Daging merah telah menjadi bagian penting dari pola makan manusia selama ribuan tahun. Di Indonesia, dua jenis daging merah yang paling populer adalah daging sapi dan daging kambing, terutama saat perayaan besar seperti Idul Adha. Namun, ada banyak perdebatan seputar kesehatan konsumsi daging merah, terutama terkait kolesterol, lemak jenuh, dan risiko penyakit kardiovaskular. Lalu, di antara daging sapi dan kambing, mana yang lebih sehat? Artikel ini akan membahas secara mendalam dengan menggabungkan data nutrisi, manfaat kesehatan, risiko, serta cara pengolahan terbaik dari kedua jenis daging ini.
Kandungan Nutrisi Daging Sapi dan Daging Kambing
Kandungan gizi adalah faktor penting yang menentukan kualitas suatu makanan, termasuk daging merah. Berikut adalah perbandingan kandungan nutrisi antara daging sapi dan daging kambing per 100 gram:
- Daging Sapi:
- Kalori: 179 kcal
- Lemak: 7,9 gram
- Lemak jenuh: 3 gram
- Kolesterol: 80 mg
- Protein: 26,1 gram
- Zat besi: 2,9 mg
- Vitamin B12, B6, dan Zink
- Daging Kambing:
- Kalori: 122 kcal
- Lemak: 2,6 gram
- Lemak jenuh: 0,79 gram
- Kolesterol: 75-80 mg
- Protein: 27 gram
- Zat besi: 3,2 mg
- Riboflavin, Vitamin B12, Zink, dan Kalium
Dari segi kalori, daging kambing mengandung lebih sedikit kalori daripada daging sapi. Ini berarti bahwa untuk mereka yang sedang menjalani program pengurangan berat badan, daging kambing adalah pilihan yang lebih efisien dari segi kalori. Selain itu, kandungan lemak jenuh pada daging kambing jauh lebih rendah, yang berdampak positif dalam mengurangi risiko penyakit jantung.
Kandungan Lemak dan Kolesterol
Lemak jenuh dalam daging kambing hanya sekitar 0,79 gram per 100 gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi yang mencapai 3 gram. Kolesterol dalam daging kambing juga sedikit lebih rendah, yaitu 75-80 mg dibandingkan dengan 80 mg pada daging sapi. Lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein), yang dikenal sebagai “kolesterol jahat” dan berkontribusi pada risiko penyakit jantung.
Dengan demikian, daging kambing lebih unggul dalam hal kandungan lemak jenuh dan kolesterol, membuatnya menjadi pilihan yang lebih sehat untuk individu yang khawatir akan kadar kolesterol mereka.
Manfaat Kesehatan Daging Kambing dan Daging Sapi
Manfaat Daging Kambing
Daging kambing mengandung zat gizi penting yang dapat mendukung berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi daging kambing:
- Menurunkan Risiko Peradangan: Dengan kandungan lemak jenuh yang lebih rendah, daging kambing membantu mengurangi risiko peradangan dalam pembuluh darah. Ini penting untuk mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan stroke.
- Kaya Akan Zat Besi: Daging kambing memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi daripada daging sapi, yang membantu mencegah anemia. Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
- Protein Berkualitas Tinggi: Daging kambing mengandung 27 gram protein per 100 gram, yang lebih tinggi daripada daging sapi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pembentukan otot.
- Sumber Asam Lemak Omega-3: Daging kambing yang diberi makan rumput mengandung lebih banyak asam lemak omega-3, yang mendukung kesehatan jantung dan otak. Omega-3 diketahui dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko aritmia (detak jantung tidak teratur).
Manfaat Daging Sapi
Sementara daging kambing lebih unggul dalam beberapa aspek, daging sapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama bagi kelompok tertentu:
- Pembentukan Massa Otot: Kandungan protein dalam daging sapi hampir sebanding dengan daging kambing, yaitu 26,1 gram per 100 gram. Protein ini penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot, terutama bagi atlet atau mereka yang menjalani latihan intensif.
- Mempertajam Fungsi Otak: Daging sapi kaya akan vitamin B12 dan vitamin B kompleks lainnya, yang penting untuk fungsi otak. Vitamin B12 membantu menjaga kesehatan saraf dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan kelelahan, depresi, dan gangguan memori.
- Memelihara Sistem Saraf Pusat: Daging sapi mengandung asam lemak omega-3, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan daging kambing. Omega-3 ini penting untuk memelihara kesehatan sistem saraf pusat dan mencegah penurunan kognitif di usia lanjut.
Risiko Kesehatan
Kedua jenis daging ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, daging kambing lebih rendah lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol dibandingkan daging sapi, sehingga lebih aman untuk individu yang memiliki masalah kolesterol atau risiko penyakit jantung.
Salah satu risiko besar dari konsumsi daging merah, termasuk sapi dan kambing, adalah peningkatan risiko kanker kolorektal. Studi menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Ini terutama berlaku jika daging tersebut dimasak dengan metode yang menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti digoreng atau dipanggang pada suhu tinggi.
Cara Pengolahan yang Tepat
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan dari konsumsi daging adalah cara pengolahannya. Berikut adalah beberapa tips pengolahan yang lebih sehat:
- Pilih Potongan yang Rendah Lemak: Untuk daging sapi, bagian yang rendah lemak seperti tenderloin (has dalam) atau sirloin (has luar) adalah pilihan terbaik. Pada daging kambing, bagian seperti kaki atau bahu cenderung lebih rendah lemak.
- Panggang atau Bakar daripada Goreng: Memanggang atau membakar daging pada suhu rendah adalah metode terbaik untuk mempertahankan nutrisi tanpa menambah lemak jenuh dari minyak. Hindari menggoreng daging dengan minyak berlebih.
- Kombinasikan dengan Sayuran: Daging merah cenderung rendah serat, sehingga penting untuk menyeimbangkan makanan dengan sayuran. Sayuran memberikan serat yang membantu pencernaan dan menurunkan risiko sembelit.
- Gunakan Bumbu Rendah Garam: Garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Gunakan bumbu alami seperti rempah-rempah dan bawang putih untuk menambah cita rasa tanpa perlu menambahkan banyak garam.
Kesimpulan
Baik daging sapi maupun daging kambing memiliki kelebihan masing-masing dalam hal manfaat kesehatan dan kandungan nutrisi. Daging kambing umumnya lebih unggul dalam hal kandungan lemak jenuh yang lebih rendah, kalori yang lebih sedikit, dan kandungan zat besi serta protein yang lebih tinggi. Di sisi lain, daging sapi menawarkan manfaat penting untuk pembentukan otot dan fungsi otak berkat kandungan vitamin B dan protein yang hampir sebanding.
Namun, kunci dari konsumsi daging merah yang sehat terletak pada porsi yang tepat dan cara pengolahannya. Penggunaan minyak yang berlebihan, pemasakan dengan suhu tinggi, serta konsumsi berlebihan dari daging merah dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, untuk pilihan yang paling sehat, pilihlah daging kambing atau sapi dengan potongan rendah lemak, olah dengan metode yang sehat, dan selalu seimbangkan dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Referensi:
- Daging Kambing Ternyata Lebih Sehat daripada Sapi. (n.d.). Diakses pada 12 September 2024, dari Detik: https://www.detik.com
- Daging Sapi dan Kambing: Mana yang Lebih Baik Dikonsumsi?. (n.d.). Diakses pada 12 September 2024, dari Halodoc: https://www.halodoc.com
- Daging Kambing vs Daging Sapi: Lebih Sehat Mana?. (n.d.). Diakses pada 12 September 2024, dari Halodoc: https://www.halodoc.com
- Daging Sapi atau Daging Kambing: Mana yang Lebih Sehat?. (2023). Diakses pada 12 September 2024, dari Kompas: https://health.kompas.com
- Lebih Sehat Mana, Daging Sapi atau Kambing?. (2023). Diakses pada 12 September 2024, dari Kompas: https://www.kompas.com
- Ahli Gizi Buka Suara: Daging Kambing Lebih Sehat dari Sapi. (2024). Diakses pada 12 September 2024, dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com
- Daging Sapi vs Daging Kambing: Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol?. (n.d.). Diakses pada 12 September 2024, dari Klikdokter: https://www.klikdokter.com