Menu Tutup

Sistem Klasifikasi Protista: Dari Kemiripan dengan Kerajaan Lain hingga Kingdom Protozoa dan Chromista

Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki membran inti (selnya bersifat eukariotik). Protista memiliki keragaman bentuk, struktur, fungsi, dan habitat yang sangat besar. Protista dapat berperan sebagai produsen, konsumen, atau dekomposer dalam ekosistem. Beberapa protista juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, atau tumbuhan.

Sistem klasifikasi protista adalah cara mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Sistem klasifikasi protista telah mengalami banyak perubahan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut adalah beberapa sistem klasifikasi protista yang pernah digunakan atau masih digunakan saat ini.

Sistem Klasifikasi Berdasarkan Kemiripan dengan Kerajaan Lain

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada kemiripan morfologi, fisiologi, dan ekologi antara protista dengan kerajaan hewan, tumbuhan, atau jamur. Sistem klasifikasi ini merupakan sistem klasifikasi yang paling tua dan sederhana, tetapi juga paling tidak akurat dan tidak mencerminkan hubungan kekerabatan yang sebenarnya. Sistem klasifikasi ini masih digunakan dalam beberapa buku teks biologi untuk SMA/MA.

Menurut sistem klasifikasi ini, protista dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

  • Protista mirip jamur (fungoid protists), yang memiliki ciri-ciri seperti jamur, seperti menghasilkan spora, heterotrof, parasit atau saprofit. Contoh protista mirip jamur adalah Oomycota (jamur air) dan Myxomycota (jamur lendir).
  • Protista mirip tumbuhan (plantoid protists), yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan, seperti memiliki klorofil, fotosintesis, autotrof. Contoh protista mirip tumbuhan adalah ganggang atau algae, seperti Euglenophyta (euglena), Chrysophyta (ganggang emas), Phaeophyta (ganggang coklat), Rhodophyta (ganggang merah), dan Chlorophyta (ganggang hijau).
  • Protista mirip hewan (animaloid protists), yang memiliki ciri-ciri seperti hewan, seperti bergerak aktif, heterotrof, predasi atau parasitisme. Contoh protista mirip hewan adalah protozoa, seperti Rhizopoda (amoeba), Ciliata (paramecium), Flagellata (giardia), dan Sporozoa (plasmodium).
Baca Juga:  Maluku Angkat Senjata: Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Sistem Klasifikasi Berdasarkan Supergrup Eukariota

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada analisis molekuler dan filogenetik yang lebih canggih dan akurat. Sistem klasifikasi ini mengakui bahwa protista adalah kelompok yang parafiletik, yaitu tidak mencakup semua keturunan dari nenek moyang bersama. Sistem klasifikasi ini mengusulkan adanya empat supergrup eukariota yang mencakup semua makhluk hidup bersel inti, yaitu:

  • Excavata, yang memiliki ciri-ciri selnya memiliki alur makan (feeding groove) di satu sisi. Contoh anggota supergrup ini adalah Euglenozoa (euglena dan tripanosoma), Metamonada (giardia dan trichomonas), dan Percolozoa (naegleria).
  • SAR, yang merupakan singkatan dari Stramenopila, Alveolata, dan Rhizaria. Supergrup ini memiliki ciri-ciri selnya memiliki struktur membran yang disebut alveola di bawah membran plasma. Contoh anggota supergrup ini adalah Stramenopila (diatom, ganggang coklat, dan oomycetes), Alveolata (dinoflagellata, apicomplexa, dan ciliata), dan Rhizaria (foraminifera, radiolaria, dan cercozoa).
  • Archaeplastida, yang memiliki ciri-ciri selnya memiliki plastida yang berasal dari endosimbiosis primer dengan sianobakteri. Contoh anggota supergrup ini adalah Rhodophyta (ganggang merah), Glaucophyta, dan Plantae (ganggang hijau dan tumbuhan).
  • Unikonta, yang memiliki ciri-ciri selnya memiliki satu flagela atau tidak memiliki flagela sama sekali. Contoh anggota supergrup ini adalah Amoebozoa (amoeba dan jamur lendir) dan Opisthokonta (jamur dan hewan).

Sistem Klasifikasi Berdasarkan Kingdom

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada usulan untuk membagi eukariota menjadi tujuh kingdom, yaitu Bacteria, Archaea, Protozoa, Chromista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sistem klasifikasi ini mengakui bahwa protista adalah kelompok yang polifiletik, yaitu mencakup beberapa keturunan dari nenek moyang yang berbeda. Sistem klasifikasi ini mengusulkan untuk memisahkan protista menjadi dua kingdom, yaitu:

  • Protozoa, yang mencakup protista yang bersel satu atau bersel sedikit dan tidak memiliki dinding sel. Contoh anggota kingdom ini adalah Rhizopoda (amoeba), Ciliata (paramecium), Flagellata (giardia), Sporozoa (plasmodium), Euglenozoa (euglena), dan Percolozoa (naegleria).
  • Chromista, yang mencakup protista yang bersel banyak atau membentuk koloni dan memiliki dinding sel. Contoh anggota kingdom ini adalah Stramenopila (diatom, ganggang coklat, dan oomycetes), Alveolata (dinoflagellata dan apicomplexa), Rhizaria (foraminifera, radiolaria, dan cercozoa), Haptophyta, Cryptophyta, dan Ochrophyta.
Baca Juga:  Ki Gede Ing Suro: Pendiri Kerajaan Islam di Palembang

Sumber:
(1) Protista – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/
(2) Materi Pembelajaran BAB Protista Kelas X – Academia.edu. https://www.academia.edu/
(3) Pengertian Protista, Klasifikasi, Ciri, Struktur & Habitat. https://pendidikan.co.id/
(4) Sistem klasifikasi modern mengelompokkan Protista … – Roboguru. https://roboguru.ruangguru.com
(5) Protozoa – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa.
(6) Klasifikasi Protista | idschool. https://idschool.net
(7) (PDF) PROTISTA-BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas X Refi … – Academia.edu. https://www.academia.edu/

Posted in Ragam

Artikel Terkait: