Bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriah, merupakan salah satu bulan yang sarat dengan nilai spiritual dan historis bagi umat Islam. Bulan ini dikategorikan sebagai bulan haram, di mana peperangan dilarang, dan diyakini memiliki keutamaan spiritual yang melampaui bulan-bulan lainnya.
Karakteristik Bulan Rajab:
1. Bulan Haram:
Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan haram, yaitu Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Penetapan bulan haram dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman dan damai, sehingga umat Islam dapat fokus pada ibadah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah: 5:
وَأَشْهُرٌ حُرُمٌ أَرْبَعَةٌ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Empat bulan haram itu adalah (1) Rajab, (2) Dzulqaidah, (3) Dzulhijjah, dan (4) Muharram. Janganlah kamu menzalimi diri (dengan berperang) dalam bulan-bulan itu.”
2. Bulan Penuh Keberkahan:
Bulan Rajab diyakini sebagai bulan penuh keberkahan dan ampunan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda, “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatnya.” Hadits ini menunjukkan keistimewaan bulan Rajab dan menjadikannya momen ideal untuk meningkatkan amalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Peristiwa Penting di Bulan Rajab:
Bulan Rajab menjadi saksi bisu peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yaitu Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian ke Sidratul Muntaha. Pada peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu.