Menu Tutup

Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kondisi geografis ini membuat Indonesia memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan. Selain itu, Indonesia juga memiliki letak strategis di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), yang memungkinkan terjadinya interaksi dan perdagangan antar bangsa.

Sejak zaman kuno, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti pelayaran, perdagangan, dan armada laut. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara maritim, yaitu negara yang berhubungan dengan laut atau dekat dengan laut. Maritim berasal dari bahasa Latin, yaitu Mare yang artinya laut.

Salah satu periode penting dalam sejarah maritim Indonesia adalah masa kerajaan Hindu-Buddha, yang berlangsung dari abad ke-4 hingga abad ke-16 Masehi. Pada masa ini, banyak kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu atau Buddha yang berdiri di wilayah Nusantara, baik di daratan maupun di pesisir pantai. Beberapa kerajaan ini memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar di bidang politik, ekonomi, dan budaya, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional.

Faktor Terbentuknya Kerajaan Maritim Hindu-Buddha

Kerajaan maritim Hindu-Buddha terbentuk karena beberapa faktor, antara lain:

  • Kekayaan rempah-rempah. Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang sangat diminati oleh bangsa-bangsa lain, seperti India, Tiongkok, Arab, Persia, dan Eropa. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, lada, kayu manis, dan kapulaga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena digunakan sebagai bumbu masak, obat-obatan, pewangi, dan pengawet makanan. Hal ini mendorong terjadinya perdagangan antar wilayah dan antar negara.
  • Letak geografis. Indonesia berada di jalur perdagangan maritim internasional yang menghubungkan India dengan Tiongkok. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak pulau-pulau yang berada di lautan dengan perairan yang tenang dan kaya akan sumber daya alam. Hal ini memudahkan aktivitas pelayaran dan perdagangan antar pulau maupun antar negara.
  • Pengetahuan. Masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan tentang rasi bintang dan arah mata angin sebagai penunjuk jalan ketika berlayar. Mereka juga memiliki keterampilan dalam membangun kapal laut yang tangguh dan cepat. Kapal-kapal ini disebut sebagai jong, lancang, atau prahu. Mereka juga mengembangkan sistem navigasi dan komunikasi laut yang efektif.
  • Pengaruh agama. Perdagangan antar wilayah dan antar negara membawa pengaruh agama Hindu dan Buddha dari India dan Tiongkok ke Indonesia. Agama-agama ini menawarkan ajaran-ajaran baru yang menarik bagi masyarakat Indonesia yang sebelumnya menganut animisme dan dinamisme. Agama-agama ini juga memberikan inspirasi bagi pembangunan candi-candi megah sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan.
Baca Juga:  Awal Mula Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Contoh Kerajaan Maritim Hindu-Buddha

Beberapa contoh kerajaan maritim Hindu-Buddha yang ada di Indonesia adalah:

  • Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4 Masehi di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai bercorak Hindu dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, dan Tiongkok. Sumber perekonomian Kerajaan Kutai berasal dari perdagangan, pertanian, dan pertambangan. Bukti sejarah Kerajaan Kutai ditemukan dalam bentuk tujuh buah prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa 1.
  • Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-5 Masehi di daerah sekitar Sungai Citarum, Jawa Barat. Kerajaan Tarumanegara bercorak Hindu dan dipimpin oleh Raja Purnawarman. Kerajaan Tarumanegara memiliki hubungan dagang dengan India dan Tiongkok. Sumber perekonomian Kerajaan Tarumanegara berasal dari perdagangan, pertanian, dan irigasi. Bukti sejarah Kerajaan Tarumanegara ditemukan dalam bentuk lima buah prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa 2.
  • Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Masehi di daerah sekitar Sungai Musi, Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya bercorak Buddha dan dipimpin oleh Raja Dapunta Hyang. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan maritim terbesar di Asia Tenggara yang menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Sumber perekonomian Kerajaan Sriwijaya berasal dari perdagangan, perikanan, dan perkebunan. Bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya ditemukan dalam bentuk beberapa prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, Sanskerta, dan Jawa Kuno 3.
  • Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-8 Masehi di daerah sekitar Sungai Progo, Jawa Tengah. Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu dan Buddha dan dipimpin oleh Raja Sanjaya dan Raja Syailendra. Kerajaan Mataram Kuno memiliki hubungan dagang dengan India, Tiongkok, Kamboja, dan Thailand. Sumber perekonomian Kerajaan Mataram Kuno berasal dari pertanian, irigasi, dan perdagangan. Bukti sejarah Kerajaan Mataram Kuno ditemukan dalam bentuk beberapa prasasti yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan aksara Pallawa 4.
  • Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-13 Masehi di daerah sekitar Malang, Jawa Timur. Kerajaan Singasari bercorak Hindu dan Buddha dan dipimpin oleh Raja Ken Arok dan Raja Kertanegara. Kerajaan Singasari memiliki hubungan dagang dengan India, Tiongkok, Kamboja, dan Vietnam. Sumber perekonomian Kerajaan Singasari berasal dari pertanian, perdagangan, dan perindustrian. Bukti sejarah Kerajaan Singasari ditemukan dalam bentuk beberapa prasasti yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan aksara Jawa .
  • Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad ke-14 Masehi di daerah sekitar Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit bercorak Hindu dan Buddha dan dipimpin oleh Raja Raden Wijaya dan Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Kerajaan Majapahit memiliki wilayah kekuasaan yang meliputi hampir seluruh Nusantara dan sebagian Asia Tenggara. Sumber perekonomian Kerajaan Majapahit berasal dari pertanian, perdagangan, perindustrian, dan perpajakan. Bukti sejarah Kerajaan Majapahit ditemukan dalam bentuk beberapa prasasti yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan aksara Jawa .
Baca Juga:  Metode Klasifikasi dan Binomial Nomenklatur Makhluk Hidup

Dampak Kerajaan Maritim Hindu-Buddha

Kerajaan maritim Hindu-Buddha memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan Indonesia, antara lain:

  • Meningkatkan perekonomian. Kerajaan maritim Hindu-Buddha berhasil mengembangkan perdagangan maritim yang menguntungkan dengan berbagai negara. Hal ini meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat. Kerajaan maritim Hindu-Buddha juga membangun infrastruktur dan fasilitas yang mendukung aktivitas perekonomian, seperti pelabuhan, jalan, irigasi, dan pasar.
  • Menguatkan pertahanan. Kerajaan maritim Hindu-Buddha memiliki armada laut yang kuat dan tangguh yang mampu menghadapi ancaman dari luar. Armada laut ini juga digunakan untuk menaklukkan wilayah-wilayah baru dan memperluas kekuasaan kerajaan. Kerajaan maritim Hindu-Buddha juga membangun benteng-benteng dan menara-menara sebagai sarana pengawasan dan perlindungan.
  • Mengembangkan kebudayaan. Kerajaan maritim Hindu-Buddha menerima pengaruh agama Hindu dan Buddha yang membawa perubahan dalam sistem sosial, politik, hukum, dan seni. Kerajaan maritim Hindu-Buddha juga menciptakan karya-karya budaya yang megah dan indah, seperti candi-candi, patung-patung, relief-relief, prasasti-prasasti, dan sastra-sastra. Kerajaan maritim Hindu-Buddha juga menjalin hubungan budaya dengan bangsa-bangsa lain, seperti India, Tiongkok, Arab, Persia, dan Eropa.

Sumber:
(1) 9 Kerajaan Maritim Hindu dan Buddha di Nusantara – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/kerajaan-maritim-hindu-buddha-di-nusantara.
(2) 6 Kerajaan Maritim pada Masa Hindu-Buddha di Nusantara – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/20/200000479/6-kerajaan-maritim-pada-masa-hindu-buddha-di-nusantara.
(3) Pengaruh Hindu dan Buddha di Kehidupan Masa Kini – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/pengaruh-hindu-dan-buddha.
(4) Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia Berbentuk Maritim. https://kumparan.com/berita-update/kerajaan-hindu-buddha-di-indonesia-berbentuk-maritim-1ukh3tgZ0Ye.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: