Dampak dari Cyberbullying Secara Fisik, Jangan Remehkan

Cyberbullying adalah perilaku agresif, tidak menyenangkan, atau mengancam yang dilakukan melalui media sosial atau platform online lainnya. Cyberbullying dapat menimpa siapa saja, terutama anak-anak, remaja, dan dewasa muda yang aktif menggunakan internet. Cyberbullying dapat menyebabkan dampak negatif yang serius, tidak hanya secara psikologis, tetapi juga secara fisik. Artikel ini akan membahas dampak fisik dari cyberbullying dan bagaimana cara mengatasinya.

Dampak Fisik dari Cyberbullying

Cyberbullying dapat mempengaruhi kesehatan fisik korban dengan berbagai cara. Beberapa dampak fisik dari cyberbullying adalah:

Tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Cyberbullying dapat meningkatkan stres dan kecemasan pada korban, yang dapat memicu peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Jika berlangsung terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang dapat berbahaya. Selain itu, cyberbullying juga dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri leher dan bahu, sakit perut, dan pusing akibat stres.

Gangguan tidur dan enuresis. Cyberbullying dapat mengganggu pola tidur korban, baik karena kesulitan untuk tidur (insomnia) maupun karena mimpi buruk atau teror malam (nightmare). Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup, kinerja akademik, dan kesehatan secara keseluruhan. Pada anak-anak, cyberbullying juga dapat menyebabkan enuresis, yaitu kondisi dimana anak ngompol saat tidur. Enuresis dapat menimbulkan rasa malu dan rendah diri pada anak.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah dan infeksi. Cyberbullying dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh korban, yang bertugas untuk melindungi tubuh dari penyakit. Stres akibat cyberbullying dapat menurunkan jumlah sel darah putih, yang merupakan sel pertahanan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kerentanan korban terhadap infeksi, seperti flu, batuk, pilek, atau radang tenggorokan.

Cyberbullying juga dapat menyebabkan dampak fisik yang lebih parah pada beberapa kasus. Berikut adalah beberapa contoh kasus nyata dari korban cyberbullying yang mengalami dampak fisik yang ekstrem:

  • Anoreksia dan bulimia. Seorang remaja perempuan bernama Hannah Smith menjadi korban cyberbullying di situs web Ask.fm, dimana ia mendapatkan komentar-komentar jahat tentang penampilan fisiknya. Komentar-komentar tersebut membuatnya merasa tidak percaya diri dan membenci tubuhnya. Ia kemudian menderita anoreksia dan bulimia, yaitu gangguan makan dimana seseorang menolak untuk makan atau memuntahkan makanannya agar tidak gemuk. Akibatnya, berat badannya turun drastis dan kesehatannya terancam.
  • Epilepsi. Seorang remaja laki-laki bernama Ryan Halligan menjadi korban cyberbullying di situs web MySpace, dimana ia mendapatkan ejekan-ejekan tentang kecerdasannya dan orientasi seksualnya. Ejekan-ejekan tersebut membuatnya merasa tertekan dan depresi. Ia kemudian menderita epilepsi, yaitu gangguan saraf dimana seseorang mengalami serangan kejang-kejang akibat aktivitas listrik abnormal di otak. Serangan kejangnya dipicu oleh cyberbullying yang ia alami.

Cara Mengatasi Dampak Fisik dari Cyberbullying

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami dampak fisik dari cyberbullying, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda merawat kesehatan fisik Anda saat menghadapi cyberbullying:

Cari bantuan profesional. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter, psikolog, atau konselor jika Anda merasa cyberbullying telah mempengaruhi kesehatan fisik Anda. Mereka dapat memberikan diagnosis, pengobatan, dan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda. Mereka juga dapat memberikan dukungan, saran, dan solusi untuk mengatasi masalah cyberbullying yang Anda hadapi.

Kurangi paparan terhadap media sosial atau platform online yang menjadi sumber cyberbullying. Jika Anda merasa cyberbullying berasal dari media sosial atau platform online tertentu, cobalah untuk mengurangi atau menghindari mengaksesnya. Anda juga dapat memblokir, melaporkan, atau menghapus akun-akun yang melakukan cyberbullying terhadap Anda. Hal ini dapat membantu Anda mengurangi stres dan kecemasan akibat cyberbullying.

Lakukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan bermanfaat. Aktivitas fisik dapat membantu Anda melepaskan hormon-hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan Anda, seperti endorfin, serotonin, dan dopamin. Aktivitas fisik juga dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung, tekanan darah, sistem kekebalan tubuh, dan berat badan Anda. Cobalah untuk melakukan aktivitas fisik yang Anda sukai dan sesuai dengan kemampuan Anda, seperti olahraga, yoga, atau meditasi.

Konsumsi makanan sehat dan teratur, serta minum air yang cukup. Makanan sehat dan teratur dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda untuk berfungsi dengan baik. Makanan sehat juga dapat membantu Anda menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan asam lambung Anda. Minum air yang cukup juga penting untuk menjaga hidrasi tubuh Anda dan membantu proses detoksifikasi. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, serta menghindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam.

Cari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas yang positif dan peduli. Dukungan sosial dapat memberikan Anda rasa aman, nyaman, dan dihargai. Dukungan sosial juga dapat membantu Anda mengatasi perasaan-perasaan negatif yang timbul akibat cyberbullying, seperti kesepian, marah, sedih, atau takut. Cobalah untuk berbagi pengalaman atau perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai dan peduli terhadap Anda, seperti keluarga, teman, atau komunitas. Mereka dapat memberikan Anda nasihat, motivasi, atau bantuan yang Anda butuhkan.