Menu Tutup

Niat Shalat Tarawih Makmum

Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan di bulan Ramadhan. Shalat ini bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, baik di masjid maupun di rumah. Jumlah rakaat shalat tarawih bisa disesuaikan, namun lazimnya adalah 8 atau 20 rakaat. Setiap dua rakaat diakhiri dengan satu kali salam.

Shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang melaksanakan qiyam Ramadan (shalat tarawih) karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Jamaah dari Abu Hurairah)

Untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah sebagai makmum, kita harus membaca niat terlebih dahulu. Berikut adalah bacaan niat shalat tarawih makmum dalam bahasa Arab, latin dan artinya:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati mamuman lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”

Setelah membaca niat, kita mengikuti gerakan dan bacaan imam dalam shalat tarawih. Berikut adalah tata cara shalat tarawih berjamaah yang penting untuk diketahui agar shalatnya sah:

  1. Takbiratul ihram
  2. Baca Surat Al Fatihah
  3. Baca surat pendek dalam Al-Quran
  4. Rukuk
  5. Iktidal
  6. Sujud pertama
  7. Duduk antara dua sujud
  8. Sujud kedua
  9. Bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat kedua yang mana gerakannya sama seperti rakaat pertama
  10. Duduk tasyahud akhir
  11. Salam

Shalat tarawih biasanya dilanjutkan dengan shalat witir yang merupakan shalat sunnah penutup pada malam hari. Shalat witir bisa dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. Umumnya, shalat witir dilakukan dengan tiga rakaat dengan dua salam atau satu salam.

Adapun bacaan niat shalat witir makmum adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan ma’muuman llillahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat sholat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Taala.”

Setelah membaca niat, kita mengikuti gerakan dan bacaan imam dalam shalat witir. Berikut adalah tata cara shalat witir berjamaah yang penting untuk diketahui agar shalatnya sah:

  1. Takbiratul ihram
  2. Baca Surat Al Fatihah
  3. Baca surat pendek dalam Al-Quran
  4. Rukuk
  5. Iktidal
  6. Sujud pertama
  7. Duduk antara dua sujud
  8. Sujud kedua
  9. Bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat kedua yang mana gerakannya sama seperti rakaat pertama
  10. Duduk tasyahud akhir
  11. Salam

Untuk rakaat ketiga, kita membaca Surat Al Fatihah dan surat pendek dalam Al-Quran, kemudian berdiri tanpa rukuk dan sujud. Lalu kita membaca doa qunut yang berisi permohonan kepada Allah SWT untuk diri sendiri, keluarga, umat Islam dan seluruh makhluk.

Berikut adalah bacaan doa qunut dalam bahasa Arab, latin dan artinya:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضٰى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لا يُذِلُّ مَنْ واليت، ولا يُعِزُّ مان عاديت، تباركت ربنا وتعاليت

Allahumma ihdini fiman hadaita wa’afini fiman ‘afaita wa tawallani fiman tawallaita wa barik li fima a’taita wa qini syarra ma qadaita fa innaka taqdi wa la yuqda ‘alaika wa innahu la yadzillu man walaita wa la ya’izzu man ‘adaita tabarakta rabbana wa ta’alaita.

Artinya: “Ya Allah, tunjukilah aku jalan yang benar bersama orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, dan anugerahilah aku kesehatan bersama orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, dan peliharalah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pelihara, dan berkahilah apa yang telah Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari kejahatan apa yang telah Engkau takdirkan, karena sesungguhnya Engkau menetapkan segala sesuatu dan tidak ada yang menetapkan atas Engkau, dan sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau jadikan sebagai wali-Mu dan tidak akan mulia orang yang Engkau jadikan sebagai musuh-Mu. Maha Suci Engkau ya Rabb kami dan Maha Tinggi.”

Baca Juga: