Menu Tutup

Apakah sejarah merupakan ilmu pengetahuan?

Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu yang melibatkan manusia dan masyarakatnya. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan memiliki beberapa ciri, sendi, dan alasan yang membedakannya dari ilmu-ilmu lain. Berikut adalah pembahasan yang lengkap tentang sejarah sebagai ilmu pengetahuan:

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu pengetahuan

Sejarah sebagai ilmu pengetahuan memiliki beberapa ciri yang menunjukkan bahwa sejarah bukan sekadar kisah atau cerita, tetapi juga hasil dari penyelidikan dan penafsiran yang sistematis dan objektif. Beberapa ciri sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah:

  • Empiris: Sejarah bersifat empiris, artinya sejarah didasarkan pada pengalaman atau fakta yang dapat diamati dan diverifikasi. Sejarawan tidak dapat membuat sejarah tanpa adanya sumber-sumber sejarah yang menjadi bukti atau data dari peristiwa masa lalu. Sumber-sumber sejarah dapat berupa primer (langsung berasal dari masa peristiwa) atau sekunder (berasal dari penelitian atau kajian terhadap sumber primer). Contoh sumber sejarah primer adalah prasasti, naskah, artefak, saksi mata, dokumen resmi, dan lain-lain. Contoh sumber sejarah sekunder adalah buku teks, ensiklopedia, artikel jurnal, biografi, dan lain-lain12.
  • Memiliki objek: Sejarah memiliki objek yang jelas dan spesifik, yaitu manusia dan masyarakatnya dalam konteks waktu dan ruang. Objek sejarah tidak dapat dipisahkan dari dimensi waktu (kapan) dan ruang (di mana) peristiwa terjadi. Objek sejarah juga tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, dan lain-lain yang mempengaruhi perilaku dan interaksi manusia dan masyarakatnya13.
  • Memiliki teori: Sejarah memiliki teori yang merupakan kerangka berpikir atau pandangan yang digunakan untuk menjelaskan atau menginterpretasikan peristiwa masa lalu. Teori sejarah dapat bersifat umum (mencakup seluruh peradaban manusia) atau khusus (mencakup suatu wilayah atau periode tertentu). Teori sejarah juga dapat bersifat deterministik (menekankan pada faktor-faktor yang menentukan jalannya sejarah) atau voluntaristik (menekankan pada peran individu atau kelompok dalam membentuk sejarah). Contoh teori sejarah umum adalah teori evolusi sosial, teori siklus peradaban, teori konflik kelas, dan lain-lain. Contoh teori sejarah khusus adalah teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, teori masuknya Islam ke Indonesia, teori out of Taiwan, dan lain-lain14.
  • Memiliki metode ilmiah: Sejarah memiliki metode ilmiah yang merupakan prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan oleh sejarawan untuk menghasilkan pengetahuan sejarah yang valid dan reliabel. Metode ilmiah sejarah meliputi tahap-tahap seperti formulasi masalah, pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi data, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, penyusunan kesimpulan, dan penyajian hasil15.
  • Memiliki sifat generalisasi: Sejarah memiliki sifat generalisasi, artinya sejarah dapat membuat kesimpulan umum atau hukum-hukum sejarah yang berlaku secara universal atau lintas waktu dan ruang. Generalisasi sejarah bertujuan untuk menemukan pola-pola, keteraturan, keterkaitan, atau kausalitas dari peristiwa-peristiwa masa lalu. Generalisasi sejarah juga bertujuan untuk memberikan pelajaran atau nilai-nilai bagi manusia dan masyarakat di masa kini dan masa depan1 .
Baca Juga:  Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Sendi-sendi sejarah sebagai ilmu pengetahuan

Sendi-sendi sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah unsur-unsur yang menjadi landasan atau dasar dari ilmu sejarah. Sendi-sendi sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah:

  • Fakta: Fakta adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui sumber-sumber sejarah. Fakta adalah unsur yang paling mendasar dalam ilmu sejarah, karena tanpa fakta tidak ada sejarah. Fakta juga merupakan bahan mentah yang harus diolah oleh sejarawan untuk menghasilkan pengetahuan sejarah .
  • Sumber: Sumber adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi atau keterangan tentang fakta sejarah. Sumber dapat berupa benda, tulisan, gambar, suara, atau kesaksian yang berasal dari masa peristiwa atau masa setelahnya. Sumber adalah unsur yang sangat penting dalam ilmu sejarah, karena sumber adalah alat untuk mengetahui dan membuktikan fakta sejarah. Sumber juga merupakan media yang harus dikritik dan diinterpretasikan oleh sejarawan untuk menghasilkan pengetahuan sejarah .
  • Metode: Metode adalah cara atau teknik yang digunakan oleh sejarawan untuk mengumpulkan, mengkritik, menginterpretasikan, dan menyajikan sumber dan fakta sejarah. Metode adalah unsur yang sangat vital dalam ilmu sejarah, karena metode menentukan kualitas dan validitas dari pengetahuan sejarah. Metode juga merupakan proses yang harus dilakukan oleh sejarawan untuk menghasilkan pengetahuan sejarah .
  • Interpretasi: Interpretasi adalah penjelasan atau pengertian yang diberikan oleh sejarawan terhadap sumber dan fakta sejarah. Interpretasi adalah unsur yang sangat kreatif dalam ilmu sejarah, karena interpretasi menunjukkan daya cipta dan pandangan sejarawan terhadap peristiwa masa lalu. Interpretasi juga merupakan hasil yang harus disajikan oleh sejarawan untuk menghasilkan pengetahuan sejarah .
Baca Juga:  Pendidikan Demokrasi di Indonesia: Sejarah, Permasalahan, dan Upaya Peningkatannya

Alasan-alasan sejarah sebagai ilmu pengetahuan

Sejarah sebagai ilmu pengetahuan memiliki beberapa alasan atau tujuan yang menjadikannya sebagai ilmu yang bermanfaat dan relevan bagi manusia dan masyarakat. Beberapa alasan atau tujuan sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah:

  • Mengenal diri sendiri: Sejarah sebagai ilmu pengetahuan dapat membantu manusia dan masyarakat untuk mengenal diri sendiri, yaitu asal-usul, identitas, budaya, tradisi, nilai-nilai, dan lain-lain yang membentuk kepribadian dan karakter mereka. Dengan mengenal diri sendiri, manusia dan masyarakat dapat lebih menghargai dan menjaga warisan leluhur mereka .
  • Memahami masa kini: Sejarah sebagai ilmu pengetahuan dapat membantu manusia dan masyarakat untuk memahami masa kini, yaitu kondisi, situasi, permasalahan, tantangan, peluang, dan lain-lain yang dihadapi oleh mereka di zaman sekarang. Dengan memahami masa kini, manusia dan masyarakat dapat lebih bijaksana dan rasional dalam mengambil keputusan dan tindakan .
  • Merencanakan masa depan: Sejarah sebagai ilmu pengetahuan dapat membantu manusia dan masyarakat untuk merencanakan masa depan, yaitu visi, misi, tujuan, strategi, program, dan lain-lain yang ingin dicapai oleh mereka di zaman mendatang. Dengan merencanakan masa depan, manusia dan masyarakat dapat lebih optimis dan progresif dalam menciptakan perubahan .
Posted in Ragam

Artikel Terkait: