Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh

Teks eksplanasi adalah salah satu jenis teks yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Teks eksplanasi berisi tentang penjelasan mengenai proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Tujuan teks eksplanasi adalah untuk memberikan pemahaman secara detail dan jelas kepada pembaca tentang fenomena yang dibahas. Teks eksplanasi juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang hal-hal yang mungkin belum diketahui sebelumnya.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya, antara lain:

  • Menggunakan bahasa yang objektif, informatif, dan faktual. Teks eksplanasi tidak bersifat subjektif atau mengandung opini pribadi penulis. Teks eksplanasi juga harus berdasarkan fakta atau data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Menggunakan kata-kata yang baku, tepat, dan jelas. Teks eksplanasi harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku, tidak menggunakan bahasa gaul, slang, atau singkatan. Teks eksplanasi juga harus menggunakan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan suatu fenomena, tidak ambigu, dan mudah dipahami oleh pembaca.
  • Menggunakan kalimat yang efektif, padat, dan runtut. Teks eksplanasi harus menggunakan kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang dapat menyampaikan maksud penulis dengan singkat dan jelas. Teks eksplanasi juga harus menggunakan kalimat yang padat, yaitu kalimat yang tidak mengandung informasi yang tidak relevan atau berlebihan. Teks eksplanasi juga harus menggunakan kalimat yang runtut, yaitu kalimat yang tersusun secara logis dan koheren, sehingga pembaca dapat mengikuti alur penjelasan dengan mudah.
  • Menggunakan kata hubung atau konjungsi. Teks eksplanasi sering menggunakan kata hubung atau konjungsi untuk menghubungkan antara kalimat atau paragraf. Kata hubung atau konjungsi dapat berfungsi untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, urutan waktu, penambahan, perbandingan, dan lainnya. Beberapa contoh kata hubung atau konjungsi yang sering digunakan dalam teks eksplanasi adalah: karena, akibatnya, sehingga, kemudian, selain itu, juga, meskipun, namun, dan lainnya.
Baca Juga:  Cincin Api Pasifik: Wilayah Rawan Bencana yang Membentuk Sabuk Gunung Berapi dan Gempa Bumi

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Identifikasi fenomena atau pernyataan umum. Bagian ini berisi tentang pengenalan atau gambaran umum tentang fenomena yang akan dijelaskan. Fenomena tersebut dapat berkaitan dengan alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, atau hal lainnya. Bagian ini biasanya menggunakan kata kopula seperti adalah atau ialah untuk mengidentifikasi fenomena tersebut.
  • Penggambaran rangkaian kejadian atau urutan sebab-akibat. Bagian ini berisi tentang penjelasan secara rinci tentang proses terjadinya atau terbentuknya fenomena yang telah diidentifikasi sebelumnya. Bagian ini menjawab pertanyaan mengapa atau bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi. Bagian ini dapat terdiri dari beberapa paragraf yang menguraikan sebab-akibat dari fenomena tersebut.
  • Ulasan atau interpretasi. Bagian ini berisi tentang komentar, penilaian, atau simpulan dari penulis tentang fenomena yang telah dijelaskan. Bagian ini dapat berupa implikasi, dampak, saran, atau rekomendasi dari penulis terkait dengan fenomena tersebut.

Contoh Teks Eksplanasi

Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang fenomena alam, yaitu gempa bumi:

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi akibat pergerakan lempeng-lempeng bumi di bawah permukaan bumi. Lempeng bumi adalah potongan-potongan besar dari kerak bumi yang saling bergerak dan bergesekan satu sama lain. Pergerakan lempeng bumi ini dapat menyebabkan terjadinya patahan atau retakan di permukaan bumi.

Ketika lempeng bumi bergerak, terdapat titik-titik tertentu di mana lempeng bumi saling menekan, menarik, atau menggeser. Titik-titik ini disebut sebagai titik fokus gempa. Di titik fokus gempa, terdapat energi yang terakumulasi akibat tekanan antara lempeng bumi. Ketika tekanan ini mencapai batas maksimum, energi tersebut akan dilepaskan secara tiba-tiba dan menimbulkan getaran atau gelombang seismik. Gelombang seismik ini kemudian merambat ke segala arah, termasuk ke permukaan bumi.

Baca Juga:  Faktor-Faktor Alam yang Berpengaruh Terhadap Fenomena Longsor

Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas titik fokus gempa disebut sebagai episentrum gempa. Di titik ini, getaran atau gelombang seismik paling terasa oleh manusia dan hewan. Getaran atau gelombang seismik ini dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, infrastruktur, atau lingkungan di sekitar episentrum gempa. Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi tergantung pada besarnya kekuatan atau magnitudo gempa. Magnitudo gempa adalah ukuran dari jumlah energi yang dilepaskan oleh gempa bumi. Magnitudo gempa biasanya diukur dengan skala Richter, yang berkisar dari 0 hingga 9.

Gempa bumi dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi ada beberapa daerah yang lebih rawan mengalami gempa bumi daripada daerah lainnya. Daerah-daerah ini biasanya berada di sekitar batas-batas lempeng bumi, yang disebut sebagai zona subduksi. Zona subduksi adalah daerah di mana lempeng bumi yang lebih ringan menindih lempeng bumi yang lebih berat dan mendorongnya ke bawah. Contoh zona subduksi adalah Cincin Api Pasifik, yang melingkupi Samudra Pasifik dan mencakup sebagian besar negara-negara di Asia, Amerika, dan Oseania.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi atau dicegah. Oleh karena itu, kita harus selalu siap menghadapi gempa bumi dengan cara melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah membangun rumah atau gedung yang tahan gempa, mengikuti standar kesehatan dan keselamatan, dan menyiapkan peralatan darurat. Beberapa langkah penanggulangan yang dapat dilakukan adalah berlindung di tempat yang aman, menjauhi benda-benda yang dapat jatuh atau pecah, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Sumber:
(1) Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Tujuan, Struktur & Contoh – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/ciri-ciri-dan-contoh-teks-eksplanasi.
(2) 20 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Topik & Strukturnya – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-eksplanasi-beserta-strukturnya.
(3) Teks Eksplanasi: Contoh, Pengertian, Ciri, dan Struktur – Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/teks-eksplanasi/.

Baca Juga:  Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi