Litosfer adalah lapisan terluar dari Bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Nama litosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos yang berarti batuan, dan sphere yang berarti lapisan. Secara harfiah, litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk kulit Bumi ¹².

Struktur dan Ketebalan Litosfer

Litosfer memiliki ketebalan rata-rata sekitar 100 km, tetapi dapat bervariasi tergantung pada jenis kerak dan mantel yang menyusunnya. Litosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

• Kerak Bumi, yaitu lapisan paling atas yang terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Kerak Bumi memiliki ketebalan antara 5 km hingga 70 km, tergantung pada apakah berada di bawah daratan atau samudra. Kerak benua memiliki ketebalan rata-rata sekitar 35 km, sedangkan kerak samudra memiliki ketebalan rata-rata sekitar 7 km ¹³.
• Mantel atas, yaitu lapisan di bawah kerak Bumi yang terdiri dari batuan peridotit yang kaya akan besi dan magnesium. Mantel atas memiliki ketebalan antara 60 km hingga 200 km, tergantung pada suhu dan tekanan yang dialaminya. Mantel atas bersama dengan kerak Bumi membentuk lapisan kuat yang disebut litosfer ¹³.

Litosfer berada di atas lapisan lemah yang disebut astenosfer, yang merupakan bagian dari mantel bawah. Astenosfer memiliki sifat plastis dan dapat mengalir secara konveksi karena dipanaskan oleh inti Bumi. Astenosfer menopang litosfer dan memungkinkan litosfer bergerak secara relatif satu sama lain ¹³.

Lempeng Tektonik dan Gerakan Litosfer

Litosfer tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan terpecah-pecah menjadi beberapa potongan besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng tektonik adalah bagian dari litosfer yang bergerak secara horizontal di atas astenosfer karena adanya gaya dorong dan tarik dari mantel. Ada tujuh lempeng tektonik utama di Bumi, yaitu:

• Lempeng Afrika
• Lempeng Antartika
• Lempeng Eurasia
• Lempeng Indo-Australia
• Lempeng Amerika Utara
• Lempeng Amerika Selatan
• Lempeng Pasifik

Selain itu, ada juga beberapa lempeng tektonik kecil yang berada di antara lempeng utama, seperti lempeng Filipina, lempeng Karibia, lempeng Cocos, dan lain-lain ¹⁴.

Lempeng tektonik dapat bergerak dengan tiga cara, yaitu:

• Divergen, yaitu ketika dua lempeng tektonik menjauh satu sama lain. Hal ini menyebabkan terbentuknya celah atau retakan di antara lempeng-lempeng tersebut, di mana magma dapat keluar dan membentuk pegunungan bawah laut atau gunung berapi. Contoh daerah divergen adalah Punggungan Atlantik Tengah dan Lembah Rift Afrika ¹⁴.
• Konvergen, yaitu ketika dua lempeng tektonik mendekat satu sama lain. Hal ini menyebabkan terjadinya tumbukan atau subduksi antara lempeng-lempeng tersebut, di mana salah satu lempeng akan masuk ke bawah lempeng lainnya. Hal ini dapat membentuk pegunungan tinggi, palung laut dalam, atau zona gempa. Contoh daerah konvergen adalah Pegunungan Himalaya dan Palung Mariana ¹⁴.
• Transform, yaitu ketika dua lempeng tektonik bergeser sejajar satu sama lain. Hal ini menyebabkan terjadinya gesekan atau patahan antara lempeng-lempeng tersebut, di mana batuan dapat retak atau bergeser. Hal ini dapat menyebabkan gempa bumi atau pergeseran tanah. Contoh daerah transform adalah Patahan San Andreas dan Patahan Anatolia ¹⁴.

Gerakan lempeng tektonik memiliki dampak besar terhadap bentuk permukaan Bumi, iklim, dan kehidupan. Gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam, seperti pegunungan, lembah, danau, pulau, dan semenanjung. Gerakan lempeng tektonik juga dapat mempengaruhi arus laut dan angin, yang berdampak pada suhu, curah hujan, dan pola cuaca. Selain itu, gerakan lempeng tektonik juga dapat mempengaruhi distribusi flora dan fauna, serta evolusi dan migrasi spesies ¹⁴.

Fungsi dan Manfaat Litosfer

Litosfer memiliki fungsi dan manfaat yang penting bagi kehidupan di Bumi, antara lain:

• Menyediakan tempat tinggal bagi makhluk hidup, baik di daratan maupun di samudra. Litosfer menopang berbagai jenis ekosistem, seperti hutan, padang rumput, gurun, tundra, karang, dan laut ² .
• Menyimpan sumber daya alam yang bermanfaat bagi manusia, seperti mineral, logam, batu bara, minyak bumi, gas alam, air tanah, dan tanah subur. Litosfer merupakan sumber bahan baku industri, pertanian, energi, dan kebutuhan sehari-hari ² .
• Mempengaruhi siklus hidrologi yang mengatur ketersediaan air di Bumi. Litosfer berperan dalam proses infiltrasi, evaporasi, transpirasi, presipitasi, dan aliran permukaan air. Litosfer juga membentuk cekungan sungai dan danau yang menjadi tempat penampungan air ² .
• Mempertahankan keseimbangan iklim dan atmosfer di Bumi. Litosfer berinteraksi dengan lapisan udara (biosfer), lapisan air (hidrosfer), dan lapisan makhluk hidup (biosfer) untuk mengatur suhu, tekanan, kelembaban, dan komposisi gas di udara. Litosfer juga menyerap dan melepaskan karbon dioksida yang berpengaruh pada efek rumah kaca ² .

Sumber:
(1) Litosfer – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer.
(2) Litosfer Adalah : Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur, Manfaat. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-litosfer/.
(3) Pengertian Litosfer, Struktur Lapisan, dan Jenis Batuan Penyusunnya. https://tirto.id/pengertian-litosfer-struktur-lapisan-dan-jenis-batuan-penyusunnya-gbEi.
(4) Pengertian Lapisan Litosfer, Fungsi, & Material Penyusunnya – Gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/litosfer/.