Menu Tutup

Peran NU dalam Dunia Pendidikan

Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi sosial terbesar di Indonesia yang memiliki peran dan perjuangan yang signifikan dalam sejarah bangsa. NU lahir sebagai ormas keagamaan yang berlandaskan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan berpegang pada tradisi ulama Nusantara. NU memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang beradab, bermartabat, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Salah satu bidang yang menjadi perhatian NU adalah pendidikan. NU memandang pendidikan sebagai kunci untuk memasuki kehidupan baru yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan tanggung jawab bersama dan harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. NU memiliki konsep pendidikan yang berbeda dengan konsep Barat. Bagi NU, pendidikan karakter tidak hanya mengatur hubungan sesama manusia semata, namun juga memiliki dimensi kemanusiaan dan dimensi ketuhanan. Jadi, pendidikan karakter ala NU ini dapat disimpulkan sebagai pendidikan akhlak sebagaimana telah lama dipraktikkan oleh Rasulullah SAW.

Peran NU dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari berbagai lembaga dan ruang yang digunakannya dalam mendidik masyarakatnya. NU tidak hanya memainkan peran membangun karakter bangsa lewat pendidikan formal saja. NU juga memaksimalkan jalur pendidikan informal baik masjid, mushalla, dan rumah-rumah anggotanya atau simpatisannya. Berikut ini adalah beberapa sarana yang menjadi tempat NU dalam membangun dan mempertahankan karakter bangsa Indonesia yang Islamized:

  1. Pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang menjadi ciri khas NU. Pesantren merupakan tempat belajar mengaji kitab-kitab kuning (kitab klasik Islam) yang diajarkan oleh kyai (guru besar) kepada santri (murid). Pesantren juga merupakan tempat pembinaan akhlak dan kepribadian santri melalui sistem asrama, tata krama, dan disiplin. Pesantren juga menjadi pusat dakwah dan pengembangan ilmu pengetahuan serta budaya lokal. Pesantren telah melahirkan banyak ulama, tokoh, dan pemimpin bangsa yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan, dan reformasi.
  2. Madrasah. Madrasah adalah lembaga pendidikan formal Islam yang menyelenggarakan kurikulum nasional ditambah dengan kurikulum agama Islam. Madrasah terdiri dari tiga jenjang, yaitu madrasah ibtidaiyah (setara SD), madrasah tsanawiyah (setara SMP), dan madrasah aliyah (setara SMA). Madrasah bertujuan untuk mencetak generasi muslim yang cerdas, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Madrasah juga menjadi sarana penyebarluasan ajaran Islam moderat dan toleran yang dianut oleh NU.
  3. Sekolah Umum Bertaraf Internasional (SBI). SBI adalah lembaga pendidikan formal umum yang menyelenggarakan kurikulum nasional ditambah dengan kurikulum internasional. SBI terdiri dari tiga jenjang, yaitu SD SBI, SMP SBI, dan SMA SBI. SBI bertujuan untuk mencetak generasi bangsa yang unggul, kompetitif, berkarakter, dan berwawasan global. SBI juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang dijunjung oleh NU.
  4. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). PTKI adalah lembaga pendidikan tinggi Islam yang menyelenggarakan program studi keagamaan dan umum. PTKI terdiri dari berbagai jenis, seperti Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Islam Negeri (UIN), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), dan lain-lain. PTKI bertujuan untuk mencetak sarjana muslim yang berilmu, beramal, dan berdaya saing. PTKI juga menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengkajian isu-isu keislaman yang relevan dengan zaman.
  5. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU adalah lembaga otonom di bawah naungan NU yang mengelola berbagai jenis lembaga pendidikan formal dan nonformal. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, profesional, mandiri, dan berwawasan keumatan. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU memiliki misi untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal, mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan berakhlak, serta mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak.
  6. Pondok Pesantren Modern Gontor. Pondok Pesantren Modern Gontor adalah salah satu pondok pesantren yang menjadi percontohan dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Pondok Pesantren Modern Gontor didirikan pada tahun 1926 oleh KH Ahmad Sahal dan KH Zainuddin Fanani di Ponorogo, Jawa Timur. Pondok Pesantren Modern Gontor memiliki sistem pendidikan yang unik, yaitu sistem kemandirian, sistem salafiyah modern, sistem konsultasi, sistem persaudaraan, dan sistem kekeluargaan. Pondok Pesantren Modern Gontor juga memiliki motto “Menuntut Ilmu dan Beramal”, “Mencintai Tanah Air”, dan “Mengabdi kepada Masyarakat”. Pondok Pesantren Modern Gontor telah melahirkan banyak alumni yang berkiprah di berbagai bidang.
  7. Masjid dan Mushalla. Masjid dan mushalla adalah tempat ibadah umat Islam sekaligus tempat pendidikan informal bagi masyarakat sekitar. Masjid dan mushalla menjadi sarana untuk mengajarkan ajaran Islam, membina akhlak dan moralitas, serta menggalang persatuan dan solidaritas umat. Masjid dan mushalla juga menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang bermanfaat bagi masyarakat. Masjid dan mushalla juga menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara musyawarah.

Referensi:

  • PERAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM BIDANG PENDIDIKAN KARAKTER – Syekh Nurjati
  • Peran Nu Dalam Bidang Pendidikan – Academiskil
  • PERAN NU DALAM KEHIDUPAN UMAT ISLAM – Academia.edu

Baca Juga: