Menu Tutup

Mengapa Rasulullah SAW Tidak Menerima Sedekah?

Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah dapat mendatangkan pahala, keberkahan, dan kebaikan bagi orang yang memberi maupun yang menerima. Namun, tidak semua orang boleh menerima sedekah. Ada sekelompok orang yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya untuk menerima sedekah. Mereka adalah Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.

Siapa saja yang termasuk keluarga Nabi SAW? Menurut sebagian ulama, mereka adalah keturunan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, yaitu dua klan dari kabilah Quraisy yang merupakan leluhur Nabi SAW. Menurut ulama lain, mereka adalah istri-istri Nabi SAW dan anak-anaknya dari Fatimah binti Muhammad, yaitu Hasan dan Husain. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT telah menjaga kemuliaan dan kesucian Nabi SAW dan keluarganya dari segala kotoran dan dosa. Oleh karena itu, mereka tidak layak untuk menerima sedekah yang merupakan pemberian dari harta manusia yang tidak suci.

Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa Nabi SAW dan keluarganya tidak boleh menerima sedekah. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Untuk menjaga kehormatan kenabian dan tinggi mulianya Nabi SAW dibandingkan makhluk Allah lainnya.

Allah SWT telah memilih Nabi SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir dan terbaik. Beliau adalah rahmat bagi seluruh alam. Beliau adalah pemimpin, teladan, dan pembimbing bagi umat manusia. Beliau adalah orang yang paling dekat dengan Allah SWT dan paling taat kepada-Nya. Oleh karena itu, beliau tidak pantas untuk menerima sedekah yang merupakan pemberian dari orang-orang yang lebih rendah daripadanya.

2. Untuk menunjukkan bahwa Nabi SAW tidak mengharapkan imbalan atau upah atas dakwahnya.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran:

قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَنْ شَاءَ أَنْ يَتَّخِذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلًا

“Katakanlah: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali siapa yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.” (QS. Al-Furqan: 57)

Nabi SAW adalah orang yang paling ikhlas dalam menyampaikan risalah Allah SWT kepada manusia. Beliau tidak menginginkan harta, tahta, atau pujian dari mereka. Beliau hanya menginginkan agar mereka beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya. Beliau hanya mengharapkan ridha Allah SWT dan syafaat-Nya di akhirat.

3. Untuk menunjukkan bahwa Nabi SAW dan keluarganya tidak membutuhkan sedekah dari manusia.

Allah SWT telah memberikan rezeki yang cukup dan halal kepada mereka. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran:

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Dan janganlah kamu mengarahkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka, yaitu bermacam-macam perhiasan dunia, yang dengan perhiasan itu Kami uji mereka. Dan rezeki Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Thaha: 131)

Nabi SAW dan keluarganya adalah orang-orang yang zuhud dan qanaah. Mereka tidak tergoda oleh harta dunia yang fana. Mereka lebih mengutamakan akhirat yang kekal. Mereka lebih senang bersedekah daripada menerima sedekah. Mereka lebih suka memberi daripada meminta.

Itulah beberapa alasan mengapa Nabi SAW dan keluarganya tidak boleh menerima sedekah. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan suci mereka di sisi Allah SWT.

Baca Juga: