Banyak catatatn yang membuktikn bahwailmu ekonomi islam mempunyai sejarah yang panjang jauh sebelum ekonomi konvensional (klasik) tercatat. Ali zaid bin Ali (80-120 H/699-738 M) telah menggagas tentang pnjualan suatu komoditas secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai.
Abu Hanifah menggagas tentang keabsahab dan ksulitan hukum kontrak jual-beli dengan apa yang dikenl dengan bay’ as-salam dan al-murabahah. Abdurrahan al-Azwa’i penggagas kebolehn peminjaman modal dalam bentuk tunai atau sejenisnya. Abu Yusuf Yakub Ibrahim (112-182 H/731-798 M) terkenal atas perhatiannya atas keuangan umum (public finance) serta perhatiannya terhadap peran negara, pekerjaan umum, dan perkembangan pertanian. Ia adalh peletak pertama dasar-dasar perpajakan yang termodifikasi dalam kitab al-kharaj dan kemudian direflikasikan oleh lahli ekonomi canon of taxation. Abu Ubyd al-Qasim bin Sallam (157-224 H/774-738 M) .
Secara spesifik, perkembangn pemikiran ekonomi Islam dari semenjak nabi Muhammad SAW samapai sekarang dibagi menjadi enm tahapan:
- tahap pertama (632-656 M), yaitu pada masa Rasullah SAW
- tahap kedua (656-661 M), yaitu pemikiran ekonomi Islam pada masa pemerintahan khulfaur Rasyidin.
- Tahap ketiga (738-1037 M), yaitu para pemikir Isam diperiode awal seerti Zayd bin Ali, Abu Hanifah, Abu Yusuf, Abu Ubayd, al-Khindi, al-Farabi, Ibnu Sina, dan pemikir ekonomi Islam pada masa awal
- Tahap keempat atau peroide kedua (1058-1448 M). Pemikir ekonomi Islam periode ini adalah al-Gazali, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, Ibnu Mas’ud, Jalaludin Rumi, Ibnu Rusyd dan pemikir ekonomi Islam lainnya yang hidup pada masa itu.
- Tahap kelima atau periode ketiga (1446-1931 M), yitu Shah Waliyullah al-Delhi, Muhmmad bin Abdullah Wahab, Jamaluddin al-Afgani, Mufti Muhammad Abduh, Muhammd Iqbal, Ibnu Nujaym, Ibn Abidin, dan Syekh Ahmad Sirhindi.
- Tahap keenam . atau periode lanjut (1931 M hingga sekarang), yaitu Muhammad abdul Hannan, M. Nejatullah Siddiqi, Yusu Qrdawi, Syekh Nawab haider Naqvi, Monzer Khaf, Muhammad Baqir as-sadq, Umer capra, dan tokok islam pada masa sekarang.
Di abad XX-XXI, perkembangan ekonomi islam terbgi menjadi empat periode yang dikutip Abdul Azim Islahi (2010) dalam tulisan yang berjudul “Four Genertions of Islamic Econimists”.
Fase Persiapan-Awal Abad ke-20 (Tahun 1925)
Kurtal pertama abad kedua puluh adalah periode “pra-lepas landas” untuk ekonoi Islam mulai dibentuknya lembaga lembaga modern dimsa ini. Bekerja pada ekonomi konvensional yang diterjmahkan dalam bahasa inggris ke bahasa urdu dan dari bahasa inggris dan prancis untuk bahasa arab. Perhtian diberikn untuk mengedit dan memubikasikan literatus Islam klasik pada masalah sosial-ekonomi, bnyak pemimpin lahir yang menyerukan reformasi dan kebangkitan, prstasi dan kejayaan.
Generasi Pertama (1926-150)
Tulisan mengenai ekonomi Islam dimulai pada periode ini, meskipun bahan yang telah disiapkan pada kuartal pertama abad ke-20, pertama kali isilah seperti “ekonomi Islam” dan “sistem ekonomi Islam” yang digunakan pada masa ini. Fase ini dapat disebut sebagai “fase lepas landas” untuk ekonomi Islam. Faktor utama dibalik kebangkitan ini adalah tantangan yang dihadapi dari terjmahan, tulisan-tulisan ekonomi barat, dan publikai yang relevan karya-karya klasik Islam.
Generasi Kedua (1951-1975)
Dalam periode ini, banyak ekonomi profesinal yang terlatih mulai muncul. Umumnya adalah ulam yang memimpin gerakan ekonomi Islam untuk maju. Mereka dpat disebut pelopor ekonomi Islam. Puncak dari periode ini adalah acara dari konferensi internasional pertama tentang ekonomi Islam oleh King Abdul Aziz University. Para ekonom mulai melakukan penelitian intensif dan efektif berbagai aspek dari disiplin, pengembangan kurikulum tentang ekonomi Islam, dasar dari pusat penelitian dan departemen penelitian, pembentukan ranti bank-bank Islam dan lembaga keuangan yang sudah didirikan pada beberapa tempat dan jurnal khusus tentang ekonomi Islam.
Geberasi Ketiga (1976-2000)
Kenerasi ketiga ini mereka termasuk penulis yang karya pertama muncul setelah tahun 1975 tetapi paling lambat tahun 2000. Gnerasi ini lebih muda dibandingkan dengan generasi sebelumnya dan memiliki gelar Ph.D. dari bimbingan atau menghadiri kelas cermah dari generasi sebelum mereka.
Generasi keempat (dari awal dari 21 sampai sekarang)
Generasi keempat adalah mereka yang menyumbangkan karya karyanya termasuk dari generasi sebelumnya dan generasi yang baru muncul.
Daftar Pustaka
Sudarsono,Heri, Konsep Ekonomi Islam:suatu Pengantar, (yogyakarta: Ekonisia, 2002)
Islahi, Abdul Azim. Four Generations of Islamic Econimists. JKAU: Islamic Econ. Vol. 23 No. 1,pp: 163-169 (2010 A.D./1431 A.H.)
Rozalinda. Ekonomi Islam, Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi. (jakarta: 2014