Menu Tutup

Bacaan Doa dan Niat Sedekah untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

Sedekah adalah salah satu amalan yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, termasuk orang tua yang sudah meninggal. Dengan bersedekah, kita dapat menghadiahkan pahala kepada orang tua kita yang telah berpulang ke rahmatullah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631).

Lantas, bagaimana cara bersedekah untuk orang tua yang sudah meninggal? Syamsul Rijal Hamid dalam bukunya Jalan ke Hadirat Allah menjelaskan bahwa cara yang baik adalah dengan meniatkannya dalam hati untuk mereka ketika ingin bersedekah. Adapun bacaan doa niat sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal adalah seperti ini:

“Ya Allah, aku berniat menghadiahkan pahala sedekahku ini kepada almarhum bapakku, atau almarhumah ibuku.”

Setelah memberikan amal sedekah dalam bentuk apapun, dianjurkan juga untuk membaca doa bersedekah berikut ini:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbanā taqabbal minnā innaka antas samī‘ul ‘alīmu.

Artinya: “Tuhan kami, terimalah persembahan dari kami. Sungguh Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin)

Selain bersedekah, terdapat cara lain untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia yang dapat diamalkan oleh setiap umat Islam. Apa saja cara-cara tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia. Hal ini, berdasarkan pada hadits-hadits Nabi tentang tata cara berbakti kepada orang tua berikut ini:

  • Mendoakan mereka, memohonkan ampunan untuk keduanya, dan menyayangi keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. Berikut adalah bacaan doa untuk orang tua yang sudah meninggal:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”

  • Menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghormati kehendak dan kebaikan orang tua kita yang telah tiada.
  • Menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghargai hubungan keluarga dan persaudaraan yang dibina oleh orang tua kita.

Kemudian bahwa kita mengikuti sunnah Nabi SAW yang selalu menjaga tali persaudaraan dan kasih sayang.

Kemudian doa untuk kedua orangtua sebaiknya ditutup dengan doa sapu jagad, shalawat nabi dan surah Al-Fatihah:

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْن

Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn.

Artinya: “Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Baca Juga: