Pembuluh Limfa: Fungsi, Struktur, dan Gangguan

Pembuluh limfa adalah bagian dari sistem limfatik, yaitu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan cairan getah bening atau limfa di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Limfa mengandung sel-sel darah putih, keping darah, fibrinogen, dan lemak.

Pembuluh limfa memiliki peranan penting dalam membentuk imunitas tubuh, mengatur keseimbangan cairan tubuh, menyerap lemak dari usus, dan membuang zat-zat toksin dan debris sel dari jaringan123

Fungsi Pembuluh Limfa

Pembuluh limfa memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

  • Mengembalikan kelebihan cairan interstitial dan protein plasma dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. Cairan interstitial adalah cairan yang mengisi ruang antara sel-sel jaringan. Sebagian cairan interstitial akan masuk ke dalam kapiler limfatik, yaitu saluran dengan ujung tertutup yang terletak pada ruang antar sel. Kapiler limfatik memiliki struktur unik yang menyebabkan cairan interstitial dapat masuk ke dalam pembuluh tersebut namun tidak dapat keluar. Cairan interstitial yang masuk ke dalam kapiler limfatik disebut limfa. Limfa kemudian mengalir melalui pembuluh limfa yang lebih besar menuju dua saluran utama, yaitu pembuluh limfa kiri dan pembuluh limfa kanan. Pembuluh limfa kiri menerima limfa dari kepala bagian kiri, leher, dada, lengan kiri bagian atas, dan seluruh bagian tubuh yang terletak di bawah tulang rusuk. Pembuluh limfa kanan menerima limfa dari kepala bagian kanan, leher, dada, dan lengan kanan bagian atas. Pembuluh limfa kiri dan kanan kemudian mengosongkan limfa ke dalam vena subklavia kiri dan kanan, yang merupakan bagian dari sistem peredaran darah. Dengan demikian, pembuluh limfa berperan dalam mengembalikan sekitar 3 liter cairan dan 30-50 gram protein yang hilang dari plasma darah setiap hari12
  • Mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui kelenjar-kelenjar limfa sebelum dikembalikan ke sistem sirkulasi. Kelenjar limfa adalah organ berbentuk oval yang tersebar di seluruh tubuh, terutama di leher, ketiak, perut, dan selangkangan. Kelenjar limfa berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sel-sel darah putih, terutama limfosit. Limfosit adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi dan kanker. Limfosit terdiri dari dua jenis utama, yaitu sel T dan sel B. Sel T dihasilkan oleh sumsum tulang dan diproses oleh kelenjar timus. Sel B dihasilkan dan diproses oleh sumsum tulang. Sel T dan sel B dapat mengenali antigen, yaitu zat asing yang dapat memicu respon imun. Sel T dapat membunuh sel-sel yang terinfeksi atau abnormal secara langsung. Sel B dapat menghasilkan antibodi, yaitu protein yang dapat mengikat dan menetralisir antigen. Kelenjar limfa juga berisi makrofag, yaitu sel darah putih yang dapat menelan dan mencerna mikroorganisme, sel-sel mati, dan debris sel. Makrofag juga dapat membantu sel T dan sel B dalam mengenali antigen. Kelenjar limfa menyaring limfa yang mengalir melalui pembuluh limfa dan menghilangkan antigen, mikroorganisme, sel-sel mati, dan debris sel yang terbawa oleh limfa. Kelenjar limfa juga merupakan tempat terjadinya reaksi imun, yaitu proses aktivasi dan proliferasi sel T dan sel B untuk melawan antigen. Dengan demikian, pembuluh limfa berperan dalam mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dan melindungi tubuh dari infeksi dan kanker12
  • Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah. Limfosit yang diproduksi dan diproses oleh kelenjar limfa dapat keluar dari kelenjar tersebut melalui pembuluh limfa eferen, yaitu pembuluh limfa yang membawa limfa keluar dari kelenjar limfa. Pembuluh limfa eferen akan membawa limfosit menuju pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya menuju saluran limfa kiri dan kanan. Saluran limfa kiri dan kanan akan mengosongkan limfosit ke dalam vena subklavia kiri dan kanan, yang merupakan bagian dari sistem peredaran darah. Dengan demikian, pembuluh limfa berperan dalam mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah, sehingga limfosit dapat beredar di seluruh tubuh dan siap untuk melawan antigen yang ditemui12
  • Membawa lemak yang sudah terbentuk emulsi dan vitamin yang larut dalam lipid dari usus ke sistem peredaran darah. Pembuluh limfa juga terdapat di usus halus, terutama di vili. Vili adalah tonjolan-tonjolan mikroskopis yang menutupi permukaan usus halus dan berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan penyerapan nutrisi. Di dalam vili, terdapat kapiler limfatik yang disebut lakteal. Lakteal adalah kapiler limfatik yang mengalami spesialisasi dan berperan dalam menyerap lemak yang sudah terbentuk emulsi dan vitamin yang larut dalam lipid, seperti vitamin A, D, E, dan K. Lemak yang sudah terbentuk emulsi adalah lemak yang sudah dipecah menjadi partikel-partikel kecil oleh empedu dan enzim lipase. Lemak yang sudah terbentuk emulsi dan vitamin yang larut dalam lipid akan masuk ke dalam lakteal dan bercampur dengan limfa. Limfa yang mengandung lemak dan vitamin disebut kil. Kil berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental daripada limfa biasa. Kil kemudian mengalir melalui pembuluh limfa yang lebih besar menuju saluran limfa kiri. Saluran limfa kiri akan mengosongkan kil ke dalam vena subklavia kiri, yang merupakan bagian dari sistem peredaran darah. Dengan demikian, pembuluh limfa berperan dalam membawa lemak dan vitamin yang larut dalam lipid dari usus ke sistem peredaran darah12
Baca Juga:  Makanan sebagai Sumber Energi: Zat Gizi, Kebutuhan, dan Porsi yang Tepat

Struktur Pembuluh Limfa

Pembuluh limfa memiliki struktur yang hampir sama dengan vena, tetapi memiliki katup yang lebih banyak dan memiliki dinding yang lebih tipis. Pembuluh limfa terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

  • Tunika intima. Tunika intima adalah lapisan terdalam pembuluh limfa yang tersusun dari sel-sel endotel gepeng. Sel-sel endotel ini membentuk suatu membran yang disebut endotelium. Endotelium berfungsi untuk mengatur permeabilitas pembuluh limfa, yaitu kemampuan pembuluh limfa untuk membiarkan cairan dan zat-zat lain masuk atau keluar dari pembuluh tersebut. Endotelium juga berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah di dalam pembuluh limfa. Tunika intima juga mengandung jaringan ikat longgar yang mengandung serat elastis. Serat elastis berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dan elastisitas pada pembuluh limfa1
  • Tunika media. Tunika media adalah lapisan tengah pembuluh limfa yang tersusun dari otot polos dan serat elastis. Otot polos berfungsi untuk mengatur diameter pembuluh limfa, yaitu ukuran lebar pembuluh tersebut. Diameter pembuluh limfa dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Misalnya, ketika tubuh mengalami infeksi, pembuluh limfa akan melebar untuk meningkatkan aliran limfa dan sel-sel darah putih ke kelenjar limfa. Serat elastis berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dan elastisitas pada pembuluh limfa. Tunika media juga mengandung jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen. Serat kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan dan dukungan pada pembuluh limfa.
  • Tunika eksterna. Tunika eksterna adalah lapisan terluar pembuluh limfa yang tersusun dari jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. Jaringan ikat longgar berfungsi untuk menghubungkan pembuluh limfa dengan jaringan sekitarnya. Jaringan ikat padat berfungsi untuk melindungi pembuluh limfa dari cedera mekanis. Tunika eksterna juga mengandung katup, yaitu struktur berbentuk kantong yang terletak di sepanjang pembuluh limfa. Katup berfungsi untuk mencegah aliran balik limfa, yaitu aliran limfa yang berlawanan arah dengan aliran normal. Katup membuka dan menutup sesuai dengan tekanan yang ada di dalam pembuluh limfa. Tekanan di dalam pembuluh limfa dipengaruhi oleh kontraksi otot polos, gerakan otot rangka, dan denyut nadi.
Baca Juga:  Mengapa Ayam Kampung Memiliki Warna yang Lebih Merah?

Sumber:
(1) Sistem limfatik – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik.
(2) Memahami Sistem Limfatik dan Gangguan yang Dapat Terjadi. https://www.alodokter.com/memahami-sistem-limfatik-dan-gangguan-yang-dapat-terjadi.
(3) Pembuluh Limfe : Definisi, Jenis, Fisiologi & Patofisiologi. https://www.klinikindonesia.com/p/pembuluh-limfe.php.