Menu Tutup

Sedekah yang Pahalanya Tidak Akan Terputus

Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah adalah pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharapkan ridha Allah. Sedekah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Sedekah dapat menghapus dosa, menolak bala, menambah rezeki, mendatangkan keberkahan, dan menyenangkan hati.

Namun, tidak semua sedekah memiliki pahala yang sama. Ada sedekah yang pahalanya akan terputus ketika orang yang bersedekah meninggal dunia, dan ada sedekah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang bersedekah sudah tiada. Sedekah yang pahalanya terus mengalir disebut dengan sedekah jariyah.

Apa itu sedekah jariyah? Sedekah jariyah adalah sedekah yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang secara berkelanjutan. Sedekah jariyah berbeda dengan sedekah biasa yang hanya sekali manfaatnya. Sedekah jariyah akan terus memberikan pahala kepada orang yang bersedekah selama sedekah tersebut masih dimanfaatkan oleh orang lain.

Kata “sedekah” berasal dari bahasa Arab “shadaqa” yang artinya benar atau jujur. Sementara kata “jariyah” artinya mengalir. Dalam hal ini berarti pahalanya mengalir dan tidak akan terputus. Itulah mengapa, sedekah jariyah disebut juga sebagai sedekah yang memiliki ganjaran dan pahala tanpa terputus.

Dasar Hukum Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam. Dasar hukum tersebut adalah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, beliau bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim No. 1631).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ketika manusia meninggal dunia, maka semua amalannya akan terputus dan tidak ada lagi tambahan pahala baginya. Namun, ada tiga hal yang menjadi pengecualian, yaitu:

  • Sedekah jariyah, yaitu sedekah yang manfaatnya terus berlanjut dan tidak terbatas oleh waktu.
  • Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan atau ditulis oleh seseorang dan dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk kebaikan.
  • Anak saleh yang mendoakannya, yaitu anak yang sholeh dan taat kepada Allah serta berbakti kepada kedua orang tuanya dan selalu mendoakan keduanya.

Contoh Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah memiliki banyak contoh dan bentuk. Sedekah jariyah tidak harus berupa harta benda, tetapi juga bisa berupa tenaga, ilmu, atau perbuatan. Yang penting adalah sedekah tersebut dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi orang lain dan mendapatkan pahala yang terus mengalir bagi orang yang bersedekah.

Berikut ini adalah beberapa contoh sedekah jariyah yang dapat kita lakukan:

  • Membangun tempat ibadah (masjid/mushola) atau tempat belajar agama Islam. Tempat ibadah dan tempat belajar agama Islam adalah tempat yang sangat penting bagi umat Islam. Di sana, mereka dapat melaksanakan ibadah, belajar ilmu agama, dan bersilaturahmi dengan sesama muslim. Dengan membantu membangun atau merenovasi tempat ibadah dan tempat belajar agama Islam, kita akan mendapatkan pahala setiap kali ada orang yang beribadah atau belajar di sana.
  • Mewakafkan tanah atau kitab suci Al-Qur’an untuk kepentingan umat Islam. Tanah dan Al-Qur’an adalah dua hal yang sangat berharga bagi umat Islam. Tanah dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bercocok tanam, membangun rumah, atau membuat fasilitas umum. Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Dengan mewakafkan tanah atau Al-Qur’an, kita akan mendapatkan pahala setiap kali ada orang yang memanfaatkan tanah atau membaca Al-Qur’an tersebut.
  • Membuat sumber-sumber air yang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat. Air adalah sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Tanpa air, kita tidak bisa hidup. Sayangnya, masih banyak daerah yang kekurangan air bersih atau sulit mengakses air. Dengan membuat sumber-sumber air, seperti sumur, pompa air, bak penampungan air, atau saluran irigasi, kita akan mendapatkan pahala setiap kali ada orang yang menggunakan air tersebut untuk minum, mandi, wudhu, menyiram tanaman, atau keperluan lainnya.
  • Membuat tempat persinggahan bagi musafir. Musafir adalah orang yang sedang dalam perjalanan jauh dari rumahnya. Musafir membutuhkan tempat untuk beristirahat, makan, minum, dan beribadah. Dengan membuat tempat persinggahan bagi musafir, seperti pondok, rumah singgah, atau asrama, kita akan mendapatkan pahala setiap kali ada musafir yang tinggal di sana.
  • Menanam pohon yang buahnya bisa dinikmati oleh orang lain. Pohon adalah salah satu anugerah Allah SWT yang sangat bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Pohon dapat memberikan oksigen, menyerap karbon dioksida, memberikan keteduhan, mencegah erosi tanah, dan menghasilkan buah-buahan. Dengan menanam pohon yang buahnya bisa dinikmati oleh orang lain, kita akan mendapatkan pahala setiap kali ada orang yang makan buahnya atau menikmati manfaat lain dari pohon tersebut.

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi sedekah jariyah lainnya yang dapat kita lakukan sesuai dengan kemampuan dan kesempatan kita. Yang terpenting adalah niat kita ikhlas karena Allah SWT dan tujuan kita untuk bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga: