Menu Tutup

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Jagung

Jagung, si komoditas pangan penting, tak hanya lezat dinikmati langsung, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk turunan. Menanam jagung di lahan pribadi bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga menghadirkan kepuasan tersendiri. Namun, untuk mencapai panen yang melimpah, diperlukan perawatan dan pemeliharaan tanaman jagung yang tepat. Berikut panduan lengkapnya:

1. Pengairan:

  • Penyiraman awal: Lakukan penyiraman secara rutin, terutama setelah tanam dan selama masa kritis (fase pembungaan dan pemasakan tongkol). Kebutuhan air jagung bervariasi tergantung usia tanaman, kondisi tanah, dan cuaca. Gunakan sistem irigasi yang tepat untuk efisiensi air.
  • Pembasahan tanah: Pastikan tanah di sekitar tanaman tetap lembab, namun hindari penggenangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.
  • Penyiangan gulma: Lakukan penyiangan gulma secara berkala untuk mengurangi persaingan air dan hara, serta mencegah hama dan penyakit.

2. Penjarangan dan Penyulaman:

  • Penjarangan: Jarangkan tanaman jagung agar tercipta ruang tumbuh yang optimal dan mencegah perebutan nutrisi. Lakukan penjarangan saat tanaman berusia 7-10 hari setelah tanam (HST) dengan menyisakan 2-3 tanaman per lubang tanam.
  • Penyulaman: Gantilah bibit yang mati atau tidak tumbuh dengan bibit yang sehat pada usia 10-15 HST.

3. Pembumbunan:

  • Tujuan: Meningkatkan sirkulasi udara di sekitar akar, memperkuat batang tanaman, dan membantu penyerapan air.
  • Waktu: Lakukan pembumbunan saat tanaman berusia 15-20 HST dan diulang 1-2 kali tergantung kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman.
  • Cara: Tarik tanah dari sela-sela barisan tanaman ke pangkal batang, tinggikan hingga 10-15 cm.

4. Pemupukan:

  • Jenis pupuk: Gunakan pupuk NPK, urea, ZA, atau pupuk kandang sesuai kebutuhan dan kondisi tanah.
  • Waktu: Pemupukan pertama dilakukan saat tanam, selanjutnya diulang setiap 2-3 minggu tergantung usia tanaman.
  • Cara: Pupuk diberikan di sekitar tanaman dengan cara dikocor atau ditabur.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit:

  • Hama: Amati tanaman secara berkala untuk mendeteksi hama seperti ulat grayak, penggerek batang, dan kutu daun. Gunakan pestisida organik atau alami jika serangan hama parah.
  • Penyakit: Penyakit umum pada jagung seperti busuk daun, bercak daun, dan karat daun dapat dikendalikan dengan fungisida organik atau dengan menjaga sanitasi lahan dan penggunaan varietas tahan penyakit.

6. Panen:

  • Waktu panen: Jagung siap panen saat tongkol berwarna kuning keemasan, daun jagung mengering, dan rambut jagung berwarna cokelat kehitaman.
  • Cara panen: Petik jagung dengan memutar tongkol dari batangnya. Lakukan panen secara bertahap, mulai dari tongkol yang sudah matang sempurna.

Tips Tambahan:

  • Lakukan rotasi tanaman untuk mencegah penumpukan hama dan penyakit.
  • Gunakan mulsa organik untuk menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma.
  • Lakukan monitoring kesehatan tanaman secara berkala untuk mendeteksi masalah sedini mungkin.

Dengan mengikuti panduan perawatan dan pemeliharaan ini, Anda dapat meningkatkan peluang panen jagung yang melimpah dan berkualitas. Ingatlah bahwa kunci utama keberhasilan adalah ketelatenan dan ketekunan dalam merawat tanaman. Selamat mencoba!

Sumber:

  • https://www.corteva.id/berita/Tips-Perawatan-Tanaman-Jagung-yang-Benar.html
  • https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menanam-jagung/
  • https://agri.kompas.com/read/2022/12/31/104558584/5-cara-merawat-tanaman-jagung-agar-produktivitasnya-maksimal?page=all

Baca Juga: