Menu Tutup

Dinamis dan Optimis dalam Islam

Pengertian Dinamis dan Optimis

Dalam KKBI, kata dinamis berarti penuh tenaga dan semangat sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Contohnya seorang pendatang cepat berinteraksi dengan lingkungannya yang baru hingga mereka merasakan bahwa si pendatang bukanlah orang yang baru di lingkungannya.

Seseorang yang berjiwa dinamis akan selalu aktif dengan sekitarnya. Dia akan terus berusaha meningkatkan kualitas dirinya meskipun dalam situasi dan lingkungan yang baru. Bahkan dia akan menggunakan situasi dan lingkungan yang baru itu menjadi semangat dan nilai positif dalam dirinya. Dia tak akan bertahan lama mengurung diri dalam rumah karena belum kenal dengan sekitarnya. Atau ia tak akan terlalu lama meratapi kegagalan yang pernah didapatkan.

Sikap dinamis akan lebih bernilai bila disertai dengan optimis. Jika dinamis merupakan sikap terus melangkah dan mampu menempatkan diri di mana pun situasi dan lingkungannya berada, maka optimis merupakan rasa keyakinan pada langkah yang diambil akan berujung kepada hasil yang memuaskan.

Optimis disebut juga percaya diri. Dalam KBBI, kata optimis adalah sikap selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal. Contoh sikap optimis adalah sebuah tim sepak bola berlatih setiap hari untuk mempersiapkan kejuaraan sepak bola tingkat kota. Ketika kejuaraan dilaksanakan, tim tersebut menjadi terlatih dengan strategi dan komunikasi antar lininya. Alhasil pada saat pertandingan berlangsung, tim tersebut yakin bahwa hari ini merupakan hari kemenangan kita dan kita harus membuktikan hasil latihan kita dengan permainan yang luar biasa dengan skor yang tinggi. Allah Swt. berfirman:

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS. Āli ‘Imrān [3]: 139)

Makna Dinamis dan Optimis dalam Islam

Islam memerintahkan umatnya untuk cepat bertindak dalam menyikapi segala perbuatan. Allah membenci sikap menunda-nunda suatu pekerjaan apalagi jika kemudian tidak dikerjakan. Oleh karena itu, sifat dan sikap dinamis harus dibiasakan oleh manusia, apalagi dengan diiringi rasa optimis. Kedua sifat dan sikap itu akan mendorong manusia untuk selalu cepat, tanggap dan percaya diri dalam mengerjakan.

Selain bertindak cepat, tanggap dan percaya diri, dinamis dan optimis dapat menumbuhkan sikap dan sifat positif lainnya, yaitu

  1. Berpikir progresif atau Berpikir progresif merupakan inovasi dalam berpikir. Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, kita dituntut untuk berkembang sesuai dengannya. Beberapa persoalan yang muncul pada masa lalu mengalami pengembangan sehingga dibutuhkan solusi kekinian untuk mengatasinya. Contohnya pada masa sekarang alas dalam menulis yang digunakan adalah kertas sedangkan alas menulis pada masa lalu masih menggunakan batu dan kayu. Kertas menggantikan kayu dan batu sebagai alat tulis dan kertas sudah mulai banyak ditinggalkan dan beralih pada laptop sebagai alas dan alat untuk menulis.
  2. Sabar dan teguh dalam menerima situasi dan lingkungan yang ada. Sabar dan teguh merupakan sikap yang mencerminkan keikhlasan menerima segala hal yang dibebankan kepada kita. Sikap ini akan tumbuh bila memahami kebijaksanaan dari Allah Swt. sehingga mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada dan menjadikannya batu loncatan dalam meningkatkan kualitas Contohnya adalah seorang siswa akan berbaik hati dan berkata lemah lembut kepada teman meskipun pernah mengejeknya. Ia tak suka membalas tersebut sehingga teman yang suka mengejek itu sadar dan mulai berperilaku baik kepadanya.
  3. Selalu berprasangka baik kepada orang lain. Sikap ini akan timbul ketika kita sudah terbiasa dengan rasa Sikap ini merupakan cerminan dari memahami setiap bentuk kebijaksanaan Allah baik dengan kesusahan atau kesenangan. Akan tetapi, sikap selalu berprasangka baik terkadang disalahpahami dengan menghilangkan sikap curiga terhadap seseorang. Sikap curiga terhadap orang lain akan tetap ada tanpa disertai prasangka buruk kepadanya. Contohnya adalah berbaik sangka terhadap seorang yang mondar-mandir di dekat parkiran motor. Ia menyangka bahwa seorang yang mondar-mandir sedang mencari kunci motornya yang hilang. Ia juga curiga dengan gerak-geriknya dan waspada terhadap tingkah lakunya.
  4. Berani menerima risiko dan bertanggung jawab atas tindakan yang Seorang yang dinamis dan optimis akan yakin atas tindakannya dan ia akan mengaktualisasikannya dengan cepat dan berani. Sikap ini cenderung berisiko bila cepatnya tindakan tidak disertai dengan pertimbangan yang matang. Bila ada kesalahan dalam bertindak, ia harus berani bertanggung jawab sebagai konsekuensi atas tindakannya. Oleh karenanya, dinamis dan optimis harus disertai dengan pertimbangan dan persiapan yang matang untuk menghindari dilakukannya tindakan yang salah. Contohnya adalah seorang pembina menetapkan acara santunan anak yatim dilakukan berdekatan dengan hari raya idulfitri. Dengan penetapan itu, pembina harus berani bertanggung jawab bila hanya segelintir anggotanya yang bisa datang pada acara tersebut. Bila acara kacau karena anggota yang sedikit itu, pembina harus memberikan solusi lain untuk menyelamatkan acara santunan itu.

Baca Juga: