Mengenal Habitat dan Organisme Laut: Dari Zona Intertidal Hingga Zona Abisal

Laut adalah salah satu habitat yang paling luas dan beragam di bumi. Laut menutupi sekitar 71% permukaan bumi dan memiliki kedalaman rata-rata sekitar 3.700 meter. Laut memiliki berbagai zona yang berbeda dalam hal suhu, salinitas, tekanan, cahaya, dan oksigen. Zona-zona ini mempengaruhi jenis dan jumlah organisme yang hidup di laut.

Organisme Laut

Organisme laut adalah makhluk hidup yang beradaptasi dengan kondisi lingkungan laut. Organisme laut dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

  • Plankton: Organisme laut yang mengapung atau hanyut di permukaan atau kolom air laut. Plankton dapat berupa mikroskopis (mikroplankton) atau makroskopis (makroplankton). Plankton dapat berupa produsen (fitoplankton) atau konsumen (zooplankton). Plankton merupakan sumber makanan bagi banyak organisme laut lainnya, seperti ikan, cumi-cumi, paus, dan lumba-lumba.
  • Nekton: Organisme laut yang dapat bergerak secara aktif melawan arus air laut. Nekton biasanya memiliki tubuh yang aerodinamis, sirip, dan insang. Nekton termasuk ikan, reptil, mamalia, dan moluska laut. Nekton merupakan konsumen tingkat tinggi yang memangsa plankton, nekton lainnya, atau benthos.
  • Benthos: Organisme laut yang hidup di dasar laut atau menempel pada substrat. Benthos dapat berupa sesil (tidak dapat bergerak) atau motil (dapat bergerak). Benthos termasuk spons, karang, anemon laut, cacing laut, kerang, kepiting, udang, bintang laut, dan gurita. Benthos merupakan produsen (karang) atau konsumen (cacing laut) yang mendapatkan makanan dari detritus, plankton, nekton, atau benthos lainnya.
Baca Juga:  Garam Laut, Mineral, atau Permen Khusus Ternak? Ini Dia Jenis-Jenis Garam yang Bisa Diberikan kepada Sapi

Habitat Laut

Habitat laut adalah tempat dimana organisme laut hidup dan berkembang biak. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan faktor-faktor seperti kedalaman, jarak dari pantai, pasang surut, arus, gelombang, dan terumbu karang. Beberapa contoh habitat laut adalah:

  • Zona intertidal: Habitat laut yang terletak di antara garis pasang tertinggi dan terendah. Zona intertidal sering mengalami perubahan suhu, salinitas, kelembaban, dan tekanan akibat pasang surut. Organisme yang hidup di zona intertidal harus mampu bertahan dari pengeringan, pengikisan, dan pemangsaan. Contoh organisme yang hidup di zona intertidal adalah kerang, siput, kepiting, anemon laut, dan rumput laut.
  • Zona neritik: Habitat laut yang terletak di antara garis pasang terendah dan tepi benua. Zona neritik memiliki kedalaman sekitar 200 meter dan mendapat banyak cahaya matahari. Zona neritik merupakan habitat yang subur dan kaya akan keanekaragaman hayati. Organisme yang hidup di zona neritik harus mampu beradaptasi dengan arus dan gelombang. Contoh organisme yang hidup di zona neritik adalah ikan-ikan karang, terumbu karang, paus sirip pendek, lumba-lumba, dan penyu.
  • Zona batial: Habitat laut yang terletak di antara tepi benua dan dasar samudra. Zona batial memiliki kedalaman sekitar 200-4.000 meter dan mendapat sedikit cahaya matahari. Zona batial merupakan habitat yang dingin dan gelap. Organisme yang hidup di zona batial harus mampu bertahan dari tekanan tinggi, suhu rendah, dan oksigen sedikit. Contoh organisme yang hidup di zona batial adalah cumi-cumi raksasa, ikan buntal, ikan angler, dan ikan viper.
  • Zona abisal: Habitat laut yang terletak di dasar samudra. Zona abisal memiliki kedalaman sekitar 4.000-6.000 meter dan tidak mendapat cahaya matahari sama sekali. Zona abisal merupakan habitat yang sangat dingin dan gelap. Organisme yang hidup di zona abisal harus mampu bertahan dari tekanan ekstrem, suhu sangat rendah, dan oksigen sangat sedikit. Contoh organisme yang hidup di zona abisal adalah ikan gulper, ikan dragon, ikan hatchet, dan ikan tripod.