Menu Tutup

Peran Tasawuf dalam Kehidupan Modern

Prof. Zakiah Darajat, dalam bukunya Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, me- nyatakan bahwa fungsi agama adalah :

  1. Agama memberikan bimbingan bagi manusia dalam mengendalikan dorongan- dorongan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan fisik dan psikis
  2. Agama dapat memberikan terapi mental bagi manusia dalam menghadapi kesukaran- kesukaran dalam hidup. Seperti pada saat menghadapi kekecewaan-kekecewaan yang kadang dapat menggelisahkan batin dan dapat membuat orang putus asa. Disini agama berperan mengembalikan kesadaran kepada sang
  3. Agama sebagai pengendali moral, terutama pada masyarakat yang mengahadapi problematika etis, seperti perilaku seks bebas.

Akhlak tasawuf merupakan solusi tepat dalam mengatasi krisis-krisis akibat mod- ernisasi untuk melepaskan dahaga dan memperoleh kesegaran dalam mencari Tuhan. Intisari ajaran tasawuf adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya iu brrada di hadirat- Nya. Tasawuf perlu dikembangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dengan be- berapa tujuan, antara lain:

  1. Menyelamatkan kemanusiaan dari kebingungan dan kegelisahan yang mereka rasakan sebagai akibat kurangnya nilai-nilai
  2. Memahami tentang aspek asoteris Islam, baik terhadap masyarakat Muslim maupun non
  3. Menegaskan kembali bahwa aspek asoteris Islam (tasawuf) adalah jantung ajaran

Tarikat atau jalan rohani (path of soul) merupakan dimensi kedalaman dan keraha- siaan dalam Islam sebagaimana syariat bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Beta- papun ia tetap menjadi sumber kehidupan yang paling dalam, yang mengatur seluruh organisme keagamaan dalam Islam. Ajaran dalam tasawuf memberikan solusi bagi kita untuk menghadapi krisis-krisis dunia. Seperti ajaran tawakkal pada Tuhan, menyebab- kan manusia memiliki pegangan yang kokoh, karena ia telah mewakilkan atau mengga- daikan dirinya sepenuhnya pada Tuhan.

Selanjutnya sikap frustasi dapat diatasi dengan sikap ridla. Yaitu selalu pasrah dan menerima terhadap segala keputusan Tuhan. Sikap materialistik dan hedonistik dapat diatasi dengan menerapkan konsep zuhud. Demikan pula ajaran uzlah yang terdapat dalam tasawuf. Yaitu mengasingkan diri dari terperangkap oleh tipu daya keduniaan. Ajaran-ajaran yang ada dalam tasawuf perlu disuntikkan ke dalam seluruh konsep ke- hidupan. Ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan dan lain se- bagainya perlu dilandasi ajaran akhlak tasawuf.

Mempelajari tasawuf membawa manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan ini, baik secara individu, masyarakat, bangsa dan negara. Para Sufi sangat menyadari betul akan siapa dirinya dan bagaimana posisinya dihadapan Tuhan dan mereka sudah mam- pu menguasai hawa nafsu mereka, sehingga dengan demikian segala apa yang mereka lakukan selalu berada dalam koridor kepaTuhan, ketaatan dan ketundukan kepada Allah swt. dengan penuh keridhaan, kecintaan dan mereka pun diridhai dan dicintai oleh Allah, bahkan Allah mengundang mereka kesebuah perjamuan yang sangat indah. “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al- Fajr [89]: 27-30). Orang-orang yang diundang oleh Allah tentunya tidak sembarang orang tetapi yang diundang adalah mereka yang sudah sampai ketingkat (maqam) insan kamil (manusia paripurna) yang didalam diri mereka sudah tercermin sifat-sifat Tuhan.

Tujuan akhir dari ajaran tasawuf adalah untuk mendekatkan diri seorang hamba ka- pada Allah sebagai Khaliknya melalui riyadhah melewati stasiun-stasiun atau maqamat- maqamat tertentu, dengan selalu mensucikan jiwa (nafs) lahir dan bathin dalam upaya mempersiapkan diri menggapai ma’rifatullah sampai pada tingkat bertemu dan menya- tu dengan Allah menuju kehidpan yang abadi.

Apabila seseorang mengalami kebingunagan, kebimbangan, dan kehampaan dalam mengahrungi bahtera kehidupan ini karena mengahadapi berbagai problem dan per- masalah silakan kembali kepada agama sesegera mungkin, insyaallah agama akan mem- berikan solusi yang terbaik bagi umatnya. Kehampaan spiritual yang di alami orang- orang Barat, karena disebabkan paradigma perdaban yang mereka bangun dari awal telah menyatakan adanya pemisahan antara sains dan agama, padahal seharunya ked- uanya harus saling bersinergi. Tasawuf Islam tidak menafikan sains, bahkan tasawuf Islam banyak menyumbangkan pemikiran dalam bidang filsafat, sastra, musik, tarian, psikologi, dan sains modren. Dalam konteks ajaran Islam, untuk mengatasi keterasin- gan jiwa manusia dan membebaskan dari derita keterasingan, justru harus menjadikan Tuhan sebagai tujuan akhir, Tuhan yang Maha Wujud dan Maha Absolut.

Baca Juga: