Menu Tutup

Peradaban Awal Asia dalam Pencapaian di Berbagai Bidang

Asia adalah benua terbesar dan terpadat di dunia, yang memiliki sejarah dan kebudayaan yang kaya dan beragam. Di benua ini, lahir beberapa peradaban tertua dan terbesar di dunia, yang berpengaruh besar terhadap perkembangan manusia di berbagai bidang. Artikel ini akan membahas tiga peradaban awal Asia yang berkembang di lembah sungai-sungai besar, yaitu peradaban Cina, Indus, dan Mesopotamia. Artikel ini akan mengulas pencapaian mereka dalam ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya.

Peradaban Cina

Peradaban Cina adalah salah satu peradaban tertua dan terus menerus di dunia, yang berpusat di lembah Sungai Kuning (Huang He) dan Sungai Biru (Yangtze). Peradaban Cina dimulai sekitar tahun 2000 SM dengan munculnya Dinasti Xia, yang merupakan dinasti pertama yang memiliki catatan sejarah. Peradaban Cina mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M), yang memperluas wilayah kekuasaan, meningkatkan perdagangan dengan dunia luar melalui Jalur Sutra, dan mengembangkan berbagai bidang ilmu dan teknologi.

Ilmu dan Teknologi

Peradaban Cina dikenal sebagai salah satu sumber penemuan-penemuan penting dalam sejarah manusia. Beberapa penemuan Cina yang terkenal antara lain adalah:

  • Kertas: Penemuan kertas berasal dari abad ke-2 SM oleh pejabat bernama Cai Lun. Kertas dibuat dari serat-serat tumbuhan seperti bambu, rami, atau kapas. Penemuan kertas memudahkan penyebaran informasi dan pengetahuan melalui tulisan.
  • Serbuk mesiu: Penemuan serbuk mesiu berasal dari abad ke-9 M oleh para alkimia yang mencoba mencari ramuan keabadian. Serbuk mesiu terdiri dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat. Penemuan serbuk mesiu memicu perkembangan senjata api dan meriam, yang mengubah cara berperang manusia.
  • Kompas: Penemuan kompas berasal dari abad ke-11 M oleh para ilmuwan yang mempelajari magnetisme. Kompas adalah alat yang menunjukkan arah utara dengan menggunakan jarum magnetik yang berputar bebas. Penemuan kompas membantu navigasi dan eksplorasi maritim.
  • Percetakan: Penemuan percetakan berasal dari abad ke-11 M oleh seorang penemu bernama Bi Sheng. Percetakan adalah teknik membuat cetakan teks dengan menggunakan huruf-huruf terpisah yang dapat digunakan berulang-ulang. Penemuan percetakan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi buku.

Selain penemuan-penemuan tersebut, peradaban Cina juga menghasilkan karya-karya ilmiah dalam bidang astronomi, matematika, kedokteran, geografi, dan lain-lain. Beberapa contoh karya ilmiah Cina antara lain adalah:

  • Kalender: Peradaban Cina telah mengembangkan sistem kalender yang akurat dan kompleks sejak zaman kuno. Kalender Cina adalah kalender lunisolar, yang menggabungkan siklus bulan dan matahari. Kalender Cina memiliki siklus 60 tahunan yang terdiri dari 12 shio dan 10 elemen.
  • Pi: Peradaban Cina telah mengetahui nilai pi sebagai rasio keliling lingkaran dengan diameter sejak abad ke-3 SM. Salah satu matematikawan Cina yang terkenal adalah Liu Hui, yang berhasil menghitung nilai pi hingga tujuh angka desimal dengan menggunakan metode poligon pada abad ke-3 M.
  • Akupuntur: Peradaban Cina telah mengembangkan sistem pengobatan tradisional yang disebut akupuntur sejak zaman kuno. Akupuntur adalah teknik menusuk titik-titik tertentu di tubuh dengan jarum halus untuk mengatur aliran energi vital (qi) dan menyembuhkan berbagai penyakit.
  • Peta: Peradaban Cina telah menghasilkan peta-peta yang detail dan akurat sejak zaman kuno. Salah satu peta Cina yang terkenal adalah Peta Yu Gong, yang merupakan peta tertua yang masih ada dari abad ke-4 SM. Peta ini menggambarkan sungai-sungai, gunung-gunung, dan wilayah-wilayah di Cina.

Kepercayaan

Peradaban Cina memiliki kekayaan kepercayaan dan filsafat yang beragam dan saling mempengaruhi. Beberapa kepercayaan dan filsafat Cina yang utama antara lain adalah:

  • Taoisme: Taoisme adalah kepercayaan dan filsafat yang didasarkan pada ajaran Laozi, seorang filsuf legendaris dari abad ke-6 SM. Taoisme mengajarkan tentang Tao, yaitu prinsip alam semesta yang tidak dapat didefinisikan atau dijelaskan. Taoisme menekankan pentingnya hidup selaras dengan Tao, dengan mengikuti aliran alam dan menghindari kekerasan dan ambisi.
  • Konfusianisme: Konfusianisme adalah kepercayaan dan filsafat yang didasarkan pada ajaran Kongzi, seorang guru dan pemikir dari abad ke-6 SM. Konfusianisme mengajarkan tentang Ren, yaitu kemanusiaan atau kebaikan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Konfusianisme menekankan pentingnya menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran dan hubungan sosial, serta menghormati leluhur dan tradisi.
  • Buddha: Buddha adalah kepercayaan dan filsafat yang didasarkan pada ajaran Siddharta Gautama, seorang pangeran dari India yang mencapai pencerahan pada abad ke-6 SM. Buddha mengajarkan tentang Dukkha, yaitu penderitaan yang disebabkan oleh ketidaktahuan, keinginan, dan keterikatan. Buddha menekankan pentingnya mengikuti Jalan Tengah, yaitu jalan yang menghindari keserakahan dan kebencian, serta menjalankan delapan aspek mulia untuk mencapai Nirwana, yaitu pembebasan dari siklus kelahiran kembali.
Baca Juga:  Transformasi Teknologi di Indonesia dalam Perjalanan Sejarahnya

Pemerintahan

Peradaban Cina memiliki sistem pemerintahan yang berbentuk monarki absolut, yaitu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau kaisar yang memiliki kekuasaan mutlak. Peradaban Cina dibagi menjadi beberapa dinasti, yaitu kelompok kerabat yang memerintah secara turun-temurun. Beberapa dinasti Cina yang terkenal antara lain adalah:

  • Dinasti Qin: Dinasti Qin adalah dinasti pertama yang menyatukan seluruh Cina di bawah satu pemerintahan pada tahun 221 SM. Dinasti Qin dipimpin oleh Qin Shi Huang, yang dikenal sebagai kaisar pertama Cina. Dinasti Qin dikenal karena membangun Tembok Besar Cina, menyusun hukum dan standar ukuran yang seragam, serta membakar buku-buku dan mengeksekusi sarjana-sarjana yang tidak sepaham dengan pemerintah.
  • Dinasti Han: Dinasti Han adalah dinasti kedua yang memerintah Cina selama lebih dari 400 tahun dari tahun 206 SM hingga 220 M. Dinasti Han dipimpin oleh Liu Bang, seorang mantan pejabat rendahan yang berhasil menggulingkan Dinasti Qin. Dinasti Han dikenal karena memperluas wilayah kekuasaan, meningkatkan perdagangan dengan dunia luar melalui Jalur Sutra, dan mengembangkan berbagai bidang ilmu dan teknologi.
  • Dinasti Tang: Dinasti Tang adalah dinasti ketiga yang memerintah Cina selama lebih dari 300 tahun dari tahun 618 hingga 907 M. Dinasti Tang dipimpin oleh Li Yuan, seorang jenderal yang berhasil menggulingkan Dinasti Sui. Dinasti Tang dikenal sebagai salah satu dinasti terbesar dan paling makmur dalam sejarah Cina, yang mencapai kemajuan dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan militer.
  • Dinasti Ming: Dinasti Ming adalah dinasti keempat yang memerintah Cina selama lebih dari 200 tahun dari tahun 1368 hingga 1644 M. Dinasti Ming dipimpin oleh Zhu Yuanzhang, seorang mantan biksu yang berhasil menggulingkan Dinasti Yuan. Dinasti Ming dikenal karena membangun Kota Terlarang, mengembalikan kekuasaan Cina atas Mongolia dan Vietnam, dan mengirim ekspedisi maritim yang dipimpin oleh Zheng He.

Pertanian

Peradaban Cina memiliki tradisi pertanian yang panjang dan maju, yang didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang bervariasi. Peradaban Cina mengembangkan berbagai teknik pertanian, seperti irigasi, terasering, pupuk, rotasi tanaman, dan seleksi bibit. Peradaban Cina juga menghasilkan berbagai jenis tanaman, seperti padi, gandum, jagung, kentang, ubi jalar, kedelai, teh, dan rempah-rempah.

Budaya

Peradaban Cina memiliki budaya yang kaya dan unik, yang mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah mereka. Peradaban Cina menghasilkan berbagai karya seni dan sastra, seperti kaligrafi, lukisan, patung, keramik, musik, puisi, novel, dan drama. Peradaban Cina juga memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat, seperti perayaan Tahun Baru Imlek, Festival Lentera, Festival Bulan Purnama, Festival Naga Perahu, dan Festival Qingming.

Peradaban Indus

Peradaban Indus adalah salah satu peradaban tertua di dunia, yang berkembang di lembah Sungai Indus di Asia Selatan sekitar tahun 2500 SM hingga 1900 SM. Peradaban Indus mencakup wilayah yang sekarang menjadi Pakistan, India barat laut, Afghanistan timur, dan Iran tenggara. Peradaban Indus dikenal karena memiliki sistem perkotaan yang maju dan terencana.

Ilmu dan Teknologi

Peradaban Indus menunjukkan kemampuan ilmiah dan teknologis yang tinggi dalam bidang arsitektur, hidrologi, metalurgi, dan matematika. Beberapa pencapaian ilmu dan teknologi Indus antara lain adalah:

  • Kota: Peradaban Indus memiliki kota-kota yang besar dan teratur, yang dibangun dengan menggunakan bata-bata tanah liat yang berukuran standar. Kota-kota Indus memiliki jalan-jalan yang lurus dan saling bersilangan membentuk pola kisi. Kota-kota Indus juga memiliki bangunan-bangunan penting seperti benteng, istana, kuil, gudang, bengkel kerajinan tangan, dan kamar mandi umum.
  • Saluran air: Peradaban Indus memiliki sistem saluran air yang canggih dan higienis, yang menghubungkan rumah-rumah dengan sumur-sumur air bersih dan saluran pembuangan limbah. Saluran air Indus juga digunakan untuk mengairi lahan pertanian dan mengendalikan banjir.
  • Logam: Peradaban Indus memiliki kemahiran dalam bidang metalurgi, yaitu ilmu dan teknik pengolahan logam. Peradaban Indus mampu memproduksi berbagai benda dari logam seperti tembaga, perunggu, timah, timbal, emas, dan perak. Peradaban Indus juga mampu membuat paduan logam seperti kuningan (campuran tembaga dan seng) dan baja (campuran besi dan karbon).
  • Ukuran: Peradaban Indus memiliki sistem ukuran yang akurat dan seragam untuk mengukur panjang, berat, dan volume. Peradaban Indus menggunakan satuan panjang yang berdasarkan pada ukuran tubuh manusia, seperti jari, telapak tangan, lengan, dan langkah. Peradaban Indus juga menggunakan satuan berat yang berdasarkan pada biji-bijian, seperti ratti (0,11 gram), mana (16,4 gram), dan karsha (327,2 gram). Peradaban Indus juga menggunakan satuan volume yang berdasarkan pada kubus-kubus, seperti vahana (1,4 liter), prastha (2,8 liter), dan adhaka (11,2 liter).
Baca Juga:  Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kepercayaan

Peradaban Indus memiliki kepercayaan yang belum diketahui secara pasti, karena belum ada terjemahan yang memuaskan dari tulisan-tulisan mereka. Namun, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, dapat disimpulkan bahwa peradaban Indus memiliki kepercayaan yang berkaitan dengan alam, binatang, dan dewa-dewa. Beberapa kepercayaan Indus yang diduga antara lain adalah:

  • Alam: Peradaban Indus memiliki kepercayaan bahwa alam memiliki kekuatan gaib yang harus dihormati dan diselaraskan. Peradaban Indus menghormati sungai-sungai sebagai sumber kehidupan dan kesuburan. Peradaban Indus juga menghormati pohon-pohon sebagai simbol keabadian dan tempat tinggal roh-roh.
  • Binatang: Peradaban Indus memiliki kepercayaan bahwa binatang memiliki makna simbolis dan spiritual yang penting. Peradaban Indus mengagungkan binatang-binatang seperti sapi, kerbau, gajah, harimau, singa, kuda, dan ular. Peradaban Indus juga menggambar binatang-binatang mitologis seperti unicorn, naga, dan gajasinga.
  • Dewa-dewa: Peradaban Indus memiliki kepercayaan bahwa ada dewa-dewa yang menguasai berbagai aspek alam dan kehidupan. Peradaban Indus menyembah dewa-dewa dengan menggunakan patung-patung, segel-segel, dan api. Peradaban Indus juga melakukan ritual-ritual seperti mandi suci, pengorbanan hewan, dan puasa.

Pemerintahan

Peradaban Indus memiliki sistem pemerintahan yang belum diketahui secara pasti, karena belum ada catatan sejarah yang jelas tentang struktur dan organisasi politik mereka. Namun, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, dapat disimpulkan bahwa peradaban Indus memiliki pemerintahan yang bersifat desentralisasi, yaitu pemerintahan yang tidak terpusat pada satu otoritas tertinggi. Peradaban Indus dibagi menjadi kota-kota negara yang mandiri dan otonom, yang memiliki penguasa-penguasa lokal yang bertanggung jawab atas urusan internal dan eksternal kota mereka. Peradaban Indus juga memiliki hubungan perdagangan dan diplomasi dengan peradaban-peradaban lain di Asia Barat dan Timur.

Pertanian

Peradaban Indus memiliki tradisi pertanian yang berkembang dan produktif, yang didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang subur. Peradaban Indus mengembangkan berbagai teknik pertanian, seperti irigasi, terasering, pupuk kandang, rotasi tanaman, dan seleksi bibit. Peradaban Indus juga menghasilkan berbagai jenis tanaman, seperti gandum, jelai, kapas, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

Budaya

Peradaban Indus memiliki budaya yang unik dan menarik, yang mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan gaya hidup mereka. Peradaban Indus menghasilkan berbagai karya seni dan sastra, seperti patung-patung, seal-seal, perhiasan-perhiasan, keramik-keramik, musik-musik, puisi-puisi, dan cerita-cerita. Peradaban Indus juga memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat, seperti perawatan tubuh, pakaian, makanan, permainan, dan tarian.

Peradaban Mesopotamia

Peradaban Mesopotamia adalah salah satu peradaban tertua di dunia, yang berkembang di lembah Sungai Tigris dan Efrat di Asia Barat sekitar tahun 3500 SM hingga 500 SM. Peradaban Mesopotamia mencakup wilayah yang sekarang menjadi Irak, Suriah, Turki, dan Iran. Peradaban Mesopotamia dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban dan penulisan.

Ilmu dan Teknologi

Peradaban Mesopotamia menunjukkan kemampuan ilmiah dan teknologis yang luar biasa dalam bidang arsitektur, hidrologi, astronomi, matematika, kedokteran, dan hukum. Beberapa pencapaian ilmu dan teknologi Mesopotamia antara lain adalah:

  • Ziggurat: Ziggurat adalah bangunan berbentuk piramida bertingkat yang dibangun oleh bangsa Sumeria, Babilonia, dan Asiria sebagai tempat penyembahan dewa-dewa. Ziggurat dibangun dengan menggunakan bata-bata tanah liat yang dipanggang. Ziggurat memiliki tangga-tangga yang menghubungkan setiap tingkatnya. Ziggurat juga memiliki ruang-ruang khusus untuk ritual-ritual agama dan penyimpanan persembahan.
  • Irigasi: Irigasi adalah sistem pengairan buatan yang dibangun oleh bangsa Sumeria untuk mengalirkan air dari sungai-sungai ke lahan pertanian. Irigasi dibangun dengan menggunakan saluran-saluran, bendungan-bendungan, pintu-pintu air, dan roda-roda air. Irigasi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pertanian.
  • Cuneiform: Cuneiform adalah sistem penulisan tertua di dunia yang diciptakan oleh bangsa Sumeria sekitar tahun 3200 SM. Cuneiform adalah penulisan yang menggunakan simbol-simbol berbentuk paku yang dicetak pada lempengan-lempengan tanah liat dengan menggunakan alat berujung runcing. Cuneiform digunakan untuk mencatat berbagai hal seperti sejarah, sastra, agama, hukum, perdagangan, dan administrasi.
  • Roda: Roda adalah penemuan penting yang dibuat oleh bangsa Sumeria sekitar tahun 3000 SM. Roda adalah benda bulat yang dapat berputar pada porosnya. Roda digunakan untuk membuat berbagai alat transportasi seperti kereta kuda, gerobak, dan kereta perang. Roda juga digunakan untuk membuat berbagai alat mekanis seperti roda potter, roda gilingan, dan roda air.
  • Kalender: Kalender adalah sistem penghitungan waktu yang dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar tahun 2000 SM. Kalender Babilonia adalah kalender lunisolar, yang menggabungkan siklus bulan dan matahari. Kalender Babilonia memiliki 12 bulan dalam setahun, dengan setiap bulan memiliki 29 atau 30 hari. Kalender Babilonia juga memiliki tahun kabisat yang ditambahkan setiap 19 tahun untuk menyelaraskan kalender dengan musim.
  • Pi: Pi adalah nilai konstan yang merupakan rasio keliling lingkaran dengan diameter. Pi ditemukan oleh bangsa Babilonia sekitar tahun 1900 SM dengan menggunakan metode geometri. Bangsa Babilonia berhasil menghitung nilai pi hingga empat angka desimal dengan menggunakan rumus

  • Kode Hukum: Kode Hukum adalah kumpulan aturan dan hukuman yang dibuat oleh penguasa-penguasa Mesopotamia untuk mengatur masyarakat mereka. Kode Hukum tertua di dunia adalah Kode Ur-Nammu, yang dibuat oleh raja Sumeria Ur-Nammu sekitar tahun 2100 SM. Kode Hukum terkenal lainnya adalah Kode Hammurabi, yang dibuat oleh raja Babilonia Hammurabi sekitar tahun 1750 SM. Kode Hukum Mesopotamia bersifat ketat dan berdasarkan prinsip “mata ganti mata”.
Baca Juga:  Kerajaan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Kepercayaan

Peradaban Mesopotamia memiliki kepercayaan yang bersifat politeisme, yaitu kepercayaan yang menyembah banyak dewa dan dewi. Peradaban Mesopotamia memiliki panteon yang terdiri dari lebih dari 1000 dewa dan dewi, yang menguasai berbagai aspek alam dan kehidupan. Beberapa dewa dan dewi Mesopotamia yang utama antara lain adalah:

  • Anu: Anu adalah dewa langit dan pencipta segala sesuatu. Anu adalah ayah dari semua dewa dan dewi lainnya. Anu memiliki kuasa tertinggi di antara semua dewa dan dewi.
  • Enlil: Enlil adalah dewa angin dan badai. Enlil adalah anak dari Anu dan Ki, dewi bumi. Enlil adalah pemimpin para dewa dan dewi, yang memberikan perintah-perintah kepada mereka.
  • Enki: Enki adalah dewa air, kebijaksanaan, dan kecerdasan. Enki adalah anak dari Anu dan Nammu, dewi laut. Enki adalah pelindung manusia, yang memberikan pengetahuan dan teknologi kepada mereka.
  • Inanna: Inanna adalah dewi cinta, kesuburan, dan perang. Inanna adalah anak dari Nanna, dewa bulan, dan Ningal, dewi bulan sabit. Inanna adalah dewi yang paling populer dan disukai oleh manusia, yang sering terlibat dalam petualangan-petualangan.
  • Marduk: Marduk adalah dewa matahari, keadilan, dan nasib. Marduk adalah anak dari Ea, nama lain dari Enki, dan Damkina, dewi bumi. Marduk adalah pahlawan para dewa dan dewi, yang berhasil mengalahkan Tiamat, naga raksasa yang melambangkan kekacauan.

Pemerintahan

Peradaban Mesopotamia memiliki sistem pemerintahan yang berbentuk monarki teokratis, yaitu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja yang dianggap sebagai wakil atau utusan dari para dewa. Peradaban Mesopotamia dibagi menjadi beberapa kerajaan atau kota negara yang saling bersaing atau bersekutu satu sama lain. Beberapa kerajaan atau kota negara Mesopotamia yang terkenal antara lain adalah:

  • Sumeria: Sumeria adalah kerajaan atau kota negara tertua di Mesopotamia, yang berkembang sekitar tahun 3500 SM hingga 2000 SM. Sumeria terdiri dari beberapa kota negara seperti Uruk, Ur, Eridu, Lagash, Nippur, dan Kish. Sumeria dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban dan penulisan.
  • Akkadia: Akkadia adalah kerajaan atau kota negara pertama yang menyatukan seluruh Mesopotamia di bawah satu pemerintahan sekitar tahun 2300 SM hingga 2100 SM. Akkadia dipimpin oleh Sargon Agung, yang dikenal sebagai raja pertama yang membangun sebuah kekaisaran. Akkadia dikenal karena mengembangkan bahasa Akkadia, yang menjadi bahasa internasional di Timur Dekat Kuno.
  • Babilonia: Babilonia adalah kerajaan atau kota negara yang menjadi penerus Akkadia sekitar tahun 1900 SM hingga 1600 SM. Babilonia dipimpin oleh Hammurabi, yang dikenal sebagai raja yang membuat Kode Hukum Hammurabi. Babilonia dikenal karena mencapai kemajuan dalam bidang astronomi, matematika, dan kedokteran.
  • Asiria: Asiria adalah kerajaan atau kota negara yang menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di Mesopotamia sekitar tahun 1300 SM hingga 600 SM. Asiria dipimpin oleh raja-raja seperti Tiglat-Pileser III, Salmaneser V, Sargon II, dan Asurbanipal. Asiria dikenal karena memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Mesir, Anatolia, dan Persia.

Pertanian

Peradaban Mesopotamia memiliki tradisi pertanian yang berkembang dan produktif, yang didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang subur. Peradaban Mesopotamia mengembangkan berbagai teknik pertanian, seperti irigasi, terasering, pupuk kandang, rotasi tanaman, dan seleksi bibit. Peradaban Mesopotamia juga menghasilkan berbagai jenis tanaman, seperti gandum, jelai, kurma, anggur, zaitun, dan sayur-sayuran.

Budaya

Peradaban Mesopotamia memiliki budaya yang kaya dan beragam, yang mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah mereka. Peradaban Mesopotamia menghasilkan berbagai karya seni dan sastra, seperti patung-patung, relief-relief, perhiasan-perhiasan, keramik-keramik, musik-musik, puisi-puisi, epos-epos, dan hukum-hukum. Peradaban Mesopotamia juga memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat, seperti perayaan Tahun Baru Babilonia, Festival Ishtar, Festival Akitu, dan Festival Zagmuk.

Sumber:
(1) Sejarah Asia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Asia.
(2) Pengaruh Peradaban Mesopotamia: Penemuan dan Hasil Kebudayaan – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/15/145036679/pengaruh-peradaban-mesopotamia-penemuan-dan-hasil-kebudayaan?page=all.
(3) Modul pembelajaran SMA sejarah kelas X: peradaban awal masyarakat …. https://repositori.kemdikbud.go.id/21713/.
(4) Bagaimana pengaruh peradaban Mesopotamia, peradaba… – Roboguru. https://roboguru.ruangguru.com/forum/bagaimana-pengaruh-peradaban-mesopotamia-peradaban-lembah-sungai-indus-dan-peradaban-cina-bagi_FRM-C45FR60J.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: