Menu Tutup

Alasan Rasulullah SAW Melakukan Shalat Tarawih di Rumah

Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadhan. Shalat ini biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid setelah shalat isya. Namun, tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak selalu melaksanakan shalat tarawih di masjid? Bahkan, beliau lebih sering melakukannya di rumahnya.

Menurut riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pernah shalat tarawih di masjid selama tiga malam berturut-turut pada awal Ramadhan. Pada malam pertama, hanya beberapa sahabat yang mengikuti beliau. Pada malam kedua, jumlahnya bertambah banyak. Pada malam ketiga, masjid penuh sesak oleh sahabat-sahabat yang ingin bershalat bersama beliau.

Namun, pada malam keempat, Rasulullah SAW tidak keluar dari rumahnya untuk shalat tarawih. Para sahabat menunggu-nunggu beliau hingga hampir tengah malam, tetapi beliau tidak muncul. Akhirnya, mereka pulang dengan kecewa. Keesokan harinya, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya aku tidak keluar (untuk shalat tarawih) karena aku khawatir bahwa shalat itu akan diwajibkan atas kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah SAW tidak ingin shalat tarawih menjadi beban bagi umatnya. Beliau tidak ingin umatnya merasa terpaksa untuk melaksanakannya setiap malam di masjid. Beliau ingin umatnya melakukannya dengan ikhlas dan khusyuk sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-masing.

Selain itu, Rasulullah SAW juga ingin menjaga keutamaan shalat malam (qiyamul lail) yang merupakan ibadah sunnah yang lebih utama daripada shalat tarawih. Shalat malam adalah shalat yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir sebelum subuh. Rasulullah SAW sendiri sangat rajin melaksanakan shalat malam hingga kakinya bengkak.

Shalat malam memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan. Di antaranya adalah sebagai berikut:

– Shalat malam adalah salah satu ciri orang-orang yang beriman dan bertakwa. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman dan mata air-mata air (surga), sedang mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka; itulah pahala orang-orang yang berbuat baik; (yaitu) orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam; dan pada akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Adz-Dzariyat: 15-18)

– Shalat malam adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon apa yang kita inginkan. Allah SWT berfirman: “Dan pada sebagian malam hari, sujudlah kamu kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya dalam waktu yang lama.” (QS. Al-Insan: 26)

– Shalat malam adalah salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bangun pada sepertiga malam terakhir lalu ia membaca dzikir kepada Allah atau berdoa kepada-Nya maka Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Tirmidzi)

– Shalat malam adalah salah satu sebab untuk mendapatkan kemuliaan dan kehormatan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu amalan yang lebih mulia di sisi Allah daripada shalat malam.” (HR. Ibnu Majah)

Oleh karena itu, Rasulullah SAW lebih sering melaksanakan shalat tarawih di rumahnya agar ia bisa melanjutkan dengan shalat malam tanpa terganggu oleh orang lain. Beliau juga ingin memberi contoh kepada umatnya bahwa shalat tarawih bukanlah sesuatu yang wajib dan tidak harus dilakukan secara berjamaah di masjid.

Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Shalat di rumahmu itu lebih baik daripada shalat di masjidku ini, kecuali shalat fardhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, tetapi tidak harus dilakukan secara berjamaah di masjid. Kita boleh melakukannya di rumah kita sendiri sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kita. Yang penting adalah kita melakukannya dengan ikhlas dan khusyuk.

Baca Juga: