masjid.
(4) Masjid atau Mesjid? Ini penulisan kata yang benar dan baku. https://www.literasi.net/2021/09/masjid-atau-mesjid-ini-penulisan-kata.html.

Baca Juga: