Tenaga Eksogen: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang dapat merombak atau mengubah bentuk permukaan bumi yang sebelumnya terbentuk oleh tenaga endogen1. Tenaga eksogen bersumber dari berbagai faktor di atas permukaan bumi, seperti air, angin, sinar matahari, gletser, dan organisme2. Tenaga eksogen berbeda dengan tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun relief permukaan bumi, seperti pegunungan, gunung berapi, lembah, dan palung3.

Jenis Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen dapat dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan prosesnya, yaitu pelapukan, erosi, sedimentasi, dan pergerakan massa tanah4. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis tenaga eksogen:

Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran batuan menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil atau menjadi tanah halus tanpa mengalami perpindahan tempat5. Pelapukan dapat terjadi karena faktor iklim, topografi, batuan induk, dan organisme. Pelapukan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Pelapukan fisik (mekanis), yaitu pelapukan yang terjadi karena perubahan suhu, tekanan, atau gaya fisik lainnya tanpa mengubah susunan kimia batuan. Contoh pelapukan fisik adalah pecahnya batuan akibat perbedaan suhu siang dan malam yang ekstrem atau menyusupnya es di celah batuan.
  • Pelapukan kimia, yaitu pelapukan yang terjadi karena reaksi kimia antara batuan dengan air, oksigen, asam, atau zat kimia lainnya yang mengubah susunan kimia dan struktur batuan. Contoh pelapukan kimia adalah karatan besi akibat reaksi dengan oksigen atau larutan asam atau pelarutan garam-garam mineral oleh air.
  • Pelapukan biologis (organik), yaitu pelapukan yang terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang dapat merusak atau mengubah batuan. Contoh pelapukan biologis adalah tumbuhnya akar tumbuhan di celah batuan yang dapat memperluas celah tersebut atau penguraian batuan oleh bakteri atau jamur.

Erosi

Erosi adalah proses pengangkutan material hasil pelapukan oleh aliran air, angin, gelombang laut, gletser, atau gravitasi dari tempat asalnya ke tempat lain. Erosi dapat menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi yang signifikan. Erosi dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan agen pengangkutnya, yaitu:

  • Erosi fluvial (air sungai), yaitu erosi yang terjadi karena aliran air sungai yang dapat mengikis dan membawa material dari daerah hulu ke daerah hilir. Erosi fluvial dapat membentuk lembah sungai, delta sungai, meander (kelokan sungai), oxbow lake (danau tapal kuda), dan floodplain (dataran banjir).
  • Erosi eolik (angin), yaitu erosi yang terjadi karena tiupan angin yang dapat mengangkat dan membawa material halus seperti debu atau pasir dari satu tempat ke tempat lain. Erosi eolik dapat membentuk bukit pasir (dune), padang pasir (desert), yardang (bentuk tanah akibat abrasi angin), dan loess (endapan debu angin).
  • Erosi marin (laut), yaitu erosi yang terjadi karena hempasan gelombang laut yang dapat mengikis dan membawa material dari pantai ke laut atau sebaliknya. Erosi marin dapat membentuk tebing pantai (cliff), gua pantai (cave), lengkung pantai (arch), pilar pantai (stack), teluk (bay), semenanjung (peninsula), dan pulau (island).
  • Erosi glasial (es), yaitu erosi yang terjadi karena pergerakan gletser yang dapat mengikis dan membawa material dari daerah pegunungan ke daerah dataran rendah. Erosi glasial dapat membentuk lembah U, morena (endapan material gletser), drumlin (bukit berbentuk telur akibat gletser), dan esker (bentuk tanah berupa punggungan akibat aliran air di bawah gletser).
  • Erosi gravitasi, yaitu erosi yang terjadi karena gaya gravitasi bumi yang dapat menarik material dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Erosi gravitasi dapat menyebabkan longsor, gerakan tanah, atau runtuhan batuan.

Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat baru. Sedimentasi dapat terjadi karena berkurangnya kecepatan atau energi aliran air, angin, gelombang laut, atau gletser yang mengangkut material tersebut. Sedimentasi dapat membentuk endapan-endapan berupa batuan sedimen, tanah, atau lumpur. Sedimentasi dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan tempat pengendapannya, yaitu:

  • Sedimentasi kontinental, yaitu sedimentasi yang terjadi di daratan akibat aliran air sungai, angin, atau gletser. Contoh sedimentasi kontinental adalah delta sungai, bukit pasir, dan morena.
  • Sedimentasi transisi, yaitu sedimentasi yang terjadi di daerah peralihan antara daratan dan laut akibat aliran air sungai atau gelombang laut. Contoh sedimentasi transisi adalah muara sungai, pantai berpasir, dan rawa.
  • Sedimentasi marin, yaitu sedimentasi yang terjadi di laut akibat aliran air sungai, gelombang laut, atau arus laut. Contoh sedimentasi marin adalah terumbu karang, dasar laut berlumpur, dan punggungan tengah laut.

Pergerakan Massa Tanah

Pergerakan massa tanah adalah proses perpindahan material tanah atau batuan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara tiba-tiba atau perlahan-lahan akibat gaya gravitasi bumi. Pergerakan massa tanah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah atau batuan, aktivitas gempa bumi, atau aktivitas manusia. Pergerakan massa tanah dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan kecepatan dan jenis materialnya, yaitu:

  • Longsor, yaitu pergerakan massa tanah yang terjadi secara cepat dan mendadak dengan membawa material tanah atau batuan dalam jumlah besar. Longsor biasanya terjadi di daerah pegunungan dengan lereng curam dan curah hujan tinggi.
  • Gerakan tanah (creep), yaitu pergerakan massa tanah yang terjadi secara lambat dan tidak terlihat dengan membawa material tanah halus dalam jumlah sedikit. Gerakan tanah biasanya terjadi di daerah dataran dengan lereng landai dan curah hujan sedang.
  • Runtuhan batuan (rockfall), yaitu pergerakan massa batuan yang terjadi secara cepat dan mendadak dengan membawa material batuan keras dalam jumlah besar. Runtuhan batuan biasanya terjadi di daerah pegunungan dengan lereng curam dan batuan rapuh.
  • Aliran lumpur (mudflow), yaitu pergerakan massa tanah yang terjadi secara cepat dan mendadak dengan membawa material tanah liat atau lumpur dalam jumlah besar. Aliran lumpur biasanya terjadi di daerah pegunungan dengan lereng curam dan curah hujan tinggi.

Contoh Tenaga Eksogen

Berikut adalah beberapa contoh tenaga eksogen yang dapat kita lihat di sekitar kita:

  • Sungai Bengawan Solo, yaitu contoh tenaga eksogen yang berupa erosi fluvial dan sedimentasi kontinental. Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa yang mengalir dari daerah hulu di Pegunungan Sewu hingga daerah hilir di Laut Jawa. Sungai Bengawan Solo dapat mengikis dan membawa material dari daerah hulu ke daerah hilir, sehingga membentuk lembah sungai, meander, oxbow lake, dan delta sungai.
  • Pantai Parangtritis, yaitu contoh tenaga eksogen yang berupa erosi marin dan sedimentasi transisi. Pantai Parangtritis merupakan salah satu pantai terkenal di Yogyakarta yang terletak di Samudera Hindia. Pantai Parangtritis dapat mengikis dan membawa material dari pantai ke laut atau sebaliknya, sehingga membentuk tebing pantai, gua pantai, lengkung pantai, pilar pantai, dan pantai berpasir.
  • Bukit Pasir Parangkusumo, yaitu contoh tenaga eksogen yang berupa erosi eolik dan sedimentasi kontinental. Bukit Pasir Parangkusumo merupakan kawasan pasir yang terbentuk akibat tiupan angin dari Samudera Hindia yang mengangkat dan membawa material pasir dari pantai ke daratan. Bukit Pasir Parangkusumo dapat membentuk bukit pasir dengan berbagai bentuk dan ukuran.
  • Gunung Bromo, yaitu contoh tenaga eksogen yang berupa erosi glasial dan sedimentasi kontinental. Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Gunung Bromo dapat mengalami erosi glasial akibat pergerakan gletser yang terbentuk saat musim dingin atau saat letusan gunung berapi. Erosi glasial dapat mengikis dan membawa material dari puncak gunung ke dataran rendah, sehingga membentuk lembah U, morena, drumlin, dan esker.
  • Longsor Banjarnegara, yaitu contoh tenaga eksogen yang berupa pergerakan massa tanah. Longsor Banjarnegara merupakan bencana alam yang terjadi pada tahun 2014 di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Longsor Banjarnegara disebabkan oleh faktor-faktor seperti curah hujan tinggi, kemiringan lereng curam, jenis tanah liat, aktivitas gempa bumi, dan aktivitas manusia. Longsor Banjarnegara dapat menarik material tanah atau batuan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara cepat dan mendadak.

Sumber:
(1) Geografi Kelas 10 | Tenaga Eksogen: Pelapukan, Erosi … – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/eksogen.
(2) Tenaga Eksogen: Pengertian, Proses Terbentuk, dan Dampaknya – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6076276/tenaga-eksogen-pengertian-proses-terbentuk-dan-dampaknya.
(3) Tenaga Eksogen : Pengertian, Jenis dan Contohnya – Seputar Pengetahuan. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/tenaga-eksogen.html.
(4) Tenaga eksogen – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_eksogen.
(5) Tenaga Eksogen: Pengertian dan Jenisnya – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/08/184618269/tenaga-eksogen-pengertian-dan-jenisnya.