Menu Tutup

Pengaruh Keluarga dan Masyarakat terhadap Pembentukan Kepribadian Anak

Kepribadian seorang anak adalah hasil dari berbagai faktor yang saling berinteraksi, dengan keluarga dan masyarakat memainkan peran utama dalam pembentukannya. Kedua entitas ini memberikan pengaruh yang mendalam pada perkembangan karakter, nilai, dan kebiasaan yang akan menentukan perilaku seorang anak di kemudian hari. Artikel ini akan membahas bagaimana keluarga dan masyarakat memengaruhi pembentukan kepribadian anak secara terstruktur dan mendalam.

Pengaruh Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian Anak

Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak sejak lahir. Di dalam keluarga, seorang anak mempelajari berbagai nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, dan kerja keras. Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai ini. Tindakan, perkataan, dan sikap orang tua menjadi contoh utama yang ditiru oleh anak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mairefa (2020), orang tua memiliki peran utama dalam membentuk kepribadian anak melalui tuntutan dan dukungan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian dari Keluarga

  1. Pola Asuh: Pola asuh yang diterapkan orang tua sangat mempengaruhi karakter anak. Misalnya, pola asuh yang disiplin dan tegas dapat membantu anak menjadi individu yang bertanggung jawab, sementara pola asuh yang terlalu permisif dapat mengakibatkan kebiasaan yang kurang baik.
  2. Pembiasaan Positif: Pembentukan kebiasaan sejak usia dini merupakan kunci penting dalam membangun kepribadian anak. Kebiasaan seperti bangun pagi, berpakaian sopan, dan cara beribadah merupakan hal-hal yang secara konsisten ditanamkan oleh orang tua yang nantinya akan menjadi bagian dari kepribadian anak.
  3. Komunikasi dan Kasih Sayang: Menurut Al-Ghazali, hubungan antara orang tua dan anak harus dipenuhi dengan kasih sayang dan perhatian. Komunikasi yang terbuka antara anggota keluarga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat. Anak yang merasa diperhatikan akan lebih mudah membentuk hubungan interpersonal yang positif.
  4. Genetika: Selain faktor lingkungan, aspek genetika juga berperan dalam pembentukan kepribadian. Beberapa sifat bawaan seperti kecenderungan menjadi pemarah atau sabar bisa diturunkan dari orang tua. Namun, sifat-sifat ini dapat dimodifikasi melalui lingkungan yang mendukung perkembangan emosional yang sehat.

Peran Masyarakat dalam Pembentukan Kepribadian Anak

Selain keluarga, masyarakat juga memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadian anak. Lingkungan di luar rumah, seperti sekolah, tempat bermain, dan lingkungan sosial lainnya, menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari berbagai nilai dan norma sosial. Menurut Mairefa (2020), masyarakat berfungsi sebagai tempat di mana anak-anak belajar menyesuaikan diri dengan aturan sosial dan memperoleh pengalaman yang berbeda dari lingkungan keluarga.

Aspek-Aspek Pengaruh Masyarakat

  1. Norma dan Nilai Sosial: Anak-anak sering kali belajar tentang nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat melalui interaksi dengan teman-teman sebaya, guru, dan orang dewasa lainnya. Norma-norma ini termasuk bagaimana bersikap sopan, menghormati orang lain, dan memahami aturan sosial yang berlaku.
  2. Pengaruh Teman Sebaya: Lingkungan teman sebaya sangat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anak. Anak cenderung meniru perilaku teman-teman mereka, baik itu yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam menyediakan lingkungan yang positif sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter yang baik pada anak.
  3. Pendidikan di Luar Rumah: Sekolah adalah salah satu komponen penting dari masyarakat yang memengaruhi perkembangan kepribadian anak. Guru dan institusi pendidikan lainnya memberikan panduan moral dan etika, selain mengajarkan ilmu pengetahuan. Anak belajar nilai-nilai seperti kerjasama, kepemimpinan, dan disiplin melalui berbagai aktivitas sekolah.

Kolaborasi antara Keluarga dan Masyarakat

Keluarga dan masyarakat harus bekerja sama dalam membentuk kepribadian anak. Kedua lingkungan ini saling melengkapi dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial. Di satu sisi, keluarga memberikan dasar yang kuat untuk kepribadian anak, sementara masyarakat memperkuat dan memperluas nilai-nilai tersebut melalui interaksi sosial yang lebih luas.

Keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan mendukung dapat memberikan landasan yang kokoh bagi anak untuk menghadapi tantangan dari luar. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga tidak kondusif, pengaruh negatif dari luar dapat lebih mudah memengaruhi perkembangan karakter anak.

Kesimpulan

Keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian anak. Melalui kasih sayang, bimbingan, dan contoh yang baik dari keluarga, serta interaksi yang sehat di masyarakat, anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, sopan, dan empatik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan lingkungan sosial untuk bekerja sama dalam memberikan pengaruh positif yang mendukung perkembangan kepribadian anak yang seimbang dan kuat.

Dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal dalam pembentukan kepribadian, orang tua dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak yang sehat secara mental dan emosional.

Referensi:

Baca Juga: