19 Oktober Hari Peduli Kanker Payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Menurut data Globocan tahun 2020, terdapat sekitar 2,3 juta kasus baru dan 685 ribu kematian akibat kanker payudara di dunia1. Di Indonesia, kanker payudara juga menjadi penyebab kematian tertinggi karena kanker pada wanita, dengan angka 68.858 kasus baru dan 22 ribu kematian pada tahun 20202.

Untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong pencegahan serta deteksi dini kanker payudara, setiap tanggal 19 Oktober diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia atau International Day Against Breast Cancer. Peringatan ini merupakan bagian dari Bulan Peduli Kanker Payudara Nasional yang berlangsung sepanjang bulan Oktober.

Sejarah Hari Kanker Payudara Sedunia

Hari Kanker Payudara Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1985 oleh American Cancer Society dan Imperial Chemical Industries. Mereka melihat tingginya bahaya kanker payudara sehingga berinisiatif membangun kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. Peringatan ini juga didukung penuh oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Gerald Ford beserta istrinya Betty Ford, yang merupakan seorang survivor kanker payudara3.

Pada tahun 1992, simbol pita berwarna merah muda mulai digunakan sebagai tanda dukungan terhadap penderita dan penyintas kanker payudara. Simbol ini dipopulerkan oleh merek kosmetik Estée Lauder, yang membagikan 1,5 juta pita merah muda kepada pelanggan mereka sebagai pengingat Hari Kanker Payudara Sedunia4.

Sejak saat itu, peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia terus berkembang dan melibatkan berbagai organisasi, lembaga, media, dan masyarakat di seluruh dunia. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengedukasi, menggalang dana, dan memberikan dukungan bagi para penderita dan penyintas kanker payudara.

Gejala dan Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kondisi ketika sel-sel abnormal tumbuh secara tidak terkendali di jaringan payudara. Sel-sel abnormal ini kemudian dapat menyebar ke jaringan atau organ lain melalui pembuluh darah atau getah bening. Kanker payudara dapat menyerang wanita maupun pria, meskipun lebih umum pada wanita.

Beberapa gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai adalah5:

  • Benjolan atau penebalan jaringan di payudara atau ketiak yang terasa berbeda dari jaringan sekitarnya
  • Perubahan pada bentuk, ukuran, tekstur, atau warna kulit payudara
  • Pengelupasan, pengerasan, atau penggumpalan kulit di sekitar puting payudara
  • Puting payudara tertarik ke dalam atau berubah arah
  • Keluarnya cairan dari puting payudara yang bisa berwarna bening, kuning, hijau, cokelat, atau merah
  • Nyeri atau pembengkakan di payudara atau ketiak

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Jangan menunda-nunda pemeriksaan karena semakin dini kanker payudara dideteksi, semakin besar peluang untuk sembuh.

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara, antara lain6:

  • Jenis kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi daripada pria untuk terkena kanker payudara
  • Usia: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia
  • Riwayat keluarga: Risiko kanker payudara lebih tinggi jika ada anggota keluarga dekat yang pernah menderita kanker payudara atau kanker ovarium
  • Faktor genetik: Sebagian penderita kanker payudara memiliki mutasi genetik tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, yang dapat diturunkan secara turun-temurun
  • Faktor hormonal: Wanita yang mengalami menstruasi pertama kali sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, hamil untuk pertama kali setelah usia 30 tahun, atau tidak pernah hamil dan menyusui, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara
  • Faktor gaya hidup: Kebiasaan merokok, minum alkohol, mengonsumsi makanan berlemak, dan jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko kanker payudara
  • Paparan radiasi: Wanita yang pernah mendapatkan terapi radiasi di daerah dada atau payudara memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara

Cara Mencegah dan Mendeteksi Kanker Payudara

Meskipun tidak semua faktor risiko kanker payudara dapat dihindari, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, antara lain7:

  • Menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, tidak merokok, dan menghindari alkohol
  • Menjaga berat badan ideal agar tidak terjadi obesitas
  • Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan, terutama setelah menstruasi. SADARI adalah cara untuk meraba dan memeriksa adanya benjolan atau perubahan pada payudara dengan menggunakan tangan sendiri
  • Melakukan pemeriksaan klinis payudara (SADANIS) setiap tahun, terutama bagi wanita berusia di atas 40 tahun. SADANIS adalah cara untuk memeriksa payudara dengan bantuan tenaga medis profesional, seperti dokter atau bidan
  • Melakukan pemeriksaan mammografi setiap dua tahun sekali, terutama bagi wanita berusia di atas 50 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Mammografi adalah cara untuk memeriksa payudara dengan menggunakan sinar X untuk mendeteksi adanya tumor atau jaringan abnormal di dalam payudara
  • Melakukan tes genetik jika memiliki faktor risiko genetik atau riwayat keluarga dengan kanker payudara. Tes genetik adalah cara untuk menguji adanya mutasi gen tertentu yang dapat menyebabkan kanker payudara

Dukungan bagi Penderita dan Penyintas Kanker Payudara

Mengidap kanker payudara bukanlah hal yang mudah. Selain menghadapi tantangan fisik akibat penyakit dan pengobatannya, penderita dan penyintas kanker payudara juga mengalami beban psikologis yang berat. Oleh karena itu, mereka membutuhkan dukungan dari keluarga, teman, komunitas, dan masyarakat luas.

Beberapa bentuk dukungan yang dapat diberikan kepada penderita dan penyintas kanker payudara adalah8:

  • Memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang penyakit dan pengobatan kanker payudara
  • Mendengarkan keluhan dan perasaan mereka tanpa menghakimi atau memberi nasihat yang tidak diminta
  • Menyemangati mereka untuk tetap optimis dan berjuang melawan penyakitnya
  • Mengajak mereka untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti berolahraga, bermeditasi, berkebun, atau berkreasi
  • Mengantar mereka ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan atau kontrol rutin
  • Membantu mereka dalam mengurus kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, membersihkan rumah, atau menjaga anak
  • Memberikan bantuan finansial jika diperlukan
  • Menghormati privasi dan keputusan mereka terkait pengobatan yang dipilih
  • Menjalin komunikasi yang baik dan terbuka dengan mereka
  • Menghargai perubahan fisik dan emosional yang dialami mereka akibat penyakit dan pengobatan
  • Memberikan pujian dan penghargaan atas usaha dan kemajuan yang dicapai mereka
  • Menghubungkan mereka dengan organisasi atau komunitas yang memberikan layanan dan dukungan bagi penderita dan penyintas kanker payudara

Salah satu organisasi yang bergerak di bidang kanker payudara di Indonesia adalah Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). YKPI didirikan pada tahun 2003 oleh Linda Agum Gumelar, seorang penyintas kanker payudara yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. YKPI memiliki visi untuk mengurangi angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia melalui edukasi, advokasi, dan pelayanan kepada masyarakat.

Beberapa program yang dilakukan oleh YKPI antara lain:

  • Membangun Rumah Singgah Kanker Payudara, yaitu tempat tinggal sementara bagi penderita kanker payudara dari luar Jakarta yang menjalani pengobatan di rumah sakit
  • Mengoperasikan Mobil Kesehatan Pink, yaitu mobil yang dilengkapi dengan alat mammografi digital untuk melakukan pemeriksaan payudara gratis bagi masyarakat
  • Menyelenggarakan Seminar Nasional Kanker Payudara, yaitu acara tahunan yang menghadirkan para ahli, dokter, aktivis, dan penyintas kanker payudara untuk berbagi informasi dan pengalaman
  • Membentuk Komunitas Sahabat Taufan, yaitu kelompok relawan yang memberikan dukungan moral dan materi kepada penderita kanker payudara
  • Melakukan sosialisasi dan kampanye tentang kanker payudara melalui media sosial, website, radio, televisi, dan media cetak.

Sumber:
(1) Peringatan No Bra Day 13 Oktober 2021: Ini Sejarah dan Tujuannya. https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/13/080736165/peringatan-no-bra-day-13-oktober-2021-ini-sejarah-dan-tujuannya.
(2) Hari Kanker Payudara Sedunia 2022: Sejarah, Simbol, dan Faktanya – detikcom. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6357066/hari-kanker-payudara-sedunia-2022-sejarah-simbol-dan-faktanya.
(3) No Bra Day: Kampanye Peduli Kanker Payudara, Kenali Gejala dan Jenis …. https://www.tribunnews.com/kesehatan/2021/10/13/no-bra-day-kampanye-peduli-kanker-payudara-kenali-gejala-dan-jenis-kanker-payudara.
(4) Hari Kanker Payudara Sedunia 2022 dan Gerakan Periksa Sendiri – detikcom. https://www.detik.com/jatim/berita/d-6357036/hari-kanker-payudara-sedunia-2022-dan-gerakan-periksa-sendiri.
(5) 8 Cara Mencegah Kanker Payudara – Alodokter. https://www.alodokter.com/cara-mencegah-kanker-payudara-ternyata-mudah.
(6) Cara Mencegah dan Menurunkan Risiko Kanker Payudara – Hello Sehat. https://hellosehat.com/kanker/kanker-payudara/pencegahan-kanker-payudara/.
(7) Kanker Payudara – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-payudara.
(8) 10 Penyebab Kanker Payudara dan Cara Mencegahnya – Kompas.com. https://health.kompas.com/read/2021/10/06/200100168/10-penyebab-kanker-payudara-dan-cara-mencegahnya.
(9) Gejala Kanker Payudara – Alodokter. https://www.alodokter.com/kanker-payudara/gejala.
(10) 6 Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Perlu Diperhatikan – Hello Sehat. https://hellosehat.com/kanker/kanker-payudara/gejala-kanker-payudara/.