Metodologi Sains: Pengertian, Ciri, dan Langkah-Langkahnya

Metodologi sains adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah atau sains. Metodologi sains mencakup aspek-aspek seperti paradigma, teori, hipotesis, metode, teknik, dan etika dalam melakukan penelitian ilmiah. Metodologi sains juga berhubungan dengan filsafat ilmu, epistemologi, logika, dan sejarah ilmu.

Pengertian Sains

Sains atau ilmu pengetahuan adalah suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya1. Sains merupakan hasil dari hasrat ingin tahu manusia tentang bagaimana prinsip kerja alam ini, suatu kumpulan pengetahuan yang terorganisir yang menjelaskan keteraturan di alam dan penyebab keteraturan tersebut. Sains juga merupakan aktivitas yang terus-menerus yang menggambarkan usaha kolektif, penemuan, dan kebijaksanaan manusia2.

Ciri-Ciri Sains

Sains memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis pengetahuan lain, antara lain3:

  • Berdasarkan fakta. Sains mengutamakan pengamatan dan pengukuran yang cermat terhadap fenomena alam sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan. Fakta-fakta yang diperoleh harus dapat diverifikasi oleh orang lain dengan cara yang sama.
  • Bersifat rasional. Sains menggunakan akal budi untuk menganalisis dan menyimpulkan fakta-fakta yang ada. Sains menghindari hal-hal yang bersifat spekulatif, dogmatis, atau mistis dalam menjelaskan fenomena alam.
  • Bersifat objektif. Sains tidak dipengaruhi oleh emosi, kepentingan, atau kepercayaan pribadi dalam menyusun pengetahuan. Sains berusaha untuk menghilangkan bias atau kesalahan dalam melakukan penelitian.
  • Bersifat sistematis. Sains menyusun pengetahuan secara teratur dan logis dalam bentuk konsep, hukum, teori, atau model. Sains juga menggunakan metode ilmiah sebagai prosedur standar dalam melakukan penelitian.
  • Bersifat universal. Sains berlaku untuk semua orang dan tempat di seluruh dunia. Sains tidak terbatas oleh ruang dan waktu dalam menjelaskan fenomena alam.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi4. Metode ilmiah melibatkan pengamatan dan pengukuran yang cermat, pelaksanaan eksperimen, pengujian, dan modifikasi hipotesis. Meskipun prosedur metode ilmiah bervariasi dan cenderung spesifik untuk setiap bidang, proses yang mendasarinya seringkali sama. Proses dalam metode ilmiah melibatkan langkah-langkah berikut5:

  • Mengidentifikasi masalah. Langkah ini meliputi pengamatan fenomena alam yang menimbulkan rasa ingin tahu atau pertanyaan tentang penyebab atau mekanisme di baliknya.
  • Merumuskan hipotesis. Langkah ini meliputi penyusunan dugaan sementara atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hipotesis harus bersifat spesifik, logis, dan dapat diuji secara empiris.
  • Menyusun rancangan eksperimen. Langkah ini meliputi perencanaan cara untuk menguji hipotesis dengan mengamati respons satu variabel terhadap perubahan sejumlah variabel lain dalam kondisi yang terkendali.
  • Melakukan eksperimen. Langkah ini meliputi pelaksanaan eksperimen sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Eksperimen harus dilakukan dengan teliti, akurat, dan jujur.
  • Mengumpulkan dan menganalisis data. Langkah ini meliputi pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen. Data dapat berupa kuantitatif (berupa angka) atau kualitatif (berupa deskripsi). Data harus dianalisis dengan menggunakan metode statistik atau matematik yang sesuai.
  • Menarik kesimpulan. Langkah ini meliputi penafsiran hasil analisis data untuk menentukan apakah ada hubungan yang membenarkan atau menyangkal hipotesis. Kesimpulan harus didasarkan pada bukti yang valid dan reliabel.
  • Membuat laporan. Langkah ini meliputi penyusunan laporan penelitian yang berisi uraian lengkap tentang proses dan hasil penelitian. Laporan harus ditulis dengan jelas, sistematis, dan objektif. Laporan juga harus mencantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam penelitian.

Sumber:
(1) Ilmu – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu.
(2) Metode ilmiah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah.
(3) Mengenal Metodologi Penelitian – Bidang Riset & Teknologi – KIPMI. https://ristek.kipmi.or.id/mengenal-metodologi-penelitian/.
(4) Metodologi – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi.
(5) Metodologi Penelitian – Academia.edu. https://www.academia.edu/42283076/Metodologi_Penelitian.
(6) Ilmu – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu.
(7) Sains dan Metode Ilmiah – Universitas Indonesia. https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap/022.pdf.
(8) Kaidah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Penelitian – Perpustakaan UT. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ISIP4216-M1.pdf.
(9) Metode ilmiah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah.
(10) Makalah Metode Ilmiah Sains | Brian Rahimsyah – Academia.edu. https://www.academia.edu/16380683/Makalah_Metode_Ilmiah_Sains.
(11) (PPT) Metode sains | nela rahmawati – Academia.edu. https://www.academia.edu/12125790/Metode_sains.
(12) MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN SAINS – Kemenag. https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_03-12-2022_638ae53124b62.pdf.