Teknologi Reproduksi Hewan dan Tumbuhan: Manfaat, Contoh, dan Cara Kerja

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Hewan dan tumbuhan dapat menjadi sumber makanan, obat-obatan, bahan industri, dan keindahan alam. Namun, hewan dan tumbuhan juga menghadapi berbagai ancaman, seperti penyakit, hama, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, manusia perlu melakukan upaya untuk melindungi dan meningkatkan kualitas hewan dan tumbuhan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi reproduksi hewan dan tumbuhan. Teknologi reproduksi hewan dan tumbuhan adalah cara-cara yang digunakan untuk memperbanyak atau memperbaiki kualitas hewan dan tumbuhan dengan bantuan teknologi. Teknologi reproduksi hewan dan tumbuhan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti bahan makanan yang lebih baik dan keseimbangan populasi dengan cara menghindari kepunahan suatu spesies1.

Teknologi reproduksi hewan dan tumbuhan memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan produktivitas hewan dan tumbuhan, misalnya dengan menghasilkan bibit unggul, tanaman hibrida, atau hewan ternak yang lebih subur dan sehat.
  • Mengatasi keterbatasan lahan pertanian atau peternakan, misalnya dengan menggunakan sistem tanam yang hemat ruang, efisien, dan ramah lingkungan, seperti vertikultur atau hidroponik.
  • Melestarikan keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan, misalnya dengan menyimpan sel, jaringan, atau embrio hewan dan tumbuhan yang langka atau terancam punah dalam kondisi beku (kriopreservasi) atau mengembangbiakkannya secara in vitro (kultur jaringan atau inseminasi buatan).
Baca Juga:  Klasifikasi Lima Kingdom

Vertikultur

Vertikultur adalah teknologi reproduksi tumbuhan yang menggunakan sistem tanam secara vertikal, yaitu menumpuk tanaman di atas tanaman lainnya dengan menggunakan rak-rak atau media tanam yang ringan dan mudah dipindahkan2. Vertikultur dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan, dengan menggunakan sinar matahari alami atau lampu buatan. Vertikultur memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Menghemat lahan pertanian, terutama di daerah perkotaan yang memiliki lahan terbatas.
  • Mengurangi penggunaan air dan pupuk, karena sistem irigasi yang lebih efisien dan pengendalian hama yang lebih mudah.
  • Menambah estetika lingkungan, karena tanaman yang ditata secara vertikal dapat menjadi hiasan yang menarik dan menyegarkan.

Beberapa contoh tanaman yang cocok untuk vertikultur adalah sayuran, buah-buahan, bunga, dan tanaman obat.

Hidroponik

Hidroponik adalah teknologi reproduksi tumbuhan yang menggunakan sistem tanam tanpa tanah, yaitu menanam tanaman dengan menggunakan larutan gizi yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman2. Hidroponik dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan, dengan menggunakan wadah atau pipa yang berisi larutan gizi. Hidroponik memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Menghemat lahan pertanian, karena tanaman dapat ditanam lebih rapat dan tidak membutuhkan lahan yang luas.
  • Mengurangi penggunaan air dan pupuk, karena larutan gizi dapat disirkulasikan dan digunakan kembali.
  • Meningkatkan kualitas tanaman, karena tanaman dapat tumbuh lebih cepat, sehat, dan bebas dari penyakit atau hama tanah.
Baca Juga:  Meningkatkan Produktivitas: Definisi, Pentingnya, Faktor yang Mempengaruhi, dan Strategi Efektif

Beberapa contoh tanaman yang cocok untuk hidroponik adalah sayuran, buah-buahan, bunga, dan tanaman obat.

Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan tumbuhan adalah teknologi reproduksi tumbuhan yang menggunakan metode perbanyakan secara in vitro, yaitu menumbuhkan sel, jaringan, atau organ tumbuhan di dalam wadah yang berisi medium cair atau padat yang mengandung hormon tumbuhan dan unsur hara2. Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan di laboratorium yang steril dan terkontrol. Kultur jaringan tumbuhan memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Memperbanyak tanaman secara cepat dan massal, karena satu sel atau jaringan tumbuhan dapat menghasilkan banyak tanaman baru yang identik dengan induknya (kloning).
  • Memperbaiki kualitas tanaman secara genetik, karena sel atau jaringan tumbuhan dapat dimodifikasi dengan teknik rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman yang lebih unggul, tahan, atau memiliki sifat baru.
  • Melestarikan tanaman yang langka atau terancam punah, karena sel atau jaringan tumbuhan dapat disimpan dalam kondisi beku (kriopreservasi) atau ditransfer ke tanaman lain (transplantasi).

Beberapa contoh tanaman yang cocok untuk kultur jaringan tumbuhan adalah anggrek, pisang, kentang, dan tebu.

Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan adalah teknologi reproduksi hewan yang menggunakan metode pembuahan secara in vitro, yaitu memasukkan sperma hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan betina dengan menggunakan alat bantu1. Inseminasi buatan dapat dilakukan di tempat yang sesuai dengan kondisi hewan, seperti kandang, padang, atau klinik. Inseminasi buatan memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Meningkatkan produktivitas hewan ternak, karena hewan betina dapat dibuahi oleh hewan jantan yang berkualitas, memiliki sifat unggul, atau berasal dari spesies yang berbeda (hibrida).
  • Mengatasi masalah reproduksi hewan ternak, seperti infertilitas, penyakit kelamin, atau kesulitan kawin.
  • Melestarikan hewan yang langka atau terancam punah, karena sperma hewan dapat disimpan dalam kondisi beku (kriopreservasi) atau digunakan untuk menghasilkan embrio hewan yang kemudian ditransfer ke hewan lain (transplantasi).
Baca Juga:  Artur Fischer: Penemu Stek Plastik yang Mengubah Dunia

Sumber:
(1) Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan dan Hewan. https://bakai.uma.ac.id/2022/03/08/teknologi-reproduksi-pada-tumbuhan-dan-hewan/.
(2) Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan | Mikirbae.com. https://www.mikirbae.com/2016/01/teknologi-reproduksi-pada-tumbuhan-dan.html.
(3) Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan Kelas 9 SMP – YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=YD_ZkH1wXs0.
(4) undefined. https://www.bensound.com.