Menu Tutup

Kebutuhan Air dan Cara Penyiraman Jagung

Kebutuhan Air Tanaman Jagung

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Air berperan penting dalam berbagai proses fisiologis tanaman, seperti fotosintesis, transportasi zat, dan penyerapan nutrisi. Kekurangan air dapat menyebabkan stres pada tanaman, sehingga menghambat pertumbuhannya dan menurunkan hasil panen.

Kebutuhan air jagung bervariasi tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

  • Fase pertumbuhan:
    • Fase awal (15-25 hari): membutuhkan sekitar 23,45 mm air. Pada fase ini, tanaman jagung masih muda dan sistem perakarannya belum berkembang dengan baik.
    • Fase perkembangan tanaman (25-40 hari): membutuhkan sekitar 90,72 mm air. Pada fase ini, tanaman jagung mulai tumbuh lebih cepat dan membutuhkan air lebih banyak untuk mendukung perkembangan daun dan batang.
    • Fase pertengahan musim (40-75 hari): membutuhkan sekitar 128,55 mm air. Pada fase ini, tanaman jagung memasuki masa pembungaan dan pembentukan biji. Kebutuhan air pada fase ini sangat tinggi karena tanaman membutuhkan air untuk mendukung proses reproduksi dan pembentukan biji.
    • Fase akhir musim (75-90 hari): membutuhkan sekitar 13,83 mm air. Pada fase ini, biji jagung mulai matang dan tanaman jagung mulai bersiap untuk panen. Kebutuhan air pada fase ini relatif lebih rendah dibandingkan fase-fase sebelumnya.
  • Kondisi tanah: Tanah berpasir memiliki daya tahan air yang lebih rendah dibandingkan tanah liat.
    • Tanah berpasir: membutuhkan air lebih banyak dan lebih sering disiram karena air mudah meresap dan menguap.
    • Tanah liat: memiliki daya tahan air yang lebih tinggi sehingga penyiraman dapat dilakukan lebih jarang.
  • Iklim:
    • Daerah dengan suhu tinggi dan curah hujan rendah: membutuhkan air lebih banyak untuk mengimbangi penguapan yang tinggi.
    • Daerah dengan suhu rendah dan curah hujan tinggi: membutuhkan air lebih sedikit karena penguapan air lebih rendah.
  • Evaporasi: Evaporasi yang tinggi akibat angin kencang dan paparan sinar matahari langsung juga meningkatkan kebutuhan air jagung.

Cara Penyiraman Jagung

Ada beberapa cara penyiraman jagung yang umum dilakukan, yaitu:

  • Penyiraman genangan: Cara ini dilakukan dengan menggenangi air di sekitar tanaman jagung.
    • Kelebihan: Mudah dan murah.
    • Kekurangan: Tidak efisien, air mudah menguap, dan dapat menyebabkan akar tanaman busuk.
  • Penyiraman alur: Cara ini dilakukan dengan mengalirkan air di alur-alur di antara baris tanaman jagung.
    • Kelebihan: Lebih efisien dibandingkan penyiraman genangan, air tidak mudah menguap.
    • Kekurangan: Membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan air.
  • Penyiraman tetes: Cara ini dilakukan dengan meneteskan air langsung ke akar tanaman jagung melalui selang kecil.
    • Kelebihan: Paling efisien dan hemat air, air tidak mudah menguap, dan dapat meminimalkan pertumbuhan gulma.
    • Kekurangan: Membutuhkan investasi awal yang lebih besar.

Waktu Terbaik untuk Menyiram Jagung

Waktu terbaik untuk menyiram jagung adalah:

  • Pagi hari: Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyiram jagung karena air tidak mudah menguap.
  • Sore hari: Sore hari juga merupakan waktu yang baik untuk menyiram jagung, tetapi perhatikan agar daun jagung tidak basah terlalu lama karena dapat menyebabkan penyakit jamur.

Tips Menyiram Jagung:

  • Siramlah jagung secara menyeluruh sampai tanah basah kuyup.
  • Hindari menyiram jagung saat cuaca panas terik karena air mudah menguap.
  • Perhatikan kondisi tanah dan siramlah jagung kembali ketika tanah mulai kering.
  • Gunakan mulsa untuk membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air.
  • Pantau kondisi tanaman jagung dan perhatikan tanda-tanda stres air, seperti daun layu dan menguning.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan Air pada Jagung

  • Kekurangan air:
    • Pertumbuhan terhambat
    • Daun layu dan menguning
    • Biji jagung tidak berkembang dengan baik
    • Hasil panen menurun
  • Kelebihan air:
    • Akar tanaman busuk
    • Tanaman mudah terserang penyakit jamur
    • Kualitas biji jagung menurun.

Baca Juga: