Menu Tutup

Pengendalian Penyimpangan Sosial

Pengendalian penyimpangan sosial merupakan salah satu fokus penting dalam kajian sosiologi. Penyimpangan sosial sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Agar penyimpangan tersebut tidak merusak tatanan sosial, diperlukan mekanisme pengendalian sosial. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, jenis, dan bentuk pengendalian penyimpangan sosial.

Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial adalah upaya yang dilakukan masyarakat untuk memastikan bahwa anggotanya mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah serta menangani perilaku yang menyimpang dari kaidah sosial sehingga stabilitas dan ketertiban masyarakat tetap terjaga. Menurut para ahli, pengendalian sosial mencakup berbagai tindakan baik yang bersifat persuasif, koersif, hingga penggunaan sanksi sosial atau hukuman fisik dan non-fisik.

Jenis-Jenis Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dapat dibagi berdasarkan sifat dan bentuknya. Berikut ini beberapa jenis pengendalian sosial yang sering dijumpai dalam masyarakat:

1. Pengendalian Preventif

Pengendalian preventif bertujuan mencegah terjadinya penyimpangan sosial sebelum terjadi. Upaya ini dilakukan melalui edukasi, sosialisasi nilai dan norma, serta pengawasan secara tidak langsung. Contohnya adalah pendidikan di sekolah yang menanamkan nilai-nilai moral dan sosial pada siswa, atau kampanye masyarakat yang mendorong perilaku positif.

2. Pengendalian Represif

Pengendalian represif dilakukan setelah terjadi penyimpangan. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengembalikan tatanan sosial yang terganggu oleh perilaku menyimpang. Contohnya adalah tindakan hukum atau pemberian sanksi terhadap pelaku kejahatan untuk memberikan efek jera.

3. Pengendalian Kuratif

Pengendalian kuratif merupakan tindakan yang diambil saat penyimpangan sosial sedang berlangsung. Tujuannya adalah menghentikan atau memperbaiki perilaku tersebut agar tidak berlanjut. Contoh pengendalian kuratif termasuk peneguran langsung kepada individu yang melanggar aturan atau memberi bimbingan kepada pelaku.

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Dalam masyarakat, pengendalian sosial dapat mengambil berbagai bentuk, baik formal maupun informal:

1. Teguran dan Sanksi Sosial

Teguran merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat langsung, di mana individu atau kelompok menegur pelaku penyimpangan secara verbal. Sanksi sosial berupa hukuman yang diberikan kepada pelanggar norma, seperti cemoohan, gosip, atau pengucilan.

2. Pengendalian Formal

Pengendalian formal dilakukan oleh lembaga resmi seperti polisi, pengadilan, atau lembaga pendidikan. Mereka menggunakan aturan hukum atau peraturan formal untuk menegakkan nilai dan norma di masyarakat. Contohnya adalah tindakan hukum terhadap pelaku tindak pidana.

3. Pengendalian Informal

Pengendalian informal dilakukan oleh masyarakat secara spontan dan tidak terlembagakan. Bentuk pengendalian ini meliputi gosip, ejekan, hingga pengucilan dari kelompok. Meski tidak memiliki kekuatan hukum, pengendalian informal efektif dalam menjaga perilaku sosial karena melibatkan tekanan sosial.

4. Agama dan Pendidikan

Agama dan pendidikan adalah dua lembaga yang juga berperan besar dalam pengendalian sosial. Agama memberikan panduan moral bagi perilaku yang baik dan buruk, sementara pendidikan mengajarkan nilai-nilai yang diharapkan masyarakat.

Fungsi Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial memiliki beberapa fungsi penting dalam menjaga ketertiban sosial:

  1. Menjaga Konformitas Sosial: Pengendalian sosial membantu memastikan bahwa individu bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
  2. Mencegah dan Menghentikan Penyimpangan: Upaya pengendalian sosial, baik preventif maupun represif, bertujuan mencegah penyimpangan dan memperbaiki perilaku yang salah.
  3. Memberikan Efek Jera: Pengendalian yang tegas, terutama melalui sanksi, bertujuan agar pelanggar tidak mengulangi perbuatannya dan orang lain enggan mengikuti perilaku yang sama.
Posted in Sosial

Artikel Lainnya