Menu Tutup

Cara Menyantuni Anak Yatim yang Benar Menurut Islam

Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum memasuki usia baligh. Anak yatim merupakan golongan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Islam menganjurkan umatnya untuk menyayangi dan menyantuni anak yatim, baik dengan harta yang dimiliki atau pun kasih sayang.

Lalu bagaimana cara menyantuni anak yatim yang benar menurut Islam? Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan:

Dengan Mengusap Kepalanya

Mengusap kepala anak yatim adalah salah satu bentuk kasih sayang yang dapat kita berikan kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هريرة أن رجلا شكا إلى النبي صلى الله عليه وسلم قسوة قلبه فقال امسح رأس اليتيم وأطعم المسكين

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra., bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.’” (HR. Ahmad dengan perawi shahih).

Dari hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa mengusap kepala anak yatim dapat melembutkan hati kita dan memberikan kebaikan pada setiap helai rambut yang disentuh tangannya. Mengusap kepala anak yatim adalah simbol atau cara menunjukkan empati dan kasih sayang, bukan ritual yang harus dilakukan.

Dengan Memberikan Pakaian dan Memberikan Sebagian Harta Kepada Anak Yatim

Anak yatim kehilangan ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarga, sehingga perekonomiannya pun terganggu. Oleh karena itu, sebagai orang yang mampu, kita dapat menyantuni anak yatim dengan memberikan pakaian, makanan, atau sebagian harta kita yang lainnya. Karena sesungguhnya kita tidak akan merugi dengan berbagi. Rasulullah SAW bersabda:

من كسا يتيما من المسلمين كساه الله من الحرير الأخضر في الجنة

Artinya: “Barangsiapa yang memberi pakaian kepada seorang anak yatim dari kalangan muslimin, maka Allah akan memberinya pakaian dari sutra hijau di surga.” (HR. Ath-Thabrani).

Dengan Membiayai Pendidikannya

Pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus dipenuhi bagi setiap anak, termasuk anak yatim. Namun sayangnya, banyak anak yatim yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan biaya. Maka, jika kita memiliki rezeki lebih, alangkah baiknya untuk berbagi dengan membiayai pendidikan anak yatim. Dengan demikian, kita dapat membantu mereka untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda:

من أعطى يتيما مالا حتى يستغني به عن الناس أدخله الله الجنة

Artinya: “Barangsiapa yang memberi seorang anak yatim harta sampai ia dapat mandiri dari orang lain, maka Allah akan memasukkannya ke surga.” (HR. Al-Baihaqi).

Dengan Tidak Menghardiknya

Jika kita belum mampu melakukan tiga hal di atas, maka yang perlu kita lakukan adalah jangan menghardik atau mencaci maki anak yatim. Karena apabila hati anak yatim tersakiti, maka kita telah membuat murka Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 10:

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.”

Baca Juga: