Menu Tutup

Merkantilisme: Sistem Ekonomi Nasional yang Mempengaruhi Dunia

Merkantilisme adalah salah satu teori dan praktik ekonomi yang berkembang di Eropa pada abad ke-16 hingga ke-18. Teori ini berdasarkan pada pandangan bahwa kemakmuran suatu negara ditentukan oleh jumlah modal atau aset yang dimilikinya, terutama dalam bentuk emas dan perak. Untuk meningkatkan modal tersebut, negara-negara merkantilis berusaha untuk memperoleh neraca perdagangan yang positif, yaitu dengan mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpor. Selain itu, negara-negara merkantilis juga menerapkan berbagai kebijakan proteksionis, kolonialis, dan monopoli untuk mengendalikan perdagangan dan sumber daya dalam dan luar negeri.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, sejarah, ciri-ciri, dan dampak dari merkantilisme sebagai sistem ekonomi di masa lalu.

Pengertian Merkantilisme

Secara etimologi, kata merkantilisme berasal dari bahasa Inggris merchant, yang berarti pedagang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam teori merkantilisme, perdagangan merupakan aktivitas ekonomi yang penting untuk meningkatkan kekayaan suatu negara. Merkantilisme juga sering disebut sebagai sistem ekonomi nasional, karena melibatkan peran aktif pemerintah dalam mengatur dan mengintervensi perekonomian negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merkantilisme adalah sistem ekonomi yang menyatukan dan meningkatkan kekayaan suatu bangsa dimana pengaturan ekonomi nasional seluruhnya diatur pemerintah 1. Dengan sistem ini, pemerintah suatu negara bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan sekaligus melindungi perekonomian negara.

Pengertian merkantilisme juga dijelaskan oleh para pemikir terkemuka seperti filsuf Prancis Jean Bodin. Jean Bodin membahas teori uang dan harga meningkat karena pajak impor dari luar negeri dan pajak yang perlu dikeluarkan 2. Thomas Mun, seorang pedagang Inggris, membahas teori surplus perdagangan bahwa pendapatan dari surplus perdagangan atau lebih tinggi dapat membuat negara makmur secara ekonomi 2. Jean-Baptiste Colbert, seorang pegawai negeri Prancis dan Menteri Ekonomi dan Keuangan, berbicara tentang betapa pentingnya posisi seorang pedagang dan bagaimana pedagang dan penguasa atau pemerintah dapat bekerja sama untuk memajukan perekonomian negara 2.

Sejarah Merkantilisme

Merkantilisme muncul sebagai reaksi terhadap krisis ekonomi dan politik yang dialami oleh Eropa pada abad ke-15 dan ke-16. Krisis ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perang saudara, inflasi, penurunan produksi pertanian, penyebaran penyakit, dan persaingan dagang dengan negara-negara Timur 3. Untuk mengatasi krisis ini, negara-negara Eropa mulai mencari sumber pendapatan baru dengan melakukan eksplorasi dan kolonisasi di benua-benua lain seperti Amerika, Afrika, dan Asia. Mereka juga mulai mengembangkan industri-industri manufaktur yang dapat menghasilkan barang-barang yang diminati oleh pasar dunia.

Merkantilisme mencapai puncaknya pada abad ke-17 dan ke-18, ketika negara-negara Eropa bersaing untuk mendominasi perdagangan dunia. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Portugal, Belanda, dan lainnya berusaha untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka dengan menjalin aliansi atau berperang dengan negara-negara lain. Mereka juga menerapkan berbagai kebijakan merkantilis seperti tarif tinggi, subsidi ekspor, monopoli perdagangan, pembatasan impor, regulasi navigasi, dan lainnya untuk melindungi kepentingan ekonomi mereka.

Baca Juga:  Koperasi: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Jenisnya

Merkantilisme mulai mengalami kemunduran pada akhir abad ke-18, ketika muncul kritik-kritik terhadap teori dan praktiknya. Kritik-kritik ini datang dari para pemikir ekonomi klasik seperti Adam Smith, David Ricardo, Thomas Malthus, dan lainnya. Mereka berpendapat bahwa merkantilisme adalah sistem ekonomi yang tidak efisien, tidak adil, dan tidak sesuai dengan hukum alam. Mereka mengusulkan sistem ekonomi yang lebih liberal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kebebasan perdagangan, persaingan pasar, hukum permintaan dan penawaran, dan keunggulan komparatif.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Merkantilisme

Sistem ekonomi merkantilisme memiliki beberapa ciri-ciri khas, antara lain:

  • Modal atau aset suatu negara diukur berdasarkan jumlah emas dan perak yang dimilikinya. Emas dan perak dianggap sebagai sumber kekayaan yang paling berharga dan langka. Untuk memperoleh emas dan perak, negara-negara merkantilis berusaha untuk menjual lebih banyak barang daripada membeli barang dari negara-negara lain, sehingga menciptakan surplus perdagangan.
  • Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan mengintervensi perekonomian negara. Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan proteksionis, kolonialis, dan monopoli untuk mengendalikan perdagangan dan sumber daya dalam dan luar negeri. Pemerintah juga memberikan insentif dan bantuan kepada para pedagang dan pengusaha untuk meningkatkan produksi dan ekspor barang-barang manufaktur.
  • Perdagangan internasional merupakan aktivitas ekonomi yang utama. Perdagangan internasional dianggap sebagai cara untuk memperoleh keuntungan dan kekuasaan. Negara-negara merkantilis bersaing untuk mendapatkan akses ke pasar-pasar dunia yang potensial, seperti Asia, Afrika, dan Amerika. Mereka juga berusaha untuk menghalangi atau menghambat perdagangan negara-negara saingan mereka dengan menerapkan tarif, kuota, larangan, atau pembatasan lainnya.
  • Kolonialisme merupakan strategi untuk memperluas wilayah kekuasaan dan sumber daya. Negara-negara merkantilis menjadikan daerah-daerah di benua-benua lain sebagai koloni atau jajahan mereka. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja dari koloni-koloni tersebut untuk kepentingan metropolis atau ibu kota mereka. Mereka juga melarang koloni-koloni tersebut untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara lain atau mengembangkan industri-industri sendiri.
Baca Juga:  Pranata Sosial: Pengertian, Fungsi, Bentuk, dan Contoh

Dampak Merkantilisme

Merkantilisme memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan di dunia. Beberapa dampak positif dan negatif dari merkantilisme adalah sebagai berikut:

Dampak Positif

  • Merkantilisme mendorong perkembangan industri-industri manufaktur di Eropa, yang meningkatkan produksi, inovasi, kualitas, dan variasi barang-barang yang dihasilkan. Industri-industri ini juga menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat Eropa.
  • Merkantilisme memicu perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan pendidikan di Eropa. Hal ini terlihat dari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh para ilmuwan, penemu, seniman, sastrawan, dan pendidik Eropa pada masa Renaisans dan Pencerahan.
  • Merkantilisme menyebabkan terjadinya interaksi dan pertukaran antara berbagai bangsa dan budaya di dunia. Hal ini terlihat dari penemuan-penemuan geografis, penyebaran agama-agama dunia, pengenalan tanaman-tanaman baru, pengembangan bahasa-bahasa perdagangan, dan lainnya.

Dampak Negatif

  • Merkantilisme menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi antara negara-negara Eropa dan negara-negara koloni. Negara-negara Eropa mengambil keuntungan dari sumber daya alam dan tenaga kerja murah dari negara-negara koloni, sementara negara-negara koloni tidak dapat mengembangkan industri-industri sendiri atau melakukan perdagangan dengan negara-negara lain. Hal ini menyebabkan kemiskinan, ketergantungan, dan ketertinggalan ekonomi di negara-negara koloni.
  • Merkantilisme menyebabkan terjadinya konflik dan perang antara negara-negara Eropa. Negara-negara Eropa bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh atas perdagangan dan sumber daya dunia. Mereka juga berusaha untuk menghancurkan atau melemahkan negara-negara saingan mereka dengan cara-cara seperti sabotase, blokade, perompakan, atau invasi. Hal ini menyebabkan kerusakan, kematian, dan ketidakstabilan politik di berbagai wilayah.
  • Merkantilisme menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati. Negara-negara Eropa mengeksploitasi sumber daya alam dari negara-negara koloni tanpa memperhatikan dampak jangka panjangnya. Mereka juga membawa tanaman-tanaman dan hewan-hewan asing yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di tempat-tempat baru. Hal ini menyebabkan degradasi lingkungan, deforestasi, erosi tanah, polusi, kepunahan spesies, dan perubahan iklim.
Baca Juga:  27 Oktober Hari Penerbangan Nasional: Mengenang Jasa Pahlawan dan Membangun Potensi Penerbangan Indonesia

Kesimpulan

Merkantilisme adalah sistem ekonomi yang berkembang di Eropa pada abad ke-16 hingga ke-18. Sistem ini berdasarkan pada pandangan bahwa kemakmuran suatu negara ditentukan oleh jumlah modal atau aset yang dimilikinya, terutama dalam bentuk emas dan perak. Untuk meningkatkan modal tersebut, negara-negara merkantilis berusaha untuk memperoleh surplus perdagangan, menerapkan kebijakan proteksionis, kolonialis, dan monopoli, serta memperluas wilayah kekuasaan dan sumber daya mereka.

Merkantilisme memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan di dunia. Dampak positifnya antara lain adalah mendorong perkembangan industri manufaktur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan pendidikan di Eropa, serta menyebabkan terjadinya interaksi dan pertukaran antara berbagai bangsa dan budaya di dunia. Dampak negatifnya antara lain adalah menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi antara negara-negara Eropa dan negara-negara koloni, menyebabkan terjadinya konflik dan perang antara negara-negara Eropa, serta menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Merkantilisme mulai mengalami kemunduran pada akhir abad ke-18, ketika muncul kritik-kritik terhadap teori dan praktiknya dari para pemikir ekonomi klasik. Mereka mengusulkan sistem ekonomi yang lebih liberal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kebebasan perdagangan, persaingan pasar, hukum permintaan dan penawaran, dan keunggulan komparatif.

Sumber:
(1) Merkantilisme – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme.
(2) Pengertian Merkantilisme, Sejarah, & Teori Ekonomi – Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/merkantilisme/.
(3) Merkantilisme dan Dampaknya, Sebuah Sistem Ekonomi di Eropa … – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6020935/merkantilisme-dan-dampaknya-sebuah-sistem-ekonomi-di-eropa-masa-lalu.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: