Adab dengan Sesama Teman dalam Islam

Teman adalah salah satu anugerah Allah SWT yang harus kita syukuri dan rawat dengan baik. Dalam Islam, ada beberapa adab atau etika yang harus kita terapkan dalam bergaul dengan sesama teman. Adab-adab ini diajarkan oleh Al-Quran, hadis Nabi SAW, dan ulama-ulama Islam. Berikut adalah tujuh adab berteman dalam Islam yang perlu kita ketahui dan praktikkan:

1. Memilih teman yang baik

Adab pertama dalam berteman adalah memilih teman yang baik, yaitu teman yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Teman yang baik akan memberi pengaruh positif bagi kita, baik dalam hal ibadah, ilmu, maupun akhlak. Sebaliknya, teman yang buruk akan menjerumuskan kita ke dalam kemaksiatan dan kesesatan.

Rasulullah SAW bersabda:

Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berkata baik dan lembut

Adab kedua dalam berteman adalah berkata baik dan lembut kepada teman kita. Kita harus menjaga lisan kita dari perkataan yang kasar, menyinggung, atau menyakiti hati teman kita. Kita juga harus menghindari ghibah, fitnah, dusta, atau ejekan terhadap teman kita.

Rasulullah SAW bersabda:

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menjaga aurat dan pakaian

Adab ketiga dalam berteman adalah menjaga aurat dan pakaian kita sesuai dengan syariat Islam. Kita harus menutup aurat kita dengan sempurna, terutama ketika berada di tempat umum atau di hadapan orang lain yang bukan mahram kita. Kita juga harus memilih pakaian yang sopan, bersih, dan tidak meniru gaya orang kafir.

Allah SWT berfirman:

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)

4. Menyapa dengan salam

Adab keempat dalam berteman adalah menyapa dengan salam ketika bertemu atau berpisah dengan teman kita. Salam adalah ucapan doa yang mengandung makna keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi orang yang disapa. Salam juga merupakan tanda persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berbicara baik atau diam. (HR. Muslim)

Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap temannya. Dan tetangga yang paling terbaik di sisi Allah adalah seorang yang paling baik baik terhadap tetangganya. (HR. Tirmidzi)

5. Bersikap ramah dan lapang dada

Adab kelima dalam berteman adalah bersikap ramah dan lapang dada kepada teman kita. Kita harus menunjukkan rasa gembira, senyum, dan sapaan yang hangat ketika bertemu dengan teman kita. Kita juga harus bersabar, toleran, dan maafkan kesalahan teman kita. Kita tidak boleh sombong, marah, atau dendam kepada teman kita.

Imam Al-Ghazali mengatakan:

Adab berteman, yakni: Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.

6. Memberi nasehat yang baik

Adab keenam dalam berteman adalah memberi nasehat yang baik kepada teman kita. Kita harus saling mengingatkan, menasehati, dan membantu teman kita dalam hal kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Kita juga harus saling menjaga, melindungi, dan membela kehormatan teman kita dari fitnah atau gangguan orang lain.

Rasulullah SAW bersabda:

Agama itu adalah nasehat. Kami (para sahabat) bertanya: Untuk siapa? Beliau menjawab: Untuk Allah, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umumnya kaum muslimin. (HR. Muslim)

Seorang mukmin itu bagaikan cermin bagi mukmin lainnya. Ia menghapus kotoran dari wajah saudaranya (dengan menasehatinya). (HR. Abu Daud)

7. Mendoakan kebaikan

Adab ketujuh dalam berteman adalah mendoakan kebaikan bagi teman kita. Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar memberi hidayah, rahmat, maghfirah, dan keberkahan kepada teman kita. Kita juga harus ikut bersyukur, gembira, dan mendoakan keberlanjutan atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada teman kita.

Rasulullah SAW bersabda:

Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya melainkan ada malaikat yang berkata: Amin! Dan engkau akan mendapatkan seperti itu juga! (HR. Muslim)

Barangsiapa yang mengharapkan rahmat dari Allah maka hendaklah ia mengasihi orang-orang di bumi niscaya ia akan dikasihi oleh Rabb Yang di langit. (HR. Tirmidzi)