Menu Tutup

Pengeringan dan Penyimpanan Jagung yang Tepat

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Menjaga kualitas jagung setelah panen sangatlah penting untuk meminimalisir kerusakan dan kehilangan pasokan. Pengeringan dan penyimpanan yang tepat merupakan kunci utama untuk menjaga mutu jagung.

Tujuan Pengeringan Jagung

  • Menurunkan kadar air: Kadar air yang tinggi pada jagung dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, kerusakan, dan penurunan kualitas. Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air jagung hingga mencapai tingkat yang aman untuk penyimpanan, yaitu sekitar 13-14%.
  • Meningkatkan mutu: Jagung dengan kadar air yang rendah lebih tahan lama, mudah disimpan, dan memiliki kualitas yang lebih baik untuk berbagai keperluan, seperti konsumsi manusia, pakan ternak, dan industri pengolahan.
  • Memudahkan penanganan: Jagung yang kering lebih mudah dipipil, ditransportasikan, dan diolah.

Metode Pengeringan Jagung

  • Penjemuran: Cara paling umum dan murah untuk mengeringkan jagung adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Jagung dapat dijemur di atas tikar, terpal, atau lantai jemur. Proses penjemuran membutuhkan waktu beberapa hari, tergantung pada cuaca dan kondisi jagung.
  • Pengeringan mekanis: Pengering mekanis menggunakan alat khusus untuk mengeringkan jagung dengan lebih cepat dan efisien. Pengering mekanis umumnya digunakan untuk skala besar dan membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
  • Pengeringan kombinasi: Metode ini menggabungkan penjemuran dan pengeringan mekanis. Jagung dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air awal, kemudian dikeringkan dengan alat mekanis untuk mencapai kadar air yang diinginkan.

Penyimpanan Jagung yang Tepat

  • Tempat penyimpanan: Jagung harus disimpan di tempat yang kering, bersih, sejuk, dan berventilasi baik. Gudang penyimpanan harus terhindar dari hama dan hewan pengerat.
  • wadah penyimpanan: Jagung dapat disimpan dalam berbagai wadah, seperti karung goni, plastik, atau silo. Pastikan wadah penyimpanan kedap udara dan tidak bocor.
  • Penumpukan: Jagung tidak boleh ditumpuk terlalu tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan. Susunlah jagung dengan rapi dan berikan ruang antar tumpukan untuk ventilasi.
  • Pemantauan: Jagung yang disimpan harus dipantau secara berkala untuk memastikan kondisinya tetap baik. Periksa kadar air, suhu, dan tanda-tanda kerusakan seperti jamur atau hama.

Tips tambahan

  • Panen jagung pada saat yang tepat: Jagung yang dipanen pada saat matang sempurna memiliki kadar air yang lebih rendah dan lebih tahan lama.
  • Segera keringkan jagung setelah panen: Tunda pengeringan jagung dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas.
  • Bersihkan jagung sebelum disimpan: Jagung yang kotor dapat membawa jamur dan hama yang dapat merusak jagung selama penyimpanan.
  • Gunakan pestisida alami: Simpan jagung dengan pestisida alami seperti daun nimba untuk mengendalikan hama.

Kesimpulan

Pengeringan dan penyimpanan yang tepat merupakan kunci untuk menjaga mutu jagung setelah panen. Dengan menerapkan teknik yang tepat, kualitas jagung dapat dipertahankan dan kehilangan pasokan dapat diminimalisir. Hal ini akan membantu meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani.

Sumber :

  • https://sinartani.co.id/family-style/tips/tips-efektif-mengeringkan-tongkol-jagung-untuk-benih-berkualitas/
  • https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17701/1/PROS_Gita%20RS%2C%20Maria%20MH_Pengaruh%20Suhu%20Ruang_.pdf
  • https://trijinx.com/cara-menyimpan-jagung-agar-tahan-lama/

Baca Juga: