Menu Tutup

Persilangan Dihibrid: Konsep, Contoh, dan Perbandingan Fenotipe

PROMO SHOPEE: Jovitech Webcams Laptop 1080P USB Kamera PC 4K Full HD Live Broadcast Video Meeting Camera - CM08 PROMO SHOPEE: Jovitech Webcams Laptop 1080P USB Kamera PC 4K Full HD Live Broadcast Video Meeting Camera - CM08

Persilangan dihibrid adalah salah satu topik yang menarik dalam bidang genetika. Persilangan ini berkaitan dengan hukum Mendel, yaitu hukum yang mengatur pola pewarisan sifat dari induk ke keturunan. Apa itu persilangan dihibrid? Bagaimana contoh dan perbandingan fenotipe yang dihasilkan dari persilangan ini? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lengkap dan rinci. Simak pembahasannya berikut ini!

Pengertian Persilangan Dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda1. Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan dua sifat saja, seperti warna bunga dan bentuk buah, atau warna biji dan bentuk biji. Persilangan dihibrid berbeda dengan persilangan monohibrid, yang hanya melibatkan satu sifat beda2.

Persilangan dihibrid mengikuti hukum II Mendel, yaitu hukum asortasi bebas. Hukum ini menyatakan bahwa setiap alel dari gen yang berbeda akan bergabung atau berasortasi secara acak pada saat pembentukan gamet3. Alel adalah variasi atau bentuk alternatif dari suatu gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog2.

Contoh Persilangan Dihibrid

Salah satu contoh persilangan dihibrid yang terkenal adalah percobaan yang dilakukan oleh Mendel dengan menggunakan tanaman kacang polong (Pisum sativum). Mendel memilih dua sifat yang berbeda, yaitu warna biji (kuning atau hijau) dan bentuk biji (bulat atau keriput). Mendel menggunakan tanaman kacang polong galur murni, yaitu tanaman yang memiliki sifat yang sama pada semua keturunannya4.

Mendel menetapkan simbol huruf untuk mewakili gen-gen yang terlibat dalam persilangan. Gen warna biji diberi simbol K, dengan alel K untuk warna kuning (dominan) dan alel k untuk warna hijau (resesif). Gen bentuk biji diberi simbol B, dengan alel B untuk bentuk bulat (dominan) dan alel b untuk bentuk keriput (resesif)4.

Mendel kemudian melakukan persilangan antara tanaman kacang polong berbiji bulat kuning (BBKK) dengan tanaman kacang polong berbiji keriput hijau (bbkk). Dari persilangan ini, ia mendapatkan keturunan generasi pertama (F1) yang semuanya berbiji bulat kuning (BbKk). Ini menunjukkan bahwa sifat bulat dan kuning adalah sifat dominan, sedangkan sifat keriput dan hijau adalah sifat resesif4.

Mendel tidak berhenti sampai di sini. Ia melanjutkan percobaannya dengan melakukan persilangan antara tanaman kacang polong F1 (BbKk) dengan tanaman kacang polong F1 lainnya (BbKk). Dari persilangan ini, ia mendapatkan keturunan generasi kedua (F2) yang memiliki empat kombinasi fenotipe, yaitu berbiji bulat kuning, berbiji bulat hijau, berbiji keriput kuning, dan berbiji keriput hijau. Perbandingan fenotipe yang dihasilkan adalah 9 : 3 : 3 : 14.

Perbandingan Fenotipe Persilangan Dihibrid

Bagaimana Mendel bisa mendapatkan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1 dari persilangan dihibrid? Jawabannya adalah dengan menggunakan tabel persilangan, yang juga dikenal sebagai tabel Punnett. Tabel ini digunakan untuk menampilkan kemungkinan gamet dan keturunan yang dihasilkan dari persilangan antara dua individu5.

Berikut ini adalah tabel persilangan yang digunakan oleh Mendel untuk mendapatkan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1 dari persilangan dihibrid antara tanaman kacang polong F1 (BbKk) dengan tanaman kacang polong F1 (BbKk):

Gamet BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Dari tabel ini, kita bisa menghitung jumlah fenotipe yang muncul pada generasi F2, yaitu:

  • Berbiji bulat kuning: 9 (BBKK, BBKk, BbKK, BbKk, BBKk, BBkk, BbKk, Bbkk, BbKk)
  • Berbiji bulat hijau: 3 (Bbkk, Bbkk, Bbkk)
  • Berbiji keriput kuning: 3 (bbKK, bbKk, bbKk)
  • Berbiji keriput hijau: 1 (bbkk)

Perbandingan fenotipe yang dihasilkan adalah 9 : 3 : 3 : 1, sesuai dengan hukum asortasi bebas yang menyatakan bahwa alel-alel dari gen yang berbeda akan bergabung secara acak pada saat pembentukan gamet3.

Kesimpulan

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda. Persilangan ini mengikuti hukum II Mendel, yaitu hukum asortasi bebas. Contoh persilangan dihibrid yang terkenal adalah percobaan yang dilakukan oleh Mendel dengan menggunakan tanaman kacang polong. Dari percobaan ini, ia mendapatkan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1 dari persilangan dihibrid antara tanaman kacang polong F1 dengan tanaman kacang polong F1.

Sumber:
(1) Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-12-persilangan-monohibrid-dan-dihibrid-pada-hukum-mendel.
(2) Persilangan Dihibrid: Pengertian dan Contohnya – Haloedukasi. https://haloedukasi.com/persilangan-dihibrid.
(3) Persilangan dihibrida – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Persilangan_dihibrida.
(4) Contoh Soal Persilangan Dihibrid Beserta Jawabannya. https://gooddoctor.id/pendidikan/contoh-soal-persilangan-dihibrid-beserta-jawabannya/.
(5) Mengenal Persilangan Dihibrid pada Tumbuhan Menurut Hukum Mendel. https://kumparan.com/ragam-info/mengenal-persilangan-dihibrid-pada-tumbuhan-menurut-hukum-mendel-21J8QVIMe4j.
Posted in Saintek

Artikel Lainnya