Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al Quran yang terdiri dari 200 ayat. Surat ini termasuk surat madaniyah, yaitu surat yang diturunkan di Madinah setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah. Surat ini dinamakan Ali Imran karena di dalamnya disebutkan kisah keluarga Imran, ayah dari Maryam, ibu dari Nabi Isa AS.
Dalam surat ini, Allah SWT mengajak manusia untuk beriman kepada-Nya dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Allah SWT juga menjelaskan tentang beberapa hal penting, seperti kedudukan Nabi Isa AS, peristiwa Isra Mi’raj, perang Uhud, hukum-hukum syariah, dan lain-lain.
Salah satu bagian yang menarik dari surat ini adalah ayat 190-191, yang berisi tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi ulul albab, yaitu orang-orang yang berakal dan menggunakan akalnya untuk merenungkan ciptaan Allah SWT. Ayat ini juga mengandung doa yang sangat indah dan bermakna.
Ayat 190: Penciptaan Langit dan Bumi sebagai Bukti Kekuasaan Allah
Ayat 190 :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan kepada manusia bahwa di sekeliling mereka terdapat banyak bukti yang menunjukkan kekuasaan, kebijaksanaan, dan rahmat-Nya. Langit dan bumi adalah dua makhluk ciptaan Allah SWT yang sangat besar dan luas, yang mengandung berbagai macam rahasia dan keajaiban. Malam dan siang adalah dua waktu yang saling berganti dengan ketentuan dan hikmah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Semua hal ini merupakan tanda-tanda atau ayat-ayat bagi ulul albab, yaitu orang-orang yang memiliki akal yang sehat dan fungsional. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya melihat fenomena alam secara sekilas atau dangkal, tetapi mereka memperhatikan, mempelajari, dan merenungkan makna dan tujuan di baliknya. Mereka adalah orang-orang yang menyadari bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki keteraturan, keserasian, dan keseimbangan yang sempurna, yang tidak mungkin terjadi secara kebetulan atau tanpa perencanaan.
Ayat 191: Ciri-Ciri Ulul Albab dan Doa Mereka
Ayat 191 :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan ciri-ciri ulul albab, yaitu orang-orang yang berakal dan menggunakan akalnya untuk merenungkan ciptaan Allah SWT. Ciri-ciri mereka adalah:
- Mereka senantiasa mengingat Allah SWT dalam segala keadaan dan kondisi, baik berdiri, duduk, maupun berbaring. Mereka tidak lalai atau lupa dari mengucapkan dzikir, doa, dan syukur kepada Allah SWT. Mereka selalu menyambung hubungan dengan Allah SWT dengan hati dan lisan mereka.
- Mereka senantiasa memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, yaitu dua makhluk ciptaan Allah SWT yang paling besar dan luas. Mereka tidak hanya sekadar melihat atau mengetahui, tetapi mereka berusaha memahami dan menghayati hikmah dan tujuan di baliknya. Mereka menggunakan akal dan ilmu mereka untuk meneliti dan menelaah rahasia dan keajaiban yang terkandung di dalamnya.
- Mereka menyadari bahwa semua ciptaan Allah SWT tidaklah sia-sia atau tanpa maksud, tetapi ada hikmah dan tujuan yang sangat besar dan mulia di baliknya. Mereka menyucikan Allah SWT dari segala kekurangan dan kesalahan. Mereka mengakui bahwa Allah SWT adalah pencipta yang maha sempurna, maha bijaksana, dan maha pengasih.
- Mereka memohon perlindungan kepada Allah SWT dari siksa neraka, yaitu tempat yang paling buruk dan paling menyedihkan bagi orang-orang yang ingkar dan durhaka kepada Allah SWT. Mereka menyadari bahwa hanya dengan rahmat dan pertolongan Allah SWT lah mereka dapat terhindar dari neraka. Mereka tidak merasa sombong atau merasa cukup dengan amal perbuatan mereka.
Doa yang terdapat dalam ayat ini adalah doa yang sangat indah dan bermakna. Doa ini mengandung pengakuan, pujian, syukur, permohonan, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Doa ini juga mengandung kesadaran akan kebesaran Allah SWT dan kehinaan diri sendiri. Doa ini juga mengandung harapan akan rahmat Allah SWT dan ketakutan akan murka-Nya.
Kesimpulan
Surat Ali Imran ayat 190-191 adalah ayat yang menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi ulul albab, yaitu orang-orang yang berakal dan menggunakan akalnya untuk merenungkan ciptaan Allah SWT. Ayat ini juga mengandung doa yang sangat indah dan bermakna.
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah SWT dalam segala keadaan, memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, menyucikan Allah SWT dari segala kekurangan, dan memohon perlindungan-Nya dari siksa neraka.