Menu Tutup

Sunnah Idul Fitri Mengambil Jalan yang Berbeda saat Pergi dan Pulang

Idul Fitri adalah hari raya yang penuh dengan kegembiraan dan kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Pada hari ini, umat Islam berkumpul bersama untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid atau lapangan terbuka. Sholat Idul Fitri adalah salah satu syi’ar Islam yang sangat penting dan memiliki banyak hikmah.

Salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW yang terkait dengan sholat Idul Fitri adalah mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat. Ini berdasarkan hadits dari Jabir bin Abdullah RA yang berkata: “Ketika hari raya, Rasulullah SAW mengambil jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari no. 986).

Mengapa Rasulullah SAW melakukan hal ini? Apa alasan dan hikmah di baliknya? Berikut adalah beberapa penjelasannya:

  1. Mengambil jalan yang berbeda adalah syi’ar kegembiraan akan dilaksanakan sholat Idul Fitri, momentum kemenangan dan kebahagiaan yang dibangkitkan dan gelorakan dengan semangat menuju tempat ibadah. Dengan demikian, umat Islam menunjukkan rasa syukur dan sukacita mereka kepada Allah SWT atas nikmat puasa dan Idul Fitri.
  2. Mengambil jalan yang berbeda adalah bentuk dakwah dan tabligh kepada masyarakat sekitar, baik Muslim maupun non-Muslim, tentang keindahan dan kemuliaan Islam. Dengan melihat umat Islam berbondong-bondong menuju tempat sholat dengan pakaian rapi, wajah berseri, dan hati gembira, mereka akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang agama ini.
  3. Mengambil jalan yang berbeda adalah cara untuk memperluas wawasan dan pengalaman umat Islam tentang lingkungan sekitarnya. Dengan melihat berbagai pemandangan, suasana, dan orang-orang yang berbeda di jalan yang berbeda, mereka akan lebih mengenal dan menghargai keberagaman ciptaan Allah SWT.
  4. Mengambil jalan yang berbeda adalah upaya untuk mendapatkan lebih banyak pahala dari Allah SWT. Dengan mengambil jalan yang lebih panjang atau lebih sulit, mereka akan lebih banyak berdzikir, bertakbir, bertasbih, dan bertahmid kepada Allah SWT. Selain itu, mereka juga akan lebih banyak menyapa, menyantuni, dan menyebarkan salam kepada sesama Muslim.
  5. Mengambil jalan yang berbeda adalah manifestasi dari sikap tawadhu’ (rendah hati) dan zuhud (tidak terikat dunia) umat Islam. Dengan tidak terpaku pada satu jalan saja, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak tergantung pada kebiasaan atau kemudahan dunia. Mereka siap untuk menghadapi segala tantangan dan perubahan dengan berserah diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: